Daftar Pejabat hingga Artis yang Hadiri Peluncuran Buku Bamsoet 60 Tahun

12 September 2022, 20:23

Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi serta menyampaikan terima kasih kepada keluarga dan para kolega yang menyempatkan diri datang ke acara peluncuran buku terbarunya. Diketahui, pada peluncuran buku sekaligus syukuran ulang tahun ke-60 tersebut dihadiri sejumlah tokoh, mulai dari ketua umum partai, politisi, menteri kabinet, pimpinan lembaga tinggi negara, para pengusaha dari HIPMI, KADIN Indonesia, pimpinan ormas, Perguruan Tarung derajat, hingga perwakilan komunitas otomotif anggota IMI.Selain itu, hadir pula deretan publik figur dan Youtuber Tanah Air, seperti Atta Halilintar dan Aurel, Raffi Ahmad dan Nagita, Deddy Corbuzier, Rudy Salim, Rizky Billar, Diaz Hendropriyono, Anang Hermansyah dan Ashanty, Krisdayanti, Hotman Paris Hutapea dan lain-lainnya.Menurut Bamsoet, banyaknya tamu yang datang dan dari berbagai latar belakang menunjukkan dirinya yang berteman tanpa membedakan orang lain berdasarkan status sosial ataupun golongan. Hal yang sama pun ia terapkan semasa menjabat sebagai pimpinan MPR maupun DPR.

“Dalam berteman saya sama sekali tidak membeda-bedakan satu dengan yang lain. Saya berusaha baik, terbuka dengan siapa pun. Dalam memimpin baik saat menjadi Ketua Komisi, Ketua DPR ataupun Ketua MPR, saya menggunakan jurus merangkul, bukan memukul,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Senin (12/9/2022).”Karena bagi saya seribu kawan masih terlalu sedikit, satu musuh sudah terlalu banyak. Sekalipun saya tahu dalam dunia politik tidak ada kawan ataupun lawan yang abadi. Dalam perang kita hanya bisa terbunuh sekali, tetapi dalam politik kita bisa mati berkali-kali. Jadi, santai saja,” imbuhnya.Ketua DPR RI ke-20 ini menyadari dirinya terlahir bukan sebagai anak pengusaha kaya ataupun politisi yang memiliki banyak jaringan. Menurut Bamsoet, ia hanyalah anak seorang tentara yang hidup pas-pasan. Hal tersebut yang membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati dan menghormati orang lain.”Ayah saya selalu mengajarkan kepada saya sedari kecil untuk tidak sombong dan menghargai orang lain. Almarhum Ayah merupakan panutan dan inspirasi terbesar dalam hidup saya. Beliau meninggalkan kami ketika usia saya 14 tahun. Selanjutnya saya dan adik-adik dibesarkan ibu sebagai orang tua tunggal. Tanpa bimbingan, gemblengan keras serta doa restu ibunda, tidak mungkin saya bisa menjadi seperti sekarang,” kata Bamsoet.Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini pun menceritakan bagaimana semasa hidupnya sang ayah tidak pernah menuntut dirinya mengikuti jejak sebagai tentara ataupun memintanya menjalani profesi tertentu, apalagi menjadi pejabat negara. Sepeninggal sang ayah, ibunya pun membebaskan Bamsoet memilih jalan hidup.”Sebenarnya, waktu kecil saya memiliki cita-cita menjadi dokter. Karenanya, saat SMA saya mati-matian masuk IPA. Tapi, selepas lulus SMA ternyata justru masuk Fakultas Ekonomi, lanjut berkarier menjadi wartawan, pengusaha, dan menjadi politisi,” urai BamsoetWakil Ketua Umum FKPPI ini mengungkapkan sang ayah juga selalu menanamkan nilai kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kejujuran dan keberanian. Nilai-nilai tersebut yang selalu dipegang Bamsoet dalam mengarungi kehidupan selepas kepergian ayahanda.”Dalam semua profesi yang saya jalani, nilai-nilai yang dulu ditanamkan ayah selalu saya pegang tinggi dan menjadi pegangan dalam mengarungi kehidupan. Karenanya, meski sesibuk apa pun saat ini, saya pasti akan sempatkan waktu untuk keluarga. Saya telah kehilangan banyak waktu karena terlalu banyak nge-gas waktu muda merintis karier,” pungkas Bamsoet.

(ncm/ega)