Diberitahu Kakaknya Tewas karena Melecehkan Istri Sambo, Begini Reaksi Adik Brigadir J

25 October 2022, 14:34

JAKARTA – Adik Brigadir J, Bripda Maha Reza Hutabarat memberikan kesaksiannya di persidangan dugaan kasus pembunuhan kakaknya itu di PN Jakarta Salatan, Selasa (25/10/2022). Dia pun bersaksi hanya bisa menjawab ‘siap Jenderal!’ saat diberitahu kakaknya tewas karena melecehkan Putri Candrawathi.

“Saya tak membantah omongan beliau, hanya jawab ‘siap jenderal, siap jenderal’,” kata Maha Reza saat ditanya hakim reaksinya pasca mendengar kematian kakaknya di persidangan, Selasa (25/10/2022).

 BACA JUGA:Dinkes DKI: 49 Persen dari 90 Total Kasus Gagal Ginjal Akut Meninggal Dunia

Awalnya, Maha Reza menceritakan, saat di Mabes Polri, dia bertemu dengan Karo Provost Mabes Polri di sebuah ruangan Provost Mabes Polri, Brigjen Benny Ali pasca diminta untuk menemuinya. Dia lantas dibertahu kakaknya meninggal dunia, yang mana diceritakan pula kronologis kematian Brigadir J.

“Diceritakan ketika pulang dari Magelang sampai Jakarta, Bu Putri masuk ke kamar dan istrirahat, lalu abang kamu masuk ke dalam kamar dan melakukan pelecehan. Kita sebut saja pelecehan seksual yah kata beliau, saya bilang ‘siap jenderal’,” tuturnya.

 BACA JUGA:Sudah Keropos dan Rawan Ambruk, JPO di Stasiun Bogor Ditutup Sebagian

Dia menerangkan, Benny Ali menjelaskan saat kakaknya itu melecehkan Putri, Putri teriak hingga didengar sejumlah ajudan hingga Bharada Richard pun meresponnya. Kakaknya disebut panik dan berlari hingga bertemu Bharada E dan terjadilah tembak menembak tersebut hingga membuat kakaknya meninggal.

“Abang kamu meninggal, dengar cerita itu reaksinya bagaimana? Apakah bicara dengan jenderal hingga tak mampu buat apa-apa, berpikir ada yang aneh, kok abang saya begini?,” tanya hakim.

“Saya tidak karuan. Saya tak membantah omongan beliau, hanya jawab siap jenderal, siap jenderal,” jawabnya.

Baca Juga: Kelelahan, Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin dan Mineral

Dia menerangkan, pasca Brigjen Benny Ali memberitahu hal itu, dia pun pergi hingga setelah beberapa lama, dia dimasukan kembali ke dalam suatu ruangan Provost Mabes Polri dan dijelaskan kembali oleh Brigjen Benny Ali, Brigjen Hendra Kurniawan dan petinggi polisi lainnya yang berpangkat Jenderal terkait kematian kakaknya itu, termasuk pimpinannya.

Lantas, pimpinannya memerintahkan bawahannya di bidang Yanma Mabes Polri untuk mendampinginya ke rumah sakit guna pengurusan jenazah kakaknya itu.