Cinta Mati Kane kepada Spurs

4 February 2023, 7:10

PENALTI bagi kesebelasan Inggris seperti sebuah kutukan. Perjalanan St George Cross ke puncak tertinggi selalu tersandung oleh penalti. Terakhir kegagalan itu mereka alami di ajang Piala Dunia 2022.

Tim asuhan Gareth Southgate harus terhenti di perempat final setelah penalti kapten kesebelasan Harry Kane melambung ke atas mistar. Kalau saja Kane bisa melaksanakan tugas sebagai algojo penalti yang kedua, pertandingan melawan Prancis bisa diperpanjang 2×15 menit dan peluang Inggris untuk melaju ke semifinal masih terbuka.

Namun, kenyataan pahit itu harus diterima oleh Kane dan kawan-kawan. Ini merupakan kegagalan penalti yang kedua kalinya harus dialami Inggris secara beruntun. Setahun sebelumnya, St George Cross gagal mengangkat Piala Eropa untuk pertama kalinya setelah dipaksa menyerah dalam drama adu penalti melawan Italia.

Bahkan bagi pelatih Southgate, itu menjadi kegagalan ketiga dalam drama penalti. Di Piala Eropa 1996, Inggris harus kalah dalam drama adu penalti melawan Jerman. Ketika itu Southgate malah menjadi penyebab kegagalan Inggris untuk lolos ke final.

Seperti kejadian Piala Eropa 1996, kegagalan di Piala Dunia 2022 harus dipikul Kane sendirian. Beruntung Kane bukanlah tipe pemain yang mudah patah arang. Kegagalan di Qatar tidak membuat ia larut dalam kesedihan.

Saat kembali ke Tottenham Hotspur, Kane kembali menjadi pemain yang konsisten untuk menjadi mesin gol. Satu gol yang diciptakan ke gawang Fulham pada 24 Januari lalu membawa Kane menyamai rekor bintang legendaris Spurs, Jimmy Greaves, untuk mempersembahkan 266 gol bagi klub kesayangan mereka.

Bahkan dengan 18 pertandingan yang masih akan dijalani, hanya tinggal waktu Kane akan menjadi penyumbang gol terbanyak Spurs sepanjang sejarah. “Tidak ada yang istimewa, saya mencetak gol seperti biasa saya lakukan. Saya tentu sangat gembira bahwa gol ini menyamai rekor gol yang pernah dibuat Jimmy Greaves untuk Spurs,” kata Kane.

 

Konsisten

Meski gagal untuk menjalankan tugas sebagai algojo penalti di Qatar, Kane merupakan pemain yang paling konsisten dalam bermain. Di Liga Primer setiap musim minimal 20 gol ia persembahkan untuk Spurs. Tidak mengherankan ia menjadi penyumbang gol terbanyak untuk klub kesayangannya.

Dengan penampilannya yang konsisten itu, tidak mengherankan Kane diincar banyak klub. Musim lalu Manchester City berharap mendapatkan kapten kesebelasan Inggris itu untuk menggantikan Gabriel Jesus. Namun, harapan the Citizens buyar karena Spurs menetapkan harga yang tinggi.

Sekarang ini Manchester United yang berharap untuk bisa menarik Kane ke Old Trafford. Pelatih Erik ten Hag berharap Kane bisa mengikuti jejak mantan pemain Spurs, Teddy Sheringham, yang menjadi bintang andalan ‘Setan Merah’.

Mantan center-back Manchester United Rio Ferdinand berharap Kane mau mempertimbangkan tawaran ‘Setan Merah’. “Kane membutuhkan klub yang bisa membawa dirinya meraih prestasi lebih tinggi lagi. Tidak cukup bagi pemain sekelas Kane hanya dikenang sebagai pencetak gol terbanyak bagi klubnya saja,” ujar Ferdinand.

Sejauh ini Kane bergeming dengan tawaran Manchester United. Ia tetap cinta kepada klub yang membesarkannya dan memilih untuk tetap bertahan di Spurs. Bahkan ketika pada awalnya lebih banyak dipinjamkan ke klub klub lain, Kane tetap sabar untuk bisa mendapatkan tempat utama di Spurs.

Spurs sudah lebih dari enam dekade tidak pernah menjuarai kompetisi di Inggris. Namun, the Lilywhites sangat dihormati karena banyak melahirkan bintang besar Inggris.

Greaves merupakan salah satu di antaranya. Ia merupakan pahlawan Inggris yang ikut mempersembahkan Piala Dunia pada 1966. Itulah gelar internasional pertama dan terakhir yang pernah diraih St George Cross.

Setelah itu, Spurs pernah menyumbangkan bintang-bintang hebat seperti Gary Lineker, Paul Gascoigne, dan Sheringham. Bintang-bintang itu kemudian pindah ke klub-klub lain. Hanya Kane yang masih cinta mati sampai sekarang dengan the Lilywhites.

 

Liga Champions 

Salah satu target terdekat yang ingin dipersembahkan Kane bagi Spurs ialah membawa klubnya terus bisa bertahan di Liga Champions. The Lilywhites sejauh ini masih mampu bertahan di ajang Liga Champions. Di perdelapan final mereka akan bertemu klub besar Italia, AC Milan.

Di ajang Liga Primer, Spurs yang berada di peringkat kelima harus berjuang untuk bisa menembus empat besar. Pertemuan mereka dengan Manchester City besok malam menentukan langkah mereka untuk bisa bertahan di Liga Champions.

Pertemuan 20 Januari lalu menjadi pelajaran berharga bagi Spurs. Kane dan kawan-kawan sempat unggul dua gol lebih dulu. Namun, mereka terlena dan akibatnya kebobolan sampai empat kali.

Kehadiran kembali penyerang asal Brasil, Richarlison, menjadi modal berharga untuk membalas kekalahan. Duet Kane dan Richarlison akan membuat pemain belakang Manchester City tidak leluasa untuk keluar menyerang.

Pelatih Manchester City, Josep Guardiola, sangat serius untuk mempersiapkan perjalanan ke Stadion Tottenham Hotspur. Perjalanan ke London Utara itu tidaklah mudah karena harus menghadapi kesebelasan yang tahu caranya mengalahkan mereka, sementara the Citizens tidak boleh kehilangan lagi poin apabila ingin menjaga persaingan juara dengan Arsenal.

Pada pertemuan pertama di musim ini, Guardiola harus menurunkan dua striker Erling Haaland dan Julian Alvarez untuk bisa membongkar pertahanan Spurs. Bukan mustahil besok malam, the Citizens akan menerapkan hal yang sama agar bisa mencuri gol terlebih dahulu.

Riyad Mahrez yang tampil stabil menjadi pilihan untuk mengisi sayap kanan, sementara di kiri bisa Phil Foden atau Jack Grealish yang diturunkan. Guardiola tentu berharap playmaker Kevin de Bruyne bisa mempertahankan penampilan seperti ketika menjadi pemasok Haaland untuk mencetak hattrick ke gawang Wolverhampton.

Kemenangan atas Arsenal di ajang Piala FA membuat Manchester City lebih percaya diri dan kembali kepada permainan terbaik mereka. Satu yang menjadi perhatian ialah cederanya dua pemain belakang Joao Cancelo dan John Stone. Nathan Ake menjadi pilihan untuk menggantikan Cancelo, sementara posisi sebagai pendamping Ruben Dias di jantung pertahanan bisa dipercayakan kepada Manuel Akanji.

Terutama dua bek sayap the Citizens harus waspada karena Spurs memiliki dua pemain sayap yang sama cepatnya dengan pemain sayap mereka. Baik Ivan Perisic, Son Heung-min, maupun Dejan Kulusevski selalu menjadi pembuka ancaman bagi tim lawan.

Persoalan yang dihadapi Spurs ialah konsistensi. Mereka bisa tampil sangat menakutkan, tetapi bisa tiba-tiba begitu rapuhnya. Kane memiliki tanggung jawab untuk mengangkat kepercayaan diri rekan-rekannya bahwa mereka merupakan tim yang pantas untuk disegani.