Digiserve Fokus pada Managed Network & Security Services

9 February 2023, 16:59

SATU tahun lebih setelah menyelesaikan transformasi bisnisnya, PT Digital Aplikasi Solusi atau yang lebih dikenal sebagai Digiserve by Telkom Indonesia menorehkan perkembangan usaha yang pesat. Selama 2022, Digiserve mencatat pertumbuhan dari aspek bisnis, pelayanan, dan operasional.

Presiden Direktur Digiserve Ahmad Hartono menjelaskan bahwa pascatransformasi perusahaan, pihaknya mengakselerasi pertumbuhan melalui inovasi produk dan layanan terbaik bagi para pelanggannya. Dukungan kuat dari Telkom Group membuat perusahaan percaya diri dalam memenuhi kebutuhan pasar dan bisnis ICT Managed Solutions di Indonesia.

“Sebagai pimpinan perusahaan kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh karyawan yang selama setahun ini telah bekerja keras dan cerdas untuk memenuhi tercapainya target perusahaan, juga kepada parent dalam hal ini Tekom Metra, seluruh keluarga besar Telkom Group dan stakeholders. Seluruh anggota tim Digiserve berkomitmen untuk terus bersinergi dan berkolaborasi sehingga memudahkan perusahaan untuk mencapai targetnya,” jelas Hartono dalam acara Digiserve Technology Outlook 2023 yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Kamis (9/2).

Di 2022, perusahaan juga telah melengkapi pengurus perusahaan dengan pengisian formasi direksi dengan mengangkat Bungaran Adil P. Siagian sebagai Direktur Sales & Operasional serta Buddy Restiady sebagai Direktur Keuangan & Manajemen Risiko. Adanya manajemen baru ini juga mendorong perusahaan untuk bertumbuh makin cepat memenuhi target usaha.

Saat ini Digiserve didukung oleh talenta-talenta yang mumpuni dan memiliki lebih dari 200 sertifikat bertaraf internasional. Selain itu, Digiserve melayani lebih dari 200 pelanggan. Perusahaan juga telah meraih ISO 20000 untuk manajemen layanan dan ISO 27001 untuk manajamen keamanan informasi. Ini menandakan bahwa sistem manajemen kualitas dan keamanan informasi Digiserve telah diakui dan diterima secara internasional yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sekaligus sebagai jaminan untuk bisa memberikan layanan terbaik dan sangat memuaskan kepada pelanggan.

Hartono menuturkan bahwa perusahaan berfokus kepada dua produk portofolio utama. Salah satunya ialah Managed Network & Security Services yang terdiri dari Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN), Wireless Local Area Network (WLAN), Network Security, dan Value Added Services (VAS). Sedangkan portofolio utama yang kedua ialah Managed Digital Productivity yang terdiri dari Integrated Management Platform, Unified Communication & Collaboration, serta Professional Services.

Hartono menjelaskan sejumlah capaian penting perusahaan selama 2022. Capaian pertama ialah pendapatan dan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi perusahaan mencatat kenaikan sebesar 18,4% dan 28,2% secara tahunan. Sementara net income naik drastis sebesar 128% yang merupakan hasil murni dari pencapaian secara bisnis. Data-data resmi performansi perusahaan akan dirilis setelah proses audit selesai.

Capaian kedua yaitu menjadikan portofolio MNS sebagai penyumbang Total Contract Value (TCV) terbesar di tahun lalu dengan kontribusi pendapatan sebesar 62,16%. Capaian ketiga yakni meluncurkan blue ocean product Service Management Platform (SMP). Kemudian perusahaan berhasil mempertahankan skor Service Level Agreement pada level tinggi yang mencapai 99,90% melampaui standar sebesar 99,80%.

Cepaian selanjutnya berdasarkan Customer Satisfaction and Loyalty Survey (CSLS), tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk dan layanan dengan menggunakan Net Promoter Score (NPS), Digiserve mencatat skor excellent yaitu 80,8%. Angka ini melebihi target 58% sekaligus di atas rata-rata industri sebesar 42%.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Sales & Operasional Digiserve Bungaran Adil P. Siagian menjelaskan tentang proyeksi tren ICT Managed Services di 2023. Menurutnya, segmen enterprise makin terbuka dengan kolaborasi dan kemitraan, mendukung proses transformasi digital, sehingga pengeluaran ICT pada IT service terus meningkat termasuk kebutuhan terhadap solusi Managed Service. 

“Dalam area solution managed service, tiga layanan yang diprediksi tumbuh maksimal ialah Professional Service dengan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) tertinggi sebesar 28,8% diikuti Managed Cloud Service dengan CAGR sebesar 25,8% kemudian Managed Security Network dengan CAGR sebesar 18,8%,” jelas Adil.

Pada tahun ini diproyeksikan market managed service secara aggregate berada pada Rp37,8 triliun dengan aggregate CAGR sebesar 18,9%. Oleh karena itu bisnis MNS diproyeksikan tetap menjadi kontributor pendapatan terbesar bagi perusahaan sampai beberapa tahun ke depan. “Namun demikian pertumbuhan dari lini bisnis lain pun ditargetkan bisa meningkat seiring dengan pengembangan produk-produk yang bisa menjadi new engine growth bagi perusahaan sama seperti Service Management Platform (SMP) yang baru saja diluncurkan pada 2022,” kata Adil. (RO/OL-14)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi