Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Duh! Minggu Ini, Rp1,78 Triliun Duit-duit Asing Pulang Kampung

Duh! Minggu Ini, Rp1,78 Triliun Duit-duit Asing Pulang Kampung

Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing lagi-lagi keluar dari pasar keuangan domestik selama sepekan ini. Hal ini terjadi sebagai dampak atas kemenangan Donald Trump di kontestasi Pilpres Amerika Serikat (AS).
 
Berdasarkan data transaksi pada 25-28 November 2024, dana dari investor asing (nonresiden) tersebut tercatat jual neto (outflow) sebanyak Rp1,78 triliun.
 
Minggatnya dana asing dari pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya berasal dari pasar saham yang tercatat pulang kampung sebanyak Rp2,01 triliun dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang kabur Rp1,66 triliun.
Untungnya, di pasar Surat Berharga Negara (SBN), investor bule justru berbondong-bondong memborong. Totalnya ada sebanyak Rp1,89 triliun dana asing masuk (inflow) di pasar SBN minggu ini.
 
“Selama 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 28 November 2024, nonresiden tercatat beli neto (inflow) sebesar Rp24,65 triliun di pasar saham, Rp29,17 triliun di pasar SBN, dan Rp184,85 triliun di SRBI,” ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 30 November 2024.
 
Sementara berdasarkan data pada semester II-2024 hingga 28 November 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp24,31 triliun di pasar saham, Rp63,13 triliun di pasar SBN, dan Rp54,50 triliun di SRBI.
 
Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 74,53 basis poin (bps) per 28 November 2024 dari 73,13 bps per 22 November 2024. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
 
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
 

 

Rupiah menguat

Minggatnya aliran modal asing dari pasar keuangan domestik tak membuat nilai tukar rupiah takluk terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah masih sanggup melawan kedigdayaan mata uang Negeri Paman Sam tersebut, meski tak banyak.
 
Seperti diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.
 
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 29 November 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.847 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 24 poin atau setara 0,15 persen dari posisi Rp15.871 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp15.840 per USD. Rupiah menguat 24 poin atau setara 0,15 persen dari Rp15.861 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.856 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat delapan poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp15.864 per USD.
 
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” tegas Ramdan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(HUS)