Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Diamuk Keluarga Sandera, Israel Bantah Mau Banjiri Terowongan Hamas

Diamuk Keluarga Sandera, Israel Bantah Mau Banjiri Terowongan Hamas

Jakarta, CNN Indonesia

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendapat protes dan kecaman dari keluarga sandera yang sudah bebas dan masih ditahan kelompok Hamas.

Mereka ramai-ramai mengungkapkan kekhawatiran, terutama bagi yang keluarganya masih ditahan oleh Hamas. Salah satu warga mengaku suaminya masih ditahan Hamas dan menuding pasukan militer Israel akan menyerang terowongan.

Ia juga mengaku khawatir dengan nasib suaminya jika Israel benar-benar membanjiri terowongan dengan air laut.

“Anda mengebom rute terowongan persis di mana [para sandera] berada,” ujar warga tersebut, dilansir dari Al Jazeera.

Kabar Israel berencana membanjiri terowongan bawah tanah itu mencuat pada Senin (4/12). Pasukan Israel diklaim tengah mengatur pompa air dari laut untuk diarahkan ke terowongan-terowongan Hamas.

Namun, pasukan pertahanan Israel (IDF) membantah pihaknya memiliki rencana membanjiri terowongan dengan air. IDF mengklaim akan menghentikan operasi Hamas dengan berbagai cara lain.

“IDF beroperasi untuk membongkar taktik Hamas melalui berbagai cara menggunakan alat-alat militer berteknologi,” demikian tulis IDF.

Menurut laporan Wall Street Journal, dikutip dari Reuters, pembangunan sistem pompa air itu dikabarkan sudah dikerjakan sejak pertengahan November.

Setidaknya ada lima pompa dengan saluran sepanjang 1,6 kilometer yang dibangun di sisi utara kamp pengungsi Al Shati.

“Pompa itu mampu mengalirkan ribuan meter kubik air per jam dan bisa membanjiri terowongan dalam hitungan pekan,” tulis laporan Wall Street Journal seperti diberitakan Reuters.

Namun, hingga kini belum ada kejelasan apakah pompa itu akan aktif sebelum sandera dilepaskan. Sebab, Hamas menyebut sandera mereka ditempatkan di terowongan tersebut.

Gempuran Israel ke Gaza sejauh ini juga masih berlanjut sejak gencatan senjata berakhir pada Jumat (1/12) lalu. Korban tewas akibat agresi Israel ke Palestina sejak 7 Oktober lalu juga sudah menembus 16.159 ribu jiwa per Selasa (5/12).

Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan sebanyak 15.899 orang tewas akibat agresi Israel di wilayah itu. Sementara itu, sebanyak 42 ribu warga Palestina lainnya terluka akibat gempuran Israel ini.

(frl/bac)

[Gambas:Video CNN]