Jakarta, CNN Indonesia — BPJS Kesehatan akan menanggung biaya pemeriksaan kanker serviks. Artinya, masyarakat yang menjadi peserta program jaminan kesehatan nasional bisa melakukan tes kanker serviks secara gratis.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat bertanya metode apa yang digunakan untuk memeriksa kanker serviks, di antaranya pap smear, IVA test dan HPV DNA. Ia menyebut HPV DNA sama dengan PCR.
“Saya tanya kanker serviks itu pakai apa sih periksanya? Pap smear, terus ada IVA test. Terus gold standart-nya apa? (Ternyata pemeriksaan) HPV DNA. Nah, itu sama dengan PCR jadi molekuler gitu ya,” kata Budi di acara Hari Kanker Sedunia 2023 pada Februari lalu, dikutip dari detikcom.
–
–
Budi mengatakan pihaknya memiliki 1.000 mesin PCR yang bisa digunakan untuk memeriksa kanker serviks. Namun, dibutuhkan reagen untuk mendeteksi kanker serviks. Ia kemudian bertanya pada para ahli apakah bisa membuat reagen khusus untuk mendeteksi kanker serviks.
“Oh bisa (membuat reagen untuk virus kanker serviks) ternyata. Mulai tahun kini kita akan mulai HPV DNA test supaya bisa lebih pas gitu. Dan itu gratis dibayarin BPJS,” kata Budi.
Mengutip situs BPJS Kesehatan, peserta bisa mendeteksi kanker serviks secara dini di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan lembaga yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan seperti Yayasan Kanker Indonesia.
Deteksi dini kanker serviks itu masuk dalam skema pembiayaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga peserta tidak perlu membayar biayanya.
[Gambas:Video CNN]
(fby/sfr)