Category: Tribunnews.com Internasional

  • Oposisi Suriah Bidik Homs Seusai Taklukkan Hama, Israel Bersiap Hadapi Runtuhnya Rezim Assad – Halaman all

    Oposisi Suriah Bidik Homs Seusai Taklukkan Hama, Israel Bersiap Hadapi Runtuhnya Rezim Assad – Halaman all

    Oposisi Suriah Bidik Homs Seusai Taklukkan Hama, Israel Bersiap Hadapi Runtuhnya Rezim Assad
     
    TRIBUNNEWS.COM – Israel dilaporkan sedang menyiapkan diri menghadapi kemungkinan kalau tentara Suriah akan runtuh saat menghadapi pasukan oposisi bersenjata yang maju secara cepat.

    Antisipasi Israel itu tampak saat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan musyawarah keamanan mengenai masalah tersebut pada Kamis (5/12/2024) malam.

    Channel 13 melaporkan kalau IDF kini menilai pemberontak dapat menjadi ancaman nyata bagi kelanjutan pemerintahan Presiden Suriah, Bashar al-Assad. 

    Menurut laporan di Channel 12, Israel terkejut dengan lemahnya tentara Suriah, karena terus kehilangan wilayah dengan cepat dari para pejuang oposisi yang dipimpin jihadis.

    Laporan itu menambahkan kalau Israel telah mengirimkan peringatan keras kepada Iran agar tidak mengirim persenjataan ke Suriah yang dapat sampai ke tangan kelompok Hizbullah di Lebanon.

    Israel Cemas Oposisi Diprediksi Maju Sampai Dataran Tinggi Golan

    Kantor berita Kan melaporkan, mengutip dua sumber yang tidak disebutkan namanya, kalau Israel dan Amerika Serikat (AS) “mendeteksi tanda-tanda pasti akan terjadi keruntuhan” dalam tentara Suriah.

    Terkait kemajuan yang diraih oposisi anti-rezim Assad itu, salah satu kekhawatiran utama Israel adalah bahwa para pemberontak akan maju sejauh selatan perbatasan Israel dengan Suriah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki (Israel).

    Channel 13 mengatakan Israel telah menyampaikan pesan kepada para pemimpin oposisi untuk menjauh dari perbatasan.

    Sebelumnya pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz dan Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi mengadakan penilaian tentang perkembangan di Suriah, saat oposisi bersenjata yang dipimpin oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut kota utama Hama, sedikit lebih dari seminggu setelah mereka melancarkan serangan, tepat saat gencatan senjata terjadi antara Israel dan sekutu Assad di Lebanon, Hizbullah.

    Minggu lalu pasukan pemberontak menguasai Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, dan sejak itu terus maju ke selatan, merebut Hama pada hari Kamis dan terus maju ke selatan menuju Homs, kota pusat utama yang berfungsi sebagai persimpangan yang menghubungkan wilayah-wilayah terpadat di Suriah.

    Penilaian militer Israel diadakan dengan Forum Staf Umum IDF, petinggi militer.

    “IDF mengikuti perkembangan dan bersiap menghadapi skenario apa pun dalam penyerangan dan pertahanan,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

    “IDF tidak akan membiarkan ancaman di dekat perbatasan Suriah-Israel dan akan bertindak untuk menggagalkan ancaman apa pun terhadap warga Negara Israel.”

    Seorang pejuang oposisi Suriah merobek lukisan yang menggambarkan Presiden Suriah Bashar Assad dan mendiang ayahnya Hafez Assad di Bandara Internasional Aleppo di Aleppo, Suriah, 2 Desember 2024. (tangkap layar ToI/Kredit Foto: AP/Ghaith Alsayed)

    Israel Ingin Mereka Terus Berperang Satu Sama Lainnya

    Di tengah meningkatnya kekhawatiran, dua pejabat senior Israel mengatakan kepada situs berita Axios bahwa runtuhnya garis pertahanan rezim dalam 24 jam terakhir terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.

    Seorang pejabat AS yang juga berbicara kepada situs tersebut mengatakan bahwa Israel telah menyatakan kekhawatirannya kepada Washington atas potensi pengambilalihan Suriah oleh kelompok radikal Islam dan meningkatnya kehadiran pasukan Iran di negara itu untuk mendukung Assad.

    Pada saat yang sama, seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada The Times of Israel bahwa kepentingan Israel dalam pertempuran baru di Suriah adalah “agar mereka terus berperang satu sama lain.”

    Mereka menambahkan: “Sangat jelas bagi kami bahwa satu pihak adalah jihadis Salafi dan pihak lainnya adalah Iran dan Hizbullah. Kami ingin mereka saling melemahkan.”

    Pejabat itu menekankan bahwa Israel tidak akan terlibat di kedua pihak.

    “Kami siap menghadapi skenario apa pun dan akan bertindak sesuai dengan itu.”

    Hingga minggu lalu, perang di Suriah sebagian besar telah terhenti selama bertahun-tahun, tetapi para analis mengatakan kekerasan pasti akan berkobar karena konflik tersebut tidak pernah benar-benar terselesaikan.

    Setelah bertahun-tahun terkurung di balik garis depan yang membeku, para pemberontak telah bangkit untuk melancarkan serangan tercepat di medan perang oleh kedua belah pihak sejak pemberontakan terhadap Assad berubah menjadi perang saudara 13 tahun lalu.

    Perebutan Hama telah memberi mereka kendali atas kota pusat yang strategis yang sebelumnya tidak pernah berhasil direbut oleh pasukan oposisi.

    Pemberontak terlihat di televisi berparade melalui Hama hingga Kamis malam diiringi suara tembakan sebagai tanda perayaan. Rekaman lain menunjukkan para tahanan keluar dari penjara kota setelah pemberontak membebaskan mereka.

    Para pemberontak mengatakan mereka siap bergerak ke selatan menuju Homs, yang menghubungkan ibu kota Damaskus di utara dan kota-kota pelabuhan di pesisir.

    “Waktunya telah tiba,” kata seorang anggota ruang operasi pemberontak dalam sebuah posting daring, yang menyerukan warga Homs untuk bangkit dalam revolusi melawan pasukan pemerintah.

    Kelompok pemberontak yang paling kuat adalah HTS, kelompok Islam Sunni yang dulunya merupakan afiliasi al-Qaeda di Suriah.

    Pemimpinnya Abu Mohammed al-Julani telah berjanji untuk melindungi kelompok minoritas agama di Suriah dan telah meminta mereka untuk meninggalkan Assad, tetapi banyak yang masih takut terhadap para pemberontak.

    Kelompok ini telah berupaya untuk memoderasi citranya dalam beberapa tahun terakhir, tetapi para ahli mengatakan kelompok ini menghadapi tantangan dalam meyakinkan pemerintah Barat bahwa mereka telah sepenuhnya meninggalkan jihadisme garis keras.

     

    (oln/toi/*)

  • Panglima Perang HTS Tuntut Baghdad Menjauh dari Suriah, Pasukan Antiteror Irak Kumpul di Perbatasan – Halaman all

    Panglima Perang HTS Tuntut Baghdad Menjauh dari Suriah, Pasukan Antiteror Irak Kumpul di Perbatasan – Halaman all

    Panglima Perang HTS Tuntut Baghdad Menjauh dari Suriah, Pasukan Antiteror Irak Kumpul di Perbatasan

    TRIBUNNEWS.COM- Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Abu Mohammed al-Julani pada tanggal 5 Desember mendesak Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani untuk menjauhkan negaranya dari perang Suriah.

    “Kami mendesak dia (Sudani) untuk menjauhkan Irak dari memasuki tungku baru dari apa yang sedang terjadi di Suriah,” kata Julani dalam pesan video yang diunggah di saluran Telegram kelompok ekstremis tersebut.

    Secara khusus, pemimpin organisasi teroris yang ditetapkan PBB tersebut meminta Baghdad untuk “melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencegah Unit Mobilisasi Populer (PMU)” mendukung Tentara Arab Suriah (SAA).

    PMU, yang juga dikenal sebagai Hashd al-Shaabi, adalah kelompok milisi antiteror yang bersekutu dengan Poros Perlawanan regional. 

    Didirikan pada tahun 2014 dengan dukungan Iran, PMU berperan penting dalam mengalahkan ISIS pada bulan Desember 2017.

     

     

     

     

     

     

    Kelompok tersebut kemudian memperoleh pengakuan pemerintah sebagai kelompok militer semi-resmi dengan hak hukum serupa dengan tentara nasional.

    Sejak dimulainya serangan ekstremis di Suriah barat laut minggu lalu, Baghdad telah mengerahkan ribuan tentara ke perbatasan Irak-Suriah.

    “Pasukan Irak dari Kementerian Pertahanan, badan keamanan pendukung lainnya, dan PMU berada dalam siaga tinggi di sepanjang perbatasan dengan Suriah. Bala bantuan militer telah dikirim ke provinsi Anbar, khususnya ke daerah perbatasan, untuk meningkatkan keamanan dan bersiap menghadapi keadaan darurat,” kata Ali Naama Al-Bindawi, anggota Komite Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak, kepada Shafaq News pada hari Kamis.

    Qassim Muslih, kepala operasi PMU di provinsi Anbar, mengonfirmasi bahwa pengerahan pasukan ke perbatasan Suriah mengikuti arahan Sudani untuk mendukung dan menopang polisi perbatasan. 

    Muslih menambahkan bahwa operasi tersebut bertujuan “untuk meningkatkan kesiapan” pasukan keamanan jika terjadi keadaan darurat.

    Pesan video Julani kepada Perdana Menteri Irak muncul beberapa jam sebelum Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein mengadakan pertemuan puncak tripartit dengan mitranya dari Suriah dan Iran untuk membahas perkembangan keamanan yang berkembang pesat di Suriah dan implikasi regional yang lebih luas.

    “[Jika] pemerintah Suriah meminta Iran untuk mengirim pasukan ke Suriah, kami akan mempertimbangkan permintaan tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi awal minggu ini.

    Pada hari Kamis, HTS dan sekutunya – semua faksi yang sebelumnya bersekutu dengan Al-Qaeda dan ISIS – menguasai kota Hama di selatan Aleppo setelah bentrokan hebat dengan SAA. 

    Meskipun mereka terus maju di garis depan, pasukan kedirgantaraan Rusia mengonfirmasi bahwa serangan udara gabungan dengan Suriah telah menewaskan ratusan ekstremis dalam beberapa hari terakhir.

    Para ekstremis yang didukung Turki dan AS melancarkan serangan mendadak di Suriah barat laut minggu lalu, beberapa jam setelah gencatan senjata dimulai antara Lebanon dan Israel. 

    Pada hari Kamis, militer Israel mengumumkan bahwa pasukannya “bersiap untuk skenario apa pun dalam serangan dan pertahanan” di dekat Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki .

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Kepolisian New York Buru Pelaku Penembakan CEO UnitedHealthcare – Halaman all

    Kepolisian New York Buru Pelaku Penembakan CEO UnitedHealthcare – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepolisian New York (NYPD) sedang memburu seorang pelaku penembakan yang menewaskan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, pada Rabu (4/12/2024) pagi di Midtown Manhattan.

    Polisi telah merilis dua foto tersangka yang dicari untuk diinterogasi, BBC melaporkan.

    Penembakan terjadi sekitar pukul 06:45 EST di luar hotel Hilton, tempat Thompson dijadwalkan berbicara di konferensi investor.

    Menurut NYPD, tersangka yang mengenakan topeng hitam dan jaket krem tampaknya telah menunggu selama lima menit sebelum menyerang.

    Thompson ditembak di punggung dan kaki, dan dinyatakan meninggal di rumah sakit setengah jam kemudian.

    Kepala Detektif NYPD, Joseph Kenny, menyatakan bahwa senjata tersangka tampak macet, tetapi ia berhasil memperbaikinya dan terus menembak.

    Rekaman CCTV menunjukkan tersangka menggunakan peredam suara pada pistolnya, yang dianggap mengejutkan oleh Walikota New York, Eric Adams.

    Penyidik menggunakan teknologi pengenalan wajah dan menguji tiga selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian.

    lihat foto
    Brian Thompson, CEO perusahaan asuransi UnitedHealthcare, tewas setelah ditembak oleh orang tak dikenal pada Rabu (4/12/2024), di luar Hotel Hilton di Midtown Manhattan.

    Selain itu, ditemukan selongsong peluru dengan pesan samar yang diyakini merujuk pada taktik penolakan klaim oleh perusahaan asuransi.

    Polisi juga telah mengunjungi toko senjata di Connecticut untuk melacak asal senjata yang digunakan.

    Sumber penegak hukum menyebutkan bahwa tersangka diduga menggunakan identitas palsu untuk menginap di sebuah hostel.

    Tersangka terlihat di Starbucks beberapa menit sebelum penembakan, meskipun ia mengenakan topeng.

    Penyidik berharap dapat menemukan kecocokan menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah.

    Ancaman terhadap Thompson

    Istri Thompson, Paulette, mengungkapkan kepada NBC News bahwa suaminya pernah menerima beberapa ancaman, meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

    Sumber internal menyebutkan bahwa UnitedHealth Group, perusahaan induk UnitedHealthcare, juga menerima ancaman teror terhadap para petinggi perusahaan.

    UnitedHealthcare, sebagai perusahaan asuransi kesehatan terbesar di AS, telah berjuang menghadapi dampak dari peretasan data besar-besaran yang terjadi pada unit Change Healthcare.

    Thompson telah menjabat sebagai CEO UnitedHealthcare sejak April 2021 dan telah bekerja di perusahaan tersebut sejak 2004.

    Penyelidikan atas insiden ini masih berlangsung, dengan pihak kepolisian New York terus mencari pelaku dan mengungkap motif di balik penembakan ini.

    Di kampung halaman Thompson, Maple Grove, Minnesota, terdapat insiden mencurigakan di rumahnya pada tahun 2018, tetapi tidak ada aktivitas kriminal yang terdeteksi.

    Penyidikan terus berlanjut dengan harapan menemukan pelaku dan mengungkap motif di balik penembakan yang mengejutkan ini.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • 6 Skandal Kim Keon Hee, Istri Presiden Korsel Yoon Suk Yeol: Manipulasi hingga Kasus Tas Dior – Halaman all

    6 Skandal Kim Keon Hee, Istri Presiden Korsel Yoon Suk Yeol: Manipulasi hingga Kasus Tas Dior – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Di tengah krisis politik Korea Selatan pasca-pengumuman darurat militer oleh Presiden Yoon Suk Yeol, sosok ibu negara Kim Keon Hee menjadi sorotan.

    Kim Keon Hee diketahui tersandung sejumlah skandal hingga menyebabkan adanya dorongan pemakzulan terhadap sang suami.

    Hal itulah yang mendorong Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer, meski pada akhirnya dicabut lantaran mayoritas anggota DPR Korea Selatan menolak.

    Lalu, apa saja skandal yang menjerat Kim Keon Hee?

    1. Tak membayar pajak

    Pada 2019, sejumlah media Korea Selatan memberitakan dugaan Kim Keon Hee mengemplang pajak.

    Saat itu, ia juga diselidiki karena menerima suap untuk menyelenggarakan pameran seni, lapor The Times.

    2. Resume palsu

    Dua tahun setelahnya, pada 2021, Kim Keon Hee dihujat karena resume-nya tak sesuai, saat ia melamar posisi mengajar dalam kurun waktu 2007-2013.

    Kim Keon Hee disebut melebih-lebihkan, bahkan memalsukan kredensialnya.

    Atas hal itu, ia pun meminta maaf secara terbuka.

    3. Tuduhan plagiarisme

    Kim Keon Hee dituding melakukan plagariasme dalam tulisan akademisnya pada 2022.

    Di bulan Agustus, Universitas Kookmin, tempat Kim Keon Hee meraih gelar doktor, mengatakan tak ada pelanggaran dalam tulisan akademis istri Yoon itu.

    Pernyataan pihak universitas memicu sejumlah reaksi keras dari komunitas akademis.

    Panel yang terdiri dari 16 profesor dari berbagai institusi, meninjau tuduhan itu.

    Hasilnya, Kim Keon Hee diduga kuat melakukan plagiarisme saat membuat tesis magister di Universitas Wanita Sookmyung dan disertasi doktor di Universitas Kookmin.

    4. Manipulasi saham

    Kim Keon Hee disebut terlibat skema manipulasi saham senilai 63,6 miliar won, terkait Deutsche Motors, selama waktu 2020-2024.

    Tetapi, iya terbebas dari tuduhan tersebut karena kurangnya bukti yang cukup, menurut Straits Time.

    5. Kasus tas Dior

    Di awal 2024, beredar video yang memperlihatkan Kim Keon Hee menerima tas Christian Dior dan barang-barang mewah lainnya dari seorang pendeta.

    Publik pun mengecam Kim Keon Hee lantaran dianggap menimbulkan kekhawatiran tentang potensi pelanggaran undang-undang anti-korupsi.

    Diketahui, dalam UU anti-korupsi Korea Selatan, ada batasan nilai hadiah yang dapat diterima pejabat publik dan pasangannya.

    Buntut hal tersebut, Yoon Suk Yeol pun meminta maaf atas “perilaku tidak bijaksana” Kim Keon Hee.

    Pada Oktober 2024, jaksa penuntut membatalkan tuntutan terkait kasus suap tas Dior itu.

    Jaksa penuntut beralasan hadiah tersebut bersifat pribadi dan tak terkait tugas resmi.

    6. Cawe-cawe politik pemerintahan

    Pada September 2024, Kim Keon Hee dan Yoon Suk Yeol dituduh menggunakan pengaruh mereka dalam pemilihan kandidat untuk pemilihan sela parlemen di tahun 2022, menurut sebuah laporan atas perintah lembaga survei Myung Tae Kyun.

    Dalam rekaman percakapan yang bocor, Kim Keon Hee dan Yoon Suk Yeol terindikasi terlibat dalam proses pencalonan.

    Tetapi, Yoon Seuk Yeol langsung membantah tuduhan tersebut, dan masalah itu masih menjadi perdebatan hingga saat ini.

    Siapakah Kim Keon Hee?

    Kim Keon Hee lahir pada 2 September 1972 di Yangpyeong, dengan nama Kim Myeong Sin.

    Semasa remaja, ia menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Perempuan Myungil.

    Ia kemudian masuk Universitas Kyonggi dan lulus dengan meraih gelar seni.

    Pada 2008, Kim Myeong Sin mengubah namanya menjadi Kim Keon Hee.

    Saat duduk di sekolah menengah pertama, ayah Kim Keon Hee meninggal dunia.

    Sementara, ibunya pernah diadili atas tuduhan mengoperasikan rumah sakit perawatan lansia tanpa izin medis dari tahun 2013-2015, namun dibebaskan.

    Namun, saat ini ibu Kim Keon Hee tengah menjalani hukuman satu tahun penjara atas kasus penipuan properti.

    Sejak 2009, Kim Keon Hee menjabat sebagai Kepala Eksekutif dan Presiden perusahaan pameran seni, Covana Contents.

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

  • Al Qassam: Kami Berhasil Menargetkan 50 Orang Tentara Israel dengan Bom Antipersonel di Tel Al-Hawa – Halaman all

    Al Qassam: Kami Berhasil Menargetkan 50 Orang Tentara Israel dengan Bom Antipersonel di Tel Al-Hawa – Halaman all

    Al Qassam: Kami Berhasil Menargetkan 50 Orang Tentara Israel dengan Bom Antipersonel di Tel Al-Hawa

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Al-Qassam, sayap militer kelompok Palestina Hamas, mengumumkan pada Kamis (5/12/2024) kalau mereka menargetkan 50 tentara Israel (IDF) dengan alat peledak antipersonel di lingkungan Tel al-Hawa, Kota Gaza. 

    Al-Qassam menyebut sasaran penargetan kali ini adalah para personel infanteri IDF yang tengah berpatroli jalan kaki di wilayah tersebut. 

    “Kami berhasil menargetkan patroli jalan kaki Israel yang terdiri dari 50 tentara dengan alat peledak antipersonel di dekat Masjid Al-Falah,” kata Al Qassam dalam sebuah pernyataan tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza pada bulan Oktober tahun lalu, menewaskan hampir 44.600 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 105.700 orang.

    Tahun kedua genosida di Gaza telah menuai kecaman internasional yang semakin meningkat, dengan para pejabat dan lembaga melabeli serangan dan pemblokiran pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan suatu populasi.

    Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.

    Kekuatan Senjata Tak Bisa Selamatkan Sandera

    Sebelumnya, Hamas mengatakan pada Kamis (5/12/2024) kalau kematian enam sandera Israel selama serangan udara militer Israel (IDF) di dekat tempat mereka ditahan membuktikan kegagalan cara-cara militer untuk menyelamatkan para tawanan.

    Seperti diketahui, pada Rabu (4/12/2024) Tentara Israel mengklaim kalau keenam sandera yang jasadnya ditemukan di Gaza pada Agustus silam kemungkinan ditembak mati oleh para penculik mereka pada bulan Februari, sekitar waktu yang sama ketika serangan udara Israel menghantam dekat tempat mereka ditahan di kota selatan Khan Younis.

    “Kematian lebih banyak tawanan di tangan tentara mereka menegaskan kegagalan teori (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu untuk membebaskan tawanan dengan kekerasan, dan bahwa tekanan militer tidak membebaskan sandera , tetapi membunuh mereka,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, Kamis dilansir Anews.

    “Netanyahu bertanggung jawab langsung atas kematian puluhan tawanan karena ia gagal mencapai kesepakatan , ” kata kelompok perlawanan tersebut.

    “Tidak ada alternatif selain menghentikan agresi, penarikan pasukan pendudukan, dan (mencapai) kesepakatan pertukaran,” tegasnya.

    Israel, yang menurut kelompok tahanan menahan sekitar 10.000 warga Palestina di penjaranya, memperkirakan ada 101 tawanan Israel di Gaza.

    Hamas mengatakan bahwa 33 tawanan Israel telah tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta di Gaza.

    Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal karena penolakan Netanyahu untuk menghentikan perang.

    Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 44.530 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 105.500 orang.

    Tahun kedua genosida di Gaza telah menuai kecaman internasional yang semakin meningkat, dengan para pejabat dan lembaga mengecam serangan dan pemblokiran pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan penduduk.

    Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.

    Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz (Tehran Times)

    Israel Klaim Hamas Sudah Tertekan 

    Di sisi lain, Israel mengklaim kalau Hamas sudah dalam posisi tertekan, sedemikian rupa hingga milisi perlawanan Palestina siap menerima gencatan senjata.

    Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz pada Rabu.

    Katz menyatakan optimismenya mengenai tercapainya kesepakatan mengenai tahanan yang ditahan oleh kelompok perlawanan di Jalur Gaza.

    Media Israel mengutip Katz yang mengatakan bahwa tekanan terhadap Gerakan Hamas semakin meningkat.

    “Kami benar-benar dapat mencapai kesepakatan mengenai para sandera saat ini,” katanya.

    Dalam klip video yang disiarkan dua hari lalu, Hamas mengumumkan terbunuhnya 33 tahanan Israel yang ditahannya, karena sebagian besar dari mereka tewas akibat pemboman tentara pendudukan Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza sejak dimulainya agresi pada tahun 2018. Oktober 2023.

    Sementara itu, Presiden terpilih AS Donald Trump Senin lalu mengancam dengan “neraka di Timur Tengah jika para tahanan di Gaza tidak dibebaskan sebelum pelantikannya pada 20 Januari.”

    Trump mengatakan, dalam sebuah postingan di platform media sosial, “Para pejabat akan menerima pukulan yang lebih parah daripada yang pernah diterima siapa pun dalam sejarah Amerika Serikat yang panjang dan kaya… Bebaskan para tahanan sekarang.”

    Hamas menyerukan diakhirinya perang dan menyelesaikan penarikan Israel dari Jalur Gaza dalam kerangka perjanjian apa pun untuk membebaskan tahanan yang tersisa, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras untuk melanjutkan perang sampai Hamas dilenyapkan dan memastikan bahwa mereka tidak menyerah pada ancaman bagi Israel.

     

    (oln/khbrn/Anews/*)

  • Inggris Tinjau Ekspor Komponen F-35 ke Israel setelah Dapat Tekanan dari Aktivis – Halaman all

    Inggris Tinjau Ekspor Komponen F-35 ke Israel setelah Dapat Tekanan dari Aktivis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Inggris sedang melakukan peninjauan terhadap keputusan ekspor komponen jet tempur F-35 ke Israel.

    Peninjauan ini dilakukan sebagai respons terhadap kekhawatiran dari kelompok pegiat yang berupaya memblokir ekspor tersebut.

    Dikutip dari Middle East Eye, dua kelompok kampanye, Jaringan Aksi Hukum Global (GLAN) dan AlHaq, mengungkapkan bahwa mereka telah menerima konfirmasi dari pemerintah Inggris mengenai peninjauan ini.

    Peninjauan dilakukan setelah adanya ancaman dari kedua kelompok untuk meminta perintah pengadilan darurat guna menghentikan semua ekspor senjata ke Israel, dengan alasan bahwa senjata buatan Inggris dapat digunakan untuk melanggar hukum humaniter internasional di Gaza.

    Dalam pernyataan yang dikeluarkan, pemerintah Inggris mengakui bahwa mereka sedang meninjau lisensi ekspor komponen pesawat tempur F-35 dan lisensi ekspor senjata langsung ke Israel.

    Pada bulan September, Inggris telah menangguhkan 30 lisensi ekspor senjata ke Israel setelah menemukan risiko pelanggaran yang jelas.

    Namun, ratusan lisensi ekspor senjata lainnya masih tetap berlaku.

    Meskipun demikian, pemerintah Inggris menegaskan bahwa mereka tidak akan menghentikan ekspor komponen F-35 ke kumpulan global yang dikelola oleh AS, meskipun ada kemungkinan komponen tersebut dapat berakhir di Israel.

    Menurut pemerintah, program F-35 merupakan bagian integral dari keamanan internasional.

    Peninjauan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Gaza, di mana hampir 45.000 orang dilaporkan tewas akibat konflik.

    Para ahli menyatakan bahwa Israel telah mengandalkan jet F-35 untuk serangan udara di Gaza dan Lebanon selama 13 bulan terakhir.

    Komponen buatan Inggris menyumbang sekitar 15 persen dari total jet tersebut.

    Pengadilan Kriminal Internasional juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang.

    Saat dihubungi oleh Middle East Eye, Departemen Bisnis dan Perdagangan Inggris menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut mengenai situasi ini.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Lebanon Pastikan Hizbullah Tak Akan Diam Jika Israel Terus Melanggar: Kesabaran Ada Batasnya – Halaman all

    Lebanon Pastikan Hizbullah Tak Akan Diam Jika Israel Terus Melanggar: Kesabaran Ada Batasnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Anggota Parlemen Lebanon, Hassan Ezzeddine, memastikan Hizbullah tak akan tinggal diam jika Israel terus melakukan pelanggaran gencatan senjata.

    “Kesabaran ada batasnya,” kata dia baru baru ini saat wawancara bersama Al Mayadeen.

    Ezzeddine mendesak komite yang bertanggung jawab untuk memantau penerapan Resolusi 1701 agar “memenuhi tanggung jawab dan tugasnya.”

    Ia juga menambahkan, “Hizbullah tetap berkomitmen untuk tidak melanggar perjanjian gencatan senjata. Sementara, pelanggaran Israel telah melampaui batas.”

    “Kita sudah menang, Perlawanan tetap ada, berlanjut, dan akan selalu hadir untuk mempertahankan tanah kita,” tegasnya.

    Ezzeddine kemudian menekankan, “tidak seorang pun bisa meremehkan arti penting kemenangan yang didapat lewat ketegugan.”

    Terpisah, Wakil Kepala Dewan Politik Hizbullah, Mahmoud Qomati, menilai mekanisme gencatan senjata “masih belum jelas”.

    Ia mengkritik Amerika Serikat (AS) karena bersikap lunak dan membiarkan Israel melakukan pelanggaran, tanpa menghadapi risiko apapun.

    Dalam konteks ini, Qomati menekankan, “Kelalaian komite yang mengawasi gencatan senjata adalah sesuatu yang disengaja.”

    “Musuh (Israel) dibiarkan melakukan apa yang gagal mereka lakukan selama agresi,” imbuh dia.

    Karena itu, Qomati mendesak perlunya “gencatan senjata yang sebenarnya diterapkan.”

    Sebab, menurut dia, “Israel lah yang membutuhkan gencatan senjata ini.”

    Israel Lakukan 18 Pelanggaran dalam Dua Hari Pertama Gencatan Senjata

    Sebelumnya, otoritas Lebanon melaporkan Israel telah melakukan pelanggaran sejak hari pertama gencatan senjata.

    Dalam kurun waktu Rabu (27/11/2024) dan Kamis (28/11/2024), Israel dilaporkan telah melakukan 18 pelanggaran.

    Angka itu menurut penghitungan Anadolu Ajansi, yang dikumpulkan melalui pengumuman tentara Israel dan sumber berita, termasuk Kantor Berita Nasional Lebanon.

    Berikut 10 pelanggaran yang secara rinci tercatat dilakukan Israel atas gencatan senjata dengan Hizbullah.

    Pelanggaran pada Rabu

    Serangan drone Israel menghantam sebuah mobil di Kota Markaba, Distrik Marjayoun, Provinsi Nabatieh. Serangan ini melukai dua orang.

    Radio Angkatan Darat Israel mengatakan mobil itu menjadi sasaran “karena memasuki area terlarang.”

    Pesawat tempur Israel menyerang sebuah lokasi di Lebanon selatan, yang diklaim militer sebagai milik Hizbullah dan menampung roket.
    Tembakan tank Israel menghantam Kota Kafr Shuba dan Al-Wazzani di Distrik Hasbaiyya, Provinsi Nabatieh.
    Artileri Israel menembaki Kota Taybeh dan Khiam, serta dataran Marjayoun di Distrik Marjayoun.
    Artileri Israel menembaki perbukitan Kota Haltah di Distrik Hasbaiyya, dan wilayah Ras al-Zaher di Kota Mays al-Jabal, Distrik Marjayoun.
    Drone Israel terbang di atas kota-kota di Distrik Tye di Provinsi Selatan, dan Kota Bint Jbeil di Provinsi Nabatieh.
    Artileri Israel menembaki Kota Aita al-Shaab, dan Kota Bint Jbeil di Distrik Bint Jbeil.

    Pelanggaran pada Kamis

    Tentara Israel menembaki jurnalis di Kota Khiam, Distrik Marjayoun, saat mereka meliput kepulangan penduduk dan penarikan pasukan Israel.

    Serangan itu melukai dua orang.

    Artileri Israel menembakkan peluru di dekat Gerbang Fatima di Kota Kafr Kila di Distrik Marjayoun.

    Kota Khiam dan Odaisseh juga menjadi sasaran.

    Tentara Israel menangkap empat warga di Lebanon selatan, dengan tuduhan mendekati pasukan Israel di wilayah itu.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan mereka adalah anggota Hizbullah dan salah satu dari mereka adalah pemimpin setempat.

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

  • Netanyahu Kali Ini Tunjukkan Keseriusan dalam Mencapai Kesepakatan di Gaza, Ada Intervensi Trump – Halaman all

    Netanyahu Kali Ini Tunjukkan Keseriusan dalam Mencapai Kesepakatan di Gaza, Ada Intervensi Trump – Halaman all

    Dapat Intervensi Trump, Netanyahu Kali Ini Tunjukkan Keseriusan dalam Mencapai Kesepakatan di Gaza

    TRIBUNNEWS.COM- Sumber politik yang dekat dengan pemerintah Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk pertama kalinya menunjukkan keseriusan dalam negosiasi mengenai perjanjian pertukaran tahanan dengan Hamas.

    Netanyahu telah mengambil inisiatif untuk mengajukan proposal terbaru yang mencakup ide-ide baru yang serupa dengan perjanjian gencatan senjata bisa dicapai dengan Lebanon.

    Sumber tersebut mengatakan bahwa ada beberapa alasan yang mendorong Netanyahu untuk membuat kemajuan ke arah ini.

    Yang paling penting adalah intervensi efektif dari Presiden terpilih AS Donald Trump dan timnya dalam pembicaraan dengan kru yang dekat dengan Netanyahu.

    Kru yang dipimpin oleh Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, yang dianggap sebagai orang kepercayaan dan sekretaris terdekat Netanyahu dan dihormati terutama oleh Trump.

    Menurut situs web Walla, Trump mengirim pesan tegas dan kategoris di mana ia mengancam para pemimpin Hamas dengan neraka baru di satu sisi, dan di mana ia meyakinkan Israel bahwa ia tidak akan menerima kelanjutan perang tanpa tujuan dan menyia-nyiakan kesempatan untuk melakukan hal yang sama. 

    Mencapai kesepakatan, dan tuntutan tegasnya agar dia ingin kesepakatan ini diselesaikan sebelum dia memasuki Gedung Putih.

    Alasan kedua adalah Netanyahu kini mampu meyakinkan pemerintahannya mengenai kesepakatan ini, karena kesepakatan tersebut merupakan perjanjian gencatan senjata sementara yang akan terus diuji dan tetap membuka pintu untuk kembali berperang, seperti yang terjadi di Lebanon. 

    Di mana tentara Israel terus melakukan serangan dan operasi bahkan setelah gencatan senjata. 

    Dalam hal ini, hanya Menteri Keamanan Nasional yang ekstremis, Itamar Ben Gvir, yang secara serius menolak perjanjian tersebut.

    Dan bahkan hal ini lemah dan tidak menimbulkan ancaman untuk menggulingkan pemerintah Netanyahu, di mana ia akan mendapatkan keistimewaan di bidang pemukiman di Tepi Barat. 

    Dan tetap memasukkan gagasan pemukiman di Jalur Gaza dalam agendanya.

    Namun alasan yang paling penting adalah bahwa perhitungan pribadi Netanyahu telah berubah. 

    Jika dia tidak mengambil tindakan menuju kesepakatan tersebut, fokus masyarakat Israel akan tertuju pada persidangan Netanyahu dalam kasus korupsi, yang akan dilanjutkan pada Selasa depan, dan berminggu-minggu akan dihabiskan untuk mendengarkan kesaksiannya sebagai tersangka utama. 

    Laporan ini juga akan fokus pada kasus-kasus korupsi lain yang meledak di hadapan Netanyahu dan pemerintahannya, seperti isu kebocoran file keamanan yang melanggar hukum.

    Sedangkan menuju kesepakatan, fokusnya akan tertuju pada perundingan dan tahapan implementasi kesepakatan, dalam beberapa tahap, selangkah demi selangkah, dan akan meliput berita pengadilan selama beberapa minggu. 

    Dalam posisi ini, Netanyahu dan para penasihat strategisnya didasarkan pada fakta bahwa oposisi partai lemah dan tidak memanfaatkan krisis pemerintah dan koalisinya dengan baik. Masyarakat umum juga sudah bosan dengan penundaan dalam mencapai kesepakatan.

    Koresponden militer surat kabar “Maariv”, Avi Ashkenazi, menjelaskan alasan lain perubahan sikap Netanyahu, yakni terbitnya hasil investigasi pembunuhan 6 tahanan Israel yang ditahan “Hamas” pada Februari lalu, yang hanya terungkap pada bulan Agustus, dan ternyata mereka ditembak mati oleh orang-orang Hamas, yang menerima perintah untuk membunuh setiap tahanan jika pasukan Israel mendekat untuk membebaskannya secara militer. 

    Dia juga menegaskan bahwa meskipun para tahanan ini tidak ditembak mati, mereka akan melakukannya telah mati seperti… Para penculik dan pengawal mereka berasal dari Hamas akibat gas beracun yang ditimbulkan oleh serangan Israel. 

    Oleh karena itu, kemungkinan untuk membebaskan mereka dengan paksa saat mereka masih hidup kini mendekati nol.

    Optimisme yang hati-hati

    Ashkenazi berkata, “Ada optimisme yang hati-hati di kalangan aparat keamanan dan tentara Israel mengenai masalah ini. Mereka yang berada di sekitar negosiasi – di Mossad, Shin Bet, dan tentara – tidak ingin media diberitahu tentang perkembangan tersebut. 

    Penjelasannya adalah bahwa mereka tidak ingin mengembangkan ekspektasi di kalangan masyarakat, namun di tingkat tempur di militer mereka menceritakan tentang perubahan yang terjadi di Gaza.” Menurut sumber-sumber tersebut, Hamas sedang berubah dan mulai melunakkan posisinya.

    Sumber-sumber ini menyebutkan beberapa alasan perubahan di tubuh Hamas, yang pertama adalah likuidasi Yahya Sinwar, yang menyebabkan guncangan di semua tingkat organisasi. 

    Alasan kedua adalah operasi “Divisi 162” di Jabalia utara dan Beit Lahia. Tentara melenyapkan lebih dari 1.300 anggota perlawanan di sana, dan menangkap sekitar 1.500 lainnya. 

    Operasi ini berdampak pada salah satu jangkar operasional dan moral Hamas di Gaza. Alasan ketiga adalah ketegasan tentara Israel di Lebanon selatan dan mundurnya Hizbullah yang terpaksa menyerah untuk melanjutkan pertempuran.

    Saluran 11 televisi resmi Israel telah mengkonfirmasi bahwa “setiap hari tentara Israel kehilangan tekanannya terhadap Hamas. 

    Tentara tenggelam dalam lumpur Gaza, dan fakta bahwa tingkat politik tidak memiliki rencana strategis untuk masa depan Gaza membuat kita semakin terkejut. sulit untuk bekerja secara fokus.”

    Gencatan senjata sementara

    Saluran tersebut mengutip para pejabat Israel yang mengatakan bahwa “Israel mengajukan kepada Hamas melalui Mesir pada awal minggu ini sebuah proposal mengenai garis besar perjanjian yang diperbarui untuk membebaskan warga Israel yang diculik dan gencatan senjata sementara di Gaza.” 

    Informasi awal menunjukkan bahwa proposal baru Israel tidak berbeda secara signifikan dengan proposal yang dibahas sebelumnya, dan berfokus pada upaya implementasi tahap pertama dari kesepakatan yang dinegosiasikan pada Agustus lalu, yang pada akhirnya tidak membuahkan hasil dan tidak membuahkan hasil.

    Pejabat senior Israel mengatakan bahwa usulan Israel yang diperbarui telah disetujui dalam diskusi yang diadakan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pada hari Minggu, dengan sejumlah menteri senior dan kepala badan keamanan. 

    Prinsip-prinsip garis besar yang diperbarui telah disampaikan kepada para pejabat intelijen Mesir, dan mereka menyampaikannya kepada perwakilan Hamas dalam pembicaraan yang diadakan di Kairo pada hari Senin dan Selasa.

    Proposal yang diperbarui mencakup kesiapan Israel untuk melakukan gencatan senjata antara 42 dan 60 hari, dan pembebasan semua wanita yang masih hidup dan ditahan oleh Hamas, dan semua pria yang masih hidup berusia di atas 50 tahun yang ditahan oleh Hamas, selain mereka yang diculik, orang yang berada dalam kondisi kesehatan yang serius.

    Israel sebelumnya menuntut pembebasan 33 orang yang diculik dan masih hidup dari kelompok usia dan sosial tersebut, namun saat ini Israel siap melepaskan jumlah yang lebih kecil. 

    Salah satu alasan perkiraan ini adalah bahwa beberapa korban penculikan dari kategori ini sudah tidak hidup lagi.

    Sebagai imbalannya, Israel siap melepaskan ratusan tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan orang-orang yang diculik, beberapa di antaranya menjalani hukuman penjara seumur hidup.

    SUMBER: ASHARQ AL-AWSAT

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1017: Rusia Minta Ukraina Jadi Negara Non-Blok jika Mau Damai – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1017: Rusia Minta Ukraina Jadi Negara Non-Blok jika Mau Damai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1017 pada Jumat (6/12/2024).

    Pada tengah malam, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan Rusia mencoba 37 kali untuk menerobos pertahanan Ukraina ke arah Pokrovsky.

    Pada pukul 01.00 waktu setempat, satu dari enam drone mencoba terbang menuju Ukraina.

    Setidaknya lima UAV Rusia terdeteksi di wilayah utara Ukraina pada pukul 03.00 waktu setempat, seperti diberitakan Telegraf.

    Menlu Rusia: Tak Boleh Gabung NATO, Ukraina Harus Jadi Negara Non-Blok

    Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengungkapkan syarat untuk melakukan perundingan damai dengan Ukraina.

    “Presiden Vladimir Putin sering dituduh secara keliru menolak berunding dengan Ukraina,” kata Lavrov mengatakan kepada Carlson dalam wawancara yang dipublikasikan pada Kamis (5/12/2024).

    Menurutnya, pihak Ukraina-lah yang menolak perundingan itu karena Zelensky menandatangani perintah yang melarang perundingan apapun dengan Rusia.

    “Sebagai permulaan, mengapa Anda tidak memberi tahu dia (Zelensky) untuk membatalkannya (perintah) secara terbuka? Ini akan menjadi sinyal bahwa dia menginginkan negosiasi,” kata Lavrov.

    Ia menyebutkan beberapa syarat yang pernah disampaikan oleh Putin, terutama larangan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO, aliansi pertahanan pimpinan AS.

    “Prinsip utamanya adalah status non-blok Ukraina. Tidak ada NATO. Sama sekali tidak. Tidak ada pangkalan militer, tidak ada latihan militer di tanah Ukraina dengan partisipasi pasukan asing,” tegasnya.

    Sekutu Ukraina Memaki Menlu Rusia soal Perang di Ukraina

    Negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat (AS) mengecam keras menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, atas perang di Ukraina dalam sebuah pertemuan tahunan Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa di Malta.

    “Pesan saya kepada delegasi Rusia adalah sebagai berikut: Kami tidak tertipu oleh kebohongan Anda. Kami tahu apa yang Anda lakukan. Anda mencoba membangun kembali kekaisaran Rusia dan kami tidak akan membiarkan Anda. Kami akan melawan Anda semaksimal mungkin,” kata Menteri luar negeri Polandia, Radoslaw Sikorski.

    Menlu Ukraina Walkout saat Menlu Rusia Berpidato

    Menteri luar negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menyampaikan dalam pertemuan itu bahwa negaranya terus berjuang demi haknya untuk hidup.

    “Dan penjahat perang Rusia di meja ini harus tahu: Ukraina akan memenangkan hak ini dan keadilan akan menang,” kata Andrii Sybiha.

    Menteri luar negeri Polandia, Ukraina dan lainnya meninggalkan ruangan ketika Sergei Lavrov akan berpidato.

    Sementara itu, Sergei Lavrov tidak hadir saat menteri luar negeri AS, Antony Blinken, menyampaikan pidatonya di mana ia menyebut Lavrov sangat mahir menenggelamkan pendengar dalam tsunami misinformasi, seperti diberitakan The Guardian.

    Gubernur Kursk Mundur Setelah Invasi Ukraina, Putin Tunjuk Pejabat Baru

    Presiden Rusia Vladimir Putin menunjuk Alexander Khinshtein sebagai penjabat gubernur wilayah Kursk selatan.

    “Manajemen krisis diperlukan di wilayah tersebut,” kata Putin.

    Setelah serangan mendadak pada awal Agustus lalu, Ukraina kini menduduki sebagian wilayah Kursk.

    Sementara itu Gubernur Kursk saat ini, Alexei Smirmnov, telah mengundurkan diri.

    Zelensky Marah, PBB Tidak Berbuat Maksimal untuk Pulangkan Tawanan Ukraina di Rusia

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengkritik PBB dan Palang Merah yang dinilai tidak berbuat cukup banyak untuk membawa kembali warga Ukraina yang ditawan oleh Rusia. 

    “Apakah saat ini kita menerima banyak bantuan dari organisasi-organisasi seperti PBB atau Komite Internasional Palang Merah dalam melindungi dan mengamankan kembalinya tahanan Ukraina yang ditahan di Rusia? Faktanya, kita tidak,” kata Zelensky pada sebuah konferensi hak asasi manusia di Kyiv.

    “Kita semua melihat, khususnya, betapa lemahnya respons dunia terhadap apa yang dilakukan Rusia terhadap tahanan Ukraina,” lanjutnya.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

  • Salah Beritakan Kunjungan Wamenlu Jepang ke Kuil Yasukuni,  Pemred Kyodo Jepang  Dipecat – Halaman all

    Salah Beritakan Kunjungan Wamenlu Jepang ke Kuil Yasukuni,  Pemred Kyodo Jepang  Dipecat – Halaman all

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO –  Kyodo News Kamis (5/12/2024)  mengumumkan bahwa mereka telah memecat Pemred dan kepala pusat pemberitaan (News Center) karena salah melaporkan Wakil Menteri Luar Negeri Parlemen Akiko Ikuine mengunjungi Kuil Yasukuni pada Agustus 2022 dan total enam orang telah didisiplinkan.

    Pada Agustus 2022, Kyodo News mengoreksi laporannya bahwa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Partai Demokrat Liberal (LDP) Ikuine mengunjungi Kuil Yasukuni menjadi Wamenlu Ikuine tidak mengunjungi kuil dan itu adalah laporan yang salah.”

    Laporan tersebut juga telah  melaporkan bahwa pemerintah Korea Selatan telah menunda kehadiran perwakilan pemerintah pada upacara peringatan bagi para pekerja di Situs Warisan Budaya Dunia Tambang Emas di Pulau Sado yang dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri Ikuine pada 24 November, dan mengumumkan sanksi dan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya pada 5 Desember ini..

    Menurut laporan itu, Naoto Takahashi, pemimpin redaksi, dan Shiro Yamane, direktur Pusat Pemberitaan, dipecat, dan total enam orang, termasuk dua orang ini, didisiplinkan di meja politik dan wartawan pada saat itu.

    Selain itu, Presiden  Kyodo News, Toru Mizutani dan dua lainnya akan menyerahkan 10 persen dari kompensasi eksekutif mereka selama tiga bulan.

    Adapun langkah-langkah untuk mencegah terulangnya, disebutkan bahwa penyebabnya adalah informasi yang salah dari wartawan dari perusahaan lain yang berbagi informasi dengan mereka, dan bahwa informasi yang diperoleh melalui kerja sama wawancara diperlakukan sebagai informasi yang belum dikonfirmasi, dan bahwa ketika melaporkan, diasumsikan bahwa itu akan dikuatkan dan dikonfirmasi belakangan.

    Managing Director Kyodo News Takehiko Egami berkomentar, “Kami ingin meminta maaf sekali lagi kepada semua orang yang terlibat dan pembaca, dan kami akan mengambil langkah-langkah menyeluruh untuk mencegah terulangnya kembali, seperti selalu memeriksa kembali informasi apa pun yang meninggalkan keraguan sekecil apa pun sebelum menerbitkan artikel.”

    Presiden Mizutani meminta maaf kepada Wakil Menteri Parlemen Ikuine karena mengeluarkan informasi palsu.

    “Saya menyesalkan bahwa banyak orang yang terlibat dalam upacara peringatan untuk ‘Tambang Emas di Pulau Sado’ bingung dan memengaruhi hubungan Jepang-Korea Selatan,” katanya.

     “Kami menanggapi insiden ini dengan sangat serius, dan kami akan terus memeriksa mengapa ini terjadi dan menjelaskan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya baik secara internal maupun eksternal,” katanya.

    Sebagai tanggapan, Wamen kemenlu Jepang dari Parlemen Ikuine mengatakan, “Sangat disesalkan bahwa laporan media yang tidak didasarkan pada fakta telah menyebabkan kebingungan di upacara peringatan, dan saya sendiri sangat tertekan jadinya.”

    Sementara itu bagi para pengusaha UKM Handicraft Indonesia dan pecinta Jepang   dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dan Handicraft dengan mengirimkan email ke: tkyjepang@gmail.com  Subject: WAG Pecinta Jepang/Handicraft. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.