Jakarta, CNN Indonesia — Setiap sepeda motor yang diproduksi punya rekomendasi pelumas mesin berdasarkan tingkat kekentalan pelumas. Ini harus diperhatikan untuk mencegah “kantong jebol” karena perbaikan dan penggantian komponen mesin.
Tingkat kekentalan pelumas tersebut lebih dikenal dengan istilah SAE atau Society of American Engineering.
Petunjuk ini dapat Anda lihat pada kemasan oli. Namun, seberapa besar tingkat kekentalan pelumas yang dibutuhkan mesin, hal tersebut dapat diketahui berdasarkan petunjuk pada buku manual atau Anda dapat menanyakannya langsung kepada bengkel resmi merek motor tersebut.
Berdasarkan tanda SAE, semakin tinggi angkanya, maka semakin kental pelumas tersebut, begitu juga sebaliknya. Selain itu pelumas di pasaran juga tersedia dalam dua jenis tingkat kekentalan, yaitu kekentalan tetap (single-grade) dan kekentalan dinamis (multi-grade).
Kendati begitu, bakal mesin modern atau motor rakitan saat ini umumnya butuh pelumas encer. Pelumas encer tersebut dikatakan bakal sesuai karena komponen mesin modern lebih banyak sehingga lebih mudah untuk melakukan pelumasan.
Dampak salah pakai oli
Federal menjelaskan jika SAE oli yang dipakai tidak sesuai dengan tingkat kekentalan yang dianjurkan dampaknya buruk pada mesin kendaraan.
Salah satu kendaraan yang menggunakan oli yang tidak sesuai dengan tingkat kekentalan rekomendasi biasanya membuat mesin akan lebih cepat panas. Dampak dari mesin yang cepat panas akibatnya motor menjadi lebih boros bahan bakar.
Di satu sisi, penggunaan oli yang tidak sesuai dengan SAE memang masih bisa dioperasikan. Namun jika digunakan dalam jangka waktu lama hal itu akan merugikan pemilik kendaraan.
Sebab itu jika ingin mengganti oli, sebaiknya lihat dulu tingkat kekentalan yang direkomendasikan pabrikan motor kata Federal Oil.
[Gambas:Video CNN]
(ryh/mik)
[Gambas:Video CNN]
