Category: Tribunnews.com Internasional

  • Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Ditetapkan Jadi Tersangka Imbas Umumkan Darurat Militer – Halaman all

    Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Ditetapkan Jadi Tersangka Imbas Umumkan Darurat Militer – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jaksa Korea Selatan (Korsel) menetapkan Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol, menjadi tersangka buntut mengumumkan darurat militer pada Selasa (3/12/2024) lalu.

    Dikutip dari The Korea Times, Yoon diduga telah melakukan pengkhianatan dan penyalahgunaan kekuasaan yang dimilikinya.

    Kepala Tim Penyelidikan Khusus Kejaksaan, Park Se Hyun, mengungkapkan penyelidikan secara lebih luas telah dilakukan buntut banyaknya aduan yang ditujukan kepada Yoon.

    “Prosedur standar adalah mendaftarkan seorang sebagai tersangka ketika ada pengaduan atau laporan yang diajukan,” katanya dalam konferensi pers, Minggu (8/12/2024) waktu setempat.

    Park menyebut bakal membuka penyelidikan secara mendalam terhadap Yoon atas dugaan pengkhianatan dan penyalahgunaan kekuasaan sebagai orang nomor satu Negeri Gingseng tersebut.

    “Tindakan (Yoon) ini memenuhi kriteria pengkhianatan dan penyalahgunaan kekuasaan berdasarkan hukum,” tuturnya.

    Park menegaskan laporan dugaan pengkhianatan dan penyalahgunaan terhadap Yoon tidak dilindungi konstitusional Korsel.

    Alhasil, penyelidikan dapat terus dilakukan serta hasil pemungutan suara pemakzulan terhadap Yoon juga dapat diteruskan pada Sabtu (14/12/2024) mendatang oleh Majelis Nasional.

    Eks Menhan Korsel Ditahan

    Sebelumnya, mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Korsel, Kim Yong-hyun, telah ditahan atas dugaan yang sama dengan Yoon yaitu pengkhinatan terhadap negara pada Minggu pagi.

    Dikutip dari Reuters, Kim ditahan setelah sempat diperiksa di Kantor Kejaksaan Seoul pada Minggu dini hari sekira pukul 01.30 waktu setempat.

    Setelah pemeriksaan tersebut, jaksa langsung memerintahkan penahanan terhadap Kim serta menyita ponselnya.

    Selain itu, jaksa juga memerintahkan penggeledahan terhadap kediaman dan bekas kantor Kim.

    Jaksa memutuskan dugaan pengkhianatan oleh Kim merupakan kejahatan serius dan penahanan darurat diperlukan lantaran adanya kekhawatiran akan kemungkinan penghancuran barang bukti.

    Kini, Kim ditahan di Pusat Penahanan di Seoul bagian timur.

    Di sisi lain, jaksa harus memiliki surat perintah penangkapan resmi yang dikeluarkan oleh pengadilan dalam waktu 48 jam setelah penahanan terhadap Kim.

    Kejaksaan, saat ini, sudah memperoleh surat perintah pengadilan untuk mengamankan riwayat panggilan Kim.

    Kim diduga menjadi otak yang mengusulkan adanya darurat militer kepada Yoon.

    Jaksa kini tengah menyelidiki keterlibatan Kim dalam pengumuman dan pencabutan darurat militer oleh Yoon hingga adanya pengerahan militer ke Gedung Majelis Nasional dan Komisi Pemilihan Nasional.

    Eks Menhan Korsel Disebut Perintahkan Singkirkan Majelis Nasional

    Dikutip dari CNN, salah satu mantan Komando Perang Khusus Angkatan Darat, Kwak Jong-geun, mengungkapkan dirinya menerima perintah dari Kim untuk ‘menyingkirkan anggota Majelis Nasional’.

    Kendati demikian, dia menolak perintah tersebut karena dianggap ilegal.

    Namun, penolakan Kwak tersebut berbanding terbalik dengan pernyataan Komandan Brigade Pasukan Khusus Lintas Udara pertama, Lee Sang-hyun.

    Lee menyebut dia justru menerima perintah dari Kwak agar menghentikan pemungutan suara yang dilakukan anggota Majelis Nasional’.

    Dengan deretan kesaksian ini, jaksa berencana untuk terlebih dahulu mengulik kesaksian Kim terlebih dahulu dan baru memeriksa pihak lainnya untuk mengumpulkan bukti yang ada.

    Kejaksaan pun bakal dibantu oleh pihak kepolisian yang telah membentuk tim investigasi beranggotakan 150 orang.

    Namun, kepolisian menegaskan pihaknya bakal bekerja secara terpisah dan tidak akan mengintervensi Kejaksaan.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

  • Konjen RI Istanbul Darianto Harsono: KJRI Cup Istanbul 2024 Bukan Hanya soal Pertandingan Olahraga – Halaman all

    Konjen RI Istanbul Darianto Harsono: KJRI Cup Istanbul 2024 Bukan Hanya soal Pertandingan Olahraga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – KJRI Cup Istanbul 2024, yang berlangsung pada 1 Desember 2024 di Istanbul, Turki, berhasil diselenggarakan dengan penuh antusiasme.

    Acara ini mengusung tema “Sport Diplomacy” dan menjadi momentum penting bagi diaspora pelajar Indonesia di wilayah Marmara, Turki, untuk mempererat silaturahmi dan menunjukkan semangat kompetisi yang sehat.

    Konsul Jenderal Republik Indonesia di Istanbul, Darianto Harsono, menyampaikan bahwa KJRI Cup Istanbul 2024 adalah lebih dari sekadar ajang olahraga.

    Dalam sambutannya, ia menekankan nilai-nilai penting yang terkandung dalam acara ini.

    “KJRI Cup Istanbul bukan hanya soal pertandingan olahraga, tetapi juga medium diplomasi yang efektif untuk memperkuat kebersamaan dan membangun solidaritas di antara diaspora pelajar Indonesia. Acara ini mencerminkan semangat persahabatan dan kolaborasi, yang menjadi ciri khas bangsa kita,” ujarnya.

    Turnamen ini menghadirkan dua cabang olahraga utama, yaitu Mini Soccer dan Basket, dengan partisipasi dari perwakilan organisasi pelajar PPI Istanbul, PPI Bursa, PPI Bandırma, PPI Kırklareli, PPI Sakarya, serta tim tuan rumah dari KJRI Istanbul yang berlaga untuk memperebutkan Piala Bergilir KJRI Istanbul.

    Tidak hanya kompetisi olahraga, acara ini juga dimeriahkan oleh bazaar makanan nusantara yang menampilkan berbagai hidangan khas Indonesia.

    Pembukaan acara semakin meriah dengan penampilan tari Zapin dan seni bela diri silat, yang mengundang kekaguman para penonton.

    KJRI Cup Istanbul 2024 (PPI Dunia)

    Ketua panitia, Haritsah Mujahid, menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya acara ini. “Meskipun waktu persiapan kami singkat, tim panitia bekerja dengan luar biasa untuk memastikan acara ini berjalan lancar. Saya juga berterima kasih kepada PPI Istanbul sebagai kolaborator utama acara ini, kepada KJRI Istanbul, yang mendukung penuh setiap kebutuhan kami, serta kepada seluruh fungsi Pensosbud KJRI Istanbul yang memberikan bantuan luar biasa dalam kelancaran acara ini,” ungkapnya.

    Dalam apresiasinya, Haritsah juga menegaskan pentingnya acara ini sebagai ajang silaturahmi dan promosi diplomasi olahraga.

    “Acara ini adalah cerminan semangat solidaritas dan kolaborasi pelajar Indonesia di Turki. Semoga nilai yang dibawa oleh KJRI Cup Istanbul sebagai wadah untuk memperkuat hubungan persaudaraan antar pelajar dapat terus berlanjut ke depannya,” tambahnya.

    Darianto Harsono menutup dengan harapan besar untuk keberlanjutan acara ini. “Melalui olahraga, kita dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang kuat, bersatu, dan berdaya saing tinggi. Saya berharap semangat yang kita tanamkan hari ini akan terus berlanjut di masa mendatang,” tuturnya.

    Dengan keberhasilan penyelenggaraan tahun ini, KJRI Cup Istanbul semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu agenda unggulan yang dinanti oleh diaspora pelajar Indonesia di wilayah Marmara, Turki.

    (*)

  • Operasi Militer Suriah Tekankan Peran Penting Lindungi Para Profesional Media dan Pastikan Kebebasan – Halaman all

    Operasi Militer Suriah Tekankan Peran Penting Lindungi Para Profesional Media dan Pastikan Kebebasan – Halaman all

    Operasi Militer Suriah Tekankan Peran Penting Lindungi Para Profesional Media dan Pastikan Kebebasan

    TRIBUNNEWS.COM- Administrasi Operasi Militer Suriah menekankan peran penting dalam melindungi para profesional media dan memastikan kebebasan mereka untuk bekerja dalam pelayanan kepada negara dan masyarakat.

    Administrasi Operasi Militer di Suriah mengumumkan pada hari Senin bahwa pasukannya hampir menyelesaikan kendali atas ibu kota, Damaskus, dan menjaga properti publik.

    Administrasi Operasional mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa “pemerintah baru akan memulai pekerjaannya segera setelah pembentukannya.”

    Sementara itu, sumber media melaporkan pemilihan Mohammad al-Bashir, kepala Pemerintahan Keselamatan yang berafiliasi dengan oposisi, untuk memimpin pemerintahan Suriah baru guna mengawasi fase transisi.  

    Pemerintah menghimbau masyarakat untuk “mengabaikan laporan palsu yang mengklaim keberadaan penjara bawah tanah atau tersembunyi,” dan menekankan bahwa “semua penjara di Suriah telah dibuka sepenuhnya.”

    Ia juga mengumumkan penangkapan sejumlah orang yang menghasut sektarianisme di antara massa dan mengancam warga negara dan kaum minoritas, dan bersumpah untuk menindak tegas setiap upaya untuk menebar perpecahan atau mengeluarkan ancaman, karena tanah air adalah milik semua orang, dan kami akan menjaga persatuannya dan keamanan warga negaranya.”

    Selain itu, Administrasi Operasional mengatakan pihaknya melarang keras segala bentuk pelecehan terhadap jurnalis yang bekerja untuk TV Suriah, Radio Suriah, dan halaman media sosial, serta segala bentuk ancaman terhadap mereka dalam situasi apa pun, dan berjanji akan memberikan hukuman setahun penjara bagi siapa pun yang melanggar keputusan tersebut.

    Pemerintah menekankan peran penting dalam melindungi para pekerja media dan memastikan kebebasan mereka untuk bekerja demi kepentingan bangsa dan masyarakat, dengan menyatakan, “Transparansi adalah pendekatan kami, dan kami berkomitmen untuk mengubah masa lalu demi membangun masa depan yang lebih baik.”

    Secara terpisah, Kementerian Perminyakan dan Sumber Daya Mineral Suriah meminta semua pekerja di lokasi produksi untuk kembali ke tempat kerja mereka mulai Selasa.  

    Oposisi Suriah mengusulkan rencana transisi 18 bulan

    Pada hari Minggu, Hadi al-Bahra, kepala oposisi utama Suriah di luar negeri, mengatakan kepada Reuters di sela-sela Forum Doha bahwa Suriah harus menjalani masa transisi selama 18 bulan untuk menciptakan “lingkungan yang aman, netral, dan tenang” untuk pemilihan umum yang bebas.  

    Dalam perkembangan monumental di Timur Tengah , kelompok bersenjata, yang sekarang bertindak sebagai pasukan pemerintah transisi Suriah, merebut kendali Damaskus pada hari Minggu, memaksa Presiden Bashar al-Assad melarikan diri setelah lebih dari 13 tahun perang dilancarkan di negara tersebut.   

    Al-Bahra, presiden Koalisi Nasional Suriah, mengusulkan agar Suriah merancang konstitusi baru dalam waktu enam bulan, dengan referendum sebagai dasar untuk pemilihan pertama di bawah kerangka kerja baru.

    “Konstitusi akan mengatakan, apakah kita akan memiliki sistem parlementer, sistem presidensial, atau sistem campuran? Dan berdasarkan ini, kita menyelenggarakan pemilu dan rakyat memilih pemimpin mereka,” jelas al-Bahra.

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Kelompok Muslim AS Kecam Serangan Israel terhadap Suriah – Halaman all

    Kelompok Muslim AS Kecam Serangan Israel terhadap Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) telah mengeluarkan pernyataan tegas yang mengutuk invasi dan serangan pengeboman yang dilakukan oleh Israel terhadap Suriah.

    Dalam pernyataan tersebut, CAIR menekankan rakyat Suriah memiliki hak untuk membangun kembali negara mereka dengan bebas dari pendudukan dan kekerasan asing.

    “Rakyat Suriah berhak membangun kembali negara mereka yang bebas dari pendudukan dan kekerasan asing,” ungkap CAIR, dikutip dari Al Jazeera.

    Pernyataan ini menunjukkan solidaritas terhadap warga Suriah yang sedang menghadapi dampak dari konflik yang berkepanjangan.

    CAIR juga mengecam Presiden Joe Biden karena mengirimkan senjata kepada pemerintah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

    Dalam konteks ini, CAIR menyebut tindakan tersebut sebagai langkah yang tidak bijaksana, terutama ketika Israel terlibat dalam genosida di Gaza.

    CAIR menyoroti kelambanan ini telah membuat terdakwa penjahat perang Netanyahu semakin berani menentang hukum internasional dan menyerang Suriah.

    Ini menunjukkan CAIR melihat tindakan pemerintah AS berkontribusi terhadap ketegangan dan kekerasan yang sedang berlangsung.

    Sebagaimana yang telah dilaporkan, militer Israel melakukan serangan besar di Suriah, yang dianggap sebagai salah satu operasi serangan terbesar dalam sejarah angkatan udara mereka, terutama setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad.

    Serangan ini menciptakan kekhawatiran lebih lanjut mengenai stabilitas di kawasan tersebut.

    Militer Israel juga dilaporkan telah merebut tanah di Dataran Tinggi Golan, yang merupakan wilayah yang diperebutkan antara Israel dan Suriah.

    Hal ini menambah kompleksitas konflik dan dampak terhadap rakyat Suriah yang masih berjuang untuk meraih keamanan dan kedamaian.

    Diplomat Suriah Diminta Tetap Bekerja

    Dalam pernyataannya di New York, Duta Besar Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Koussay Aldahhak, mengungkapkan para pemimpin negara saat ini telah memberikan instruksi kepada kedutaan dan misi Suriah untuk terus melaksanakan tugas mereka, meskipun negara tersebut tengah menghadapi masa transisi.

    Pernyataan ini muncul saat Dewan Keamanan PBB mengadakan konsultasi tertutup darurat mengenai situasi politik di Suriah, terutama terkait potensi penggulingan Presiden Bashar al-Assad oleh pihak oposisi.

    Aldahhak menjelaskan ia telah mengirim surat kepada Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres.

    Dalam surat tersebut, ia mengutuk serangan Israel terhadap Suriah dan menuntut agar Israel tidak diperbolehkan untuk mendapatkan keuntungan dari ketidakpastian yang tengah terjadi di negara tersebut.

    Ini menunjukkan diplomasi dan pengakuan internasional tetap menjadi fokus utama Suriah, bahkan dalam keadaan sulit.

    Menurut Aldahhak, Suriah sekarang berada di titik kritis dalam sejarahnya, memasuki era perubahan baru.

    Warga Suriah sangat berharap dapat membangun negara yang bebas, setara, dan demokratis di bawah supremasi hukum.

    “Kami akan bekerja sama membangun kembali negara kami, membangun kembali apa yang telah hancur, dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh warga Suriah,” tambahnya.

    Pernyataan ini menegaskan komitmen Suriah untuk melanjutkan diplomasi dan mencari dukungan internasional selama masa-masa yang tidak pasti ini.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Reaksi Hamas, PA, PIJ, dan Faksi Palestina Lainnya atas Jatuhnya Rezim al-Assad di Suriah – Halaman all

    Reaksi Hamas, PA, PIJ, dan Faksi Palestina Lainnya atas Jatuhnya Rezim al-Assad di Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas, PA, serta faksi-faksi Palestina lainnya sebagian besar menyatakan dukungan mereka terhadap rakyat Suriah setelah runtuhnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

    Pada Minggu (8/12/2024), pasukan oposisi menyerbu Damaskus, ibu kota Suriah, setelah sebelumnya berhasil merebut kota-kota lain dalam serangan kilat selama dua minggu terakhir.

    Mengutip Al Jazeera, berikut adalah reaksi kelompok-kelompok Palestina atas jatuhnya rezim al-Assad:

    Pada Senin (9/12/2024), Hamas mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah yang disebut telah mencapai “cita-cita untuk kebebasan dan keadilan.”

    “Kami berdiri teguh bersama rakyat Suriah yang hebat, dan menghormati keinginan, kemerdekaan, dan pilihan politik rakyat Suriah,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

    Hamas juga mendesak rakyat Suriah untuk bersatu dan bangkit dari luka masa lalu.

    Selain itu, Hamas mengutuk apa yang disebutnya sebagai “agresi brutal” oleh Israel terhadap Suriah.

    Hamas menambahkan bahwa mereka berharap Suriah akan melanjutkan perannya yang bersejarah dan penting dalam mendukung rakyat Palestina.

    Meskipun bersekutu dengan Iran, Hamas berpihak pada pemberontakan terhadap al-Assad di awal krisis.

    Sekelompok pria mengibarkan bendera oposisi di kedubes Suriah di Moskow, sehari setelah pemerintahan Bashar al-Assad di Damaskus runtuh di sabotase kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham. (HTS) (Al Jazeera)

    2. Otoritas Palestina (PA)

    Negara Palestina, yang dipimpin oleh PA, mengatakan pada Minggu bahwa pihaknya mendukung rakyat Suriah.

    “Otoritas Palestina menghormati keinginan dan pilihan politik mereka, dengan cara yang menjamin keamanan dan stabilitas mereka serta mempertahankan prestasi mereka.”

    Kepresidenan Palestina menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menegaskan perlunya menghormati persatuan, kedaulatan, dan integritas teritorial Republik Arab Suriah, serta menjaga keamanan dan stabilitasnya.

    PA juga mengharapkan kemajuan dan kemakmuran yang berkelanjutan bagi rakyat Suriah.

    PA menekankan bahwa partai politik harus memprioritaskan kepentingan rakyat Suriah sambil mendukung perjuangan Palestina menuju kebebasan dan kemerdekaan.

    3. Jihad Islam Palestina (PIJ)

    Faksi Palestina PIJ, yang bersekutu dengan Hamas dan Iran, mengatakan perkembangan terkini adalah masalah internal Suriah yang berkaitan dengan pilihan rakyat Suriah.

    “Jihad Islam berharap Suriah akan tetap menjadi pendukung sejati bagi rakyat Palestina dan tujuan mulia mereka, sebagaimana yang selalu terjadi,” kata Ziad al-Nakhala, kepala PIJ, dalam sebuah pernyataan.

    4. Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP)

    Kelompok sayap kiri ini, yang sebelumnya menyuarakan dukungan bagi pemerintah Suriah, tidak membahas jatuhnya al-Assad dalam pernyataan resmi pertamanya setelah pejuang oposisi merebut Damaskus.

    Namun, PFLP hanya berfokus pada serangan Israel yang sedang berlangsung di Suriah.

    “Agresi Zionis terhadap wilayah Suriah ini membawa dimensi berbahaya yang membutuhkan solidaritas untuk menghadapinya,” kata kelompok itu.

    “Front tersebut menekankan bahwa serangan udara musuh Zionis terhadap Suriah dan penyerbuannya ke wilayah Suriah merupakan eskalasi berbahaya dalam agresi terhadap rakyat dan negara-negara di kawasan tersebut,” imbuhnya.

    “Musuh berusaha memanfaatkan fase perubahan internal di Suriah untuk mencapai tujuan agresi baru terhadap Suriah dan rakyatnya.”

    Koalisi yang mencakup beberapa faksi Palestina menggambarkan penggulingan al-Assad sebagai masalah internal Suriah.

    “Pasukan Nasional dan Islam Palestina di Damaskus dengan tulus menantikan hak rakyat Suriah untuk menentukan masa depan mereka dan membangun Suriah yang bersatu dan berdaulat penuh dalam kerangka kebebasan, keadilan, demokrasi, dan kewarganegaraan yang setara tanpa diskriminasi,” kata koalisi tersebut.

    Ditambahkan pula bahwa mereka berharap Suriah terus memenuhi tugas persaudaraan dan nasionalnya terhadap rakyat Palestina.

    Apa yang Terjadi di Suriah? Penjelasan Singkat

    Kolase foto Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan kelompok Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) (Syrian Presidency/AFP)

    Mengutip Hindustan Times, berikut poin-poin penjelasan singkat tentang situasi di Suriah:

    Perang Saudara Suriah dimulai pada tahun 2011 sebagai bagian dari Musim Semi Arab (Revolusi Timur Tengah), yang mengakibatkan jatuhnya berbagai rezim di dunia Arab.

    Meskipun Bashar al-Assad awalnya tampak goyah, situasi berubah ketika Rusia dan Iran membantunya mengusir para pemberontak.

    Suriah terus dilanda perang saudara sejak saat itu, namun mengalami periode yang relatif tenang dalam beberapa tahun terakhir karena Tentara Suriah dan sekutunya berhasil menahan para pemberontak.

    Perang saudara memasuki babak baru ketika pemberontak Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) dan Tentara Pembebasan Suriah berhasil merebut kota Aleppo minggu lalu, sebuah terobosan besar pertama mereka dalam beberapa tahun.

    Para pemberontak kemudian melanjutkan pawai mereka ke Damaskus, merebut kota demi kota.

    Empat kota jatuh ke tangan pemberontak dalam 24 jam terakhir sebelum mereka tiba di ibu kota pada Minggu (8/12/2024) pagi. Kota-kota tersebut adalah Daraa, Quneitra, Suwayda, dan Homs.

    Saat sekutu Suriah, Iran dan Rusia, disibukkan dalam konflik lain, tentara Suriah tampaknya melemah.

    Para pejuang pemberontak menguasai penjara Saydnaya pada Minggu pagi dan membebaskan tahanan politik yang ditahan oleh rezim Bashar al-Assad.

    Mereka kemudian memasuki kota dan menguasainya dalam hitungan jam, menggulingkan rezim yang telah berkuasa selama lima dekade terakhir.

    Sebelum Bashar al-Assad mengambil alih Suriah 24 tahun lalu, ayahnya, Hafez al-Assad, juga memerintah negara tersebut dengan cengkeraman besi yang sama.

    Perdana Menteri Suriah, Mohammad Jalali, mengatakan ia siap bekerja sama dengan oposisi dan menyerahkan pemerintahan, tetapi meminta masyarakat untuk tidak merusak gedung-gedung publik karena bangunan itu adalah milik semua orang.

    HTS kemudian mendeklarasikan Suriah dan Damaskus bebas dari “tiran Assad.”

    Mereka meminta para pejuang untuk menjaga gedung-gedung pemerintahan.

    Pemandangan di jalan-jalan menunjukkan perayaan, dan beberapa patung Assad serta ayahnya telah dirobohkan oleh masyarakat.

    Sementara itu, Assad dilaporkan telah meninggalkan Suriah dan mencari suaka di Rusia.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • AS dan Inggris Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Hitam Organisasi yang Dulu Mereka Sebut ‘Teroris’ – Halaman all

    AS dan Inggris Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Hitam Organisasi yang Dulu Mereka Sebut ‘Teroris’ – Halaman all

    AS dan Inggris Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Hitam Organisasi yang Dulu Mereka Sebut ‘Teroris’

    TRIBUNNEWS.COM- Pejabat AS sedang mempertimbangkan untuk menghapus Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dari daftar teroris Amerika Serikat setelah cabang Negara Islam Irak (yang kemudian dikenal sebagai ISIS) membantu mencapai tujuan jangka panjang AS untuk menggulingkan pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Presiden Bashar al-Assad, The Washington Post melaporkan pada tanggal 9 Desember.

    Hayat Tahrir al-Sham menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad pada hari Sabtu, mencapai tujuan jangka panjang kebijakan luar negeri AS.

    “Pejabat AS tengah berhubungan dengan semua kelompok yang terlibat dalam pertempuran di Suriah, termasuk kelompok utama yang menggulingkan Assad, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang pernah berafiliasi dengan Al-Qaeda dan masih masuk dalam daftar teroris AS,” tulis surat kabar itu.

    Seorang pejabat AS mengatakan kepada The Post bahwa pemerintah AS belum mengesampingkan kemungkinan mencabut sebutan teroris dari HTS untuk memungkinkan kontak dan kerja sama AS yang lebih dalam dengan kelompok tersebut.

    “Kita harus cerdas … dan juga sangat memperhatikan dan pragmatis terhadap realitas di lapangan,” kata pejabat tersebut.

     

     

     

     

     

    Pejabat AS lainnya mengatakan Gedung Putih tengah melakukan “penilaian waktu nyata” tentang HTS, yang menguasai Damaskus pada hari Sabtu setelah serangan kilat selama dua minggu yang dilancarkan dari bentengnya di Provinsi Idlib, barat laut Suriah.

    Pemerintah Inggris juga mempertimbangkan untuk menghapus HTS dari daftar kelompok teroris terlarang.

    Menteri Kabinet Pat McFadden mengatakan kepada BBC bahwa situasi di negara itu “sangat tidak menentu,” dan jika keadaannya stabil, setiap perubahan dalam larangan tersebut akan menjadi “keputusan yang relatif cepat.”

    HTS dilarang sebagai organisasi teror di Inggris setelah ditambahkan sebagai alias Al-Qaeda pada tahun 2017.

    McFadden menegaskan Inggris saat ini tidak dapat berkomunikasi dengan HTS.

    Kota-kota besar Suriah, Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus, jatuh ke tangan HTS setelah Presiden Assad memerintahkan penarikan tentara Suriah dari posisi yang mempertahankan masing-masing kota tersebut.

    “Jatuhnya rezim Assad memenuhi tujuan kebijakan luar negeri AS yang sudah lama, setelah Rusia dan Iran mendukung Assad di tengah upaya pemerintahan Obama untuk menggulingkannya,” tambah The Post .

    Mantan utusan khusus AS untuk Suriah mengatakan dalam sebuah  kutipan wawancara pada bulan Maret 2021 bahwa HTS merupakan “aset” bagi strategi AS di Suriah. 

    Duta Besar James Jeffrey mengatakan bahwa cabang Al-Qaeda adalah “pilihan yang paling tidak buruk dari berbagai pilihan di Idlib, dan Idlib adalah salah satu tempat terpenting di Suriah, yang merupakan salah satu tempat terpenting saat ini di Timur Tengah.”

    Saat itu, strategi AS adalah menggulingkan pemerintah Suriah melalui sanksi ekonomi yang menghukum , serupa dengan sanksi AS terhadap Irak yang menewaskan 500.000 anak selama tahun 1990-an.

    Pada hari Minggu, Wakil Presiden terpilih JD Vance menyatakan kekhawatirannya mengenai sifat militan HTS, yang sering disebut di media barat sebagai “pemberontak.”

    “Banyak dari ‘pemberontak’ adalah cabang ISIS,”  tulis Vance . “Kita bisa berharap mereka telah berubah. Waktu yang akan menjawabnya.”

    The Post menambahkan bahwa Presiden AS Joe Biden mengatakan dia berusaha memastikan bahwa Suriah tetap stabil semaksimal mungkin.

    Surat kabar itu mengklaim bahwa kekhawatiran utama pemerintahan Biden adalah ISIS dapat memanfaatkan situasi kacau untuk membangun kembali dirinya sebagai kekuatan utama di negara tersebut.

    Namun, AS telah mendukung ISIS di masa lalu, termasuk menyediakan senjata bagi organisasi tersebut untuk menaklukkan Mosul, kota terbesar kedua di Irak, pada bulan Juni 2014. ISIS melakukan genosida terhadap suku Yazidi di distrik Sinjar di dekatnya dua bulan kemudian, pada bulan Agustus, dengan bantuan dari pemimpin Kurdi Irak Masoud Barzani, sekutu dekat AS dan Israel.

    Awal musim panas ini, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS membebaskan lebih dari seribu tahanan ISIS dari penjara pusat di Hasakeh di timur laut Suriah.

    Warga Irak di Irak bagian barat, termasuk kaum Yazidi di Sinjar dan warga Arab Sunni di Mosul, menyatakan kekhawatiran mereka atas tindakan SDF, karena khawatir kelompok teror itu akan kembali.

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Ada Penyakit Misterius Mematikan di Kongo – Halaman all

    Ada Penyakit Misterius Mematikan di Kongo – Halaman all

    Pihak jawatan kesehatan di Republik Demokratik Kongo (DRC) tengah menyelidiki wabah penyakit misterius yang telah menewaskan puluhan orang di negara itu. “Kami tidak tahu apakah kita menghadapi penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri,” ujar Direktur Jenderal Institut Kesehatan Masyarakat Nasional, Dieudonne Mwamba.

    Sejauh ini, otoritas stempat telah mengonfirmasi hampir 80 kematian dari 376 kasus yang dilaporkan, dengan infeksi pertama tercatat pada akhir Oktober.

    Anak-anak berisiko tinggi tertular

    Penyakit yang tidak diketahui ini saat ini terkonsentrasi di Distrik Panzi, Pprovinsi Kwango, yang terletak sekitar 700 kilometer dari ibu kota Kinshasa. Distrik Panzi terpencil, dengan jalan yang sulit diakses dan infrastruktur kesehatan yang hampir tidak memadai.

    Pihak berwenang telah mengirim tim peneliti medis, termasuk ahli epidemiologi, ke lokasi kejadian untuk menilai situasi dan membawa sampel ke Kikwit untuk dianalisis.

    Menurut Menteri Kesehatan Samuel-Roger Kamba, orang-orang menunjukkan gejala demam, batuk, pilek, sakit kepala, dan nyeri tubuh.

    “Ini adalah sindrom yang menyerupai sindrom flu dengan gangguan pernapasan pada beberapa anak dan beberapa orang yang telah meninggal,” kata menteri tersebut.

    Ia mengatakan 40% kasus terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun, yang sebagian besar “sudah rapuh karena kekurangan gizi.”

    Ada juga penurunan kadar hemoglobin yang tidak normal dalam darah, menurut Menteri Kesehatan Provinsi Apollinaire Yumba.

    Ia menyarankan penduduk untuk menjauhkan diri dari semua kontak dengan mayat untuk menghindari kontaminasi dan, pada saat yang sama, mengimbau otoritas nasional dan internasional untuk mengirim pasokan medis.

    Menurut sumber anonim di dalam Organisasi Kesehatan Dunia, WHO juga telah mengirim tim.

    Langkah-langkah untuk mengatasi penyakit tersebut

    Kamba mengatakan periode flu musiman berlangsung dari Oktober hingga Maret, dan mencapai puncaknya pada Desember, yang merupakan hal yang perlu dipertimbangkan ketika berhadapan dengan penyakit misterius tersebut.

    “Apakah ini flu musiman yang parah dengan orang-orang yang rentan karena kekurangan gizi, anemia, atau penyakit lain? Atau apakah ini kuman lain? Kita akan tahu dari hasilnya,” katanya.

    Wakil Gubernur Remy Saki mengatakan kepada DW bahwa provinsi tersebut telah menerapkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran epidemi tersebut.

    “Di antara langkah-langkah tersebut, misalnya, petugas imigrasi telah diminta untuk membatasi pergerakan orang dan mencatat keluar masuknya orang-orang dari desa-desa sekitar, serta menerapkan langkah-langkah pembatasan yang sebelumnya digunakan selama periode virus corona. Mengenakan masker juga diwajibkan,” ungkapnya.

    Mpox masih menjadi ancaman

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, Republik Demokratik Kongo sudah dilanda epidemi cacar monyet atau mpox, dengan lebih dari 47.000 kasus dengan lebih dari 1.000 kematian yang diduga akibat penyakit di negara Afrika Tengah tersebut.

    Dieudonne Mwamba, direktur jenderal Institut Kesehatan Masyarakat Nasional, mengatakan bahwa para pejabat berada dalam “kewaspadaan maksimal” dan perlu memastikan apakah penyakit yang tidak diketahui tersebut merupakan infeksi pernapasan.

    “Kita juga harus mencatat bahwa, di zona kesehatan Panzi, terjadi epidemi tifus besar dua tahun lalu dan bahwa tingkat kekurangan gizi di zona kesehatan ini berada pada sekitar 40%. Ini merupakan faktor kerentanan,” tambahnya.

    Artikel ini aslinya diterbitkan dalam bahasa Prancis.

  • Pasukan Oposisi di Suriah Umumkan Amnesti untuk Tentara Suriah seusai Rezim Assad Runtuh – Halaman all

    Pasukan Oposisi di Suriah Umumkan Amnesti untuk Tentara Suriah seusai Rezim Assad Runtuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Administrasi Operasi Militer pasukan oposisi Suriah yang dipimpin oleh Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) mengumumkan memberikan amnesti bagi semua tentara yang menjalani wajib militer di bawah rezim  Bashar Al-Assad.

    Badan tersebut mengumumkan amnesti tepat sehari setelah penggulingan Presiden Suriah Bashar Al-Assad yaitu pada hari Senin (9/12/2024).

    Tidak hanya itu, mereka juga menjamin keselamatan para prajurit yang bertugas.

    “Direktorat Operasi Militer mengumumkan amnesti umum bagi semua prajurit wajib militer yang bertugas di bawah tugas wajib. Keselamatan mereka terjamin, dan segala bentuk kekerasan atau penyerangan terhadap mereka dilarang keras,” kata oposisi dalam  sebuah pesan di saluran Telegram mereka, dikutip dari Ahsarq Al-Aawsat.

    Pihak oposisi menyadari bahwa belakangan ini ratusan wajib militer dan prajurit di bekas pasukan rezim Assad menyerah.

    Banyak dari mereka juga ditangkap saat mencoba melarikan diri dari pertempuran dan barak militer, dikutip dari The New Arab.

    Selama seminggu terakhir, sebanyak ribuan tentara melarikan diri dari pertempuran di Damaskus, Homs, Aleppo, dan Hama.

    Alasan mereka melarikan diri karena menghadapi penganiayaan setelah kemajuan oposisi  dan penggulingan Assad.

    Sebagai informasi, Assad digulingkan oleh kelompok pemberontak dalam serangan besar-besaran yang berpuncak pada perebutan ibu kota Damaskus pada Minggu.

    Setelah digulingkan, Assad dilaporkan kabur dari Suriah dan berada di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.

    Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax pada Minggu.

    Tak sendiri, Assad dikabarkan kabur dari Suriah bersama keluarganya.

    “Presiden al-Assad dari Suriah telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan,” tulis Interfax, dikutip dari Al-Arabiya.

    Bagi warga Suriah, peristiwa ini membawa akhir yang tiba-tiba dan tak terduga bagi perang yang telah berlangsung bertahun-tahun.

    Di mana ratusan ribu orang tewas, kota-kota hancur berkeping-keping, ekonomi terpuruk akibat sanksi global, dan tampaknya tidak ada penyelesaian yang terlihat.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Konflik Suriah

  • Populer Internasional: Pidato Kemenangan Al-Julani – Rusia Habiskan Uang Rp 3.000 T untuk Perang – Halaman all

    Populer Internasional: Pidato Kemenangan Al-Julani – Rusia Habiskan Uang Rp 3.000 T untuk Perang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kompilasi berita populer Tribunnews di kanal internasional terangkum di sini.

    Berhasil menggulingkan pemerintah Bashar al-Assad, pemimpin kelompok pemberontak Suriah, Abu Mohammad al-Julani menyampaikan pidato kemenangannya.

    Soal perang lainnya di Eropa, Pentagon menyebut Rusia menghabiskan Rp 3000 triliun untuk perang.

    Di sisi lain, AS memberi bantuan sekitar Rp 2900 triliun untuk Ukraina.

    Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

    1. Dari Masjid Umayyah di Damaskus, Pidato Kemenangan Al-Julani Berisi Pesan ke Iran, AS, dan Israel

    Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Julani (Daily News Egypt)

    Dalam perjalanan panjangnya dari seorang pejuang muda Al-Qaeda dua dekade lalu, menjadi pemimpin pemberontak di Suriah yang menganut toleransi sektarian, Abu Mohammad al-Julani punya banyak waktu untuk merencanakan dan menyempurnakan narasinya.

    Tidak mengherankan jika al-Julani memilih Masjid Umayyah di Damaskus, bukan sebuah studio televisi, atau istana presiden, melainkan sebuah tempat yang memiliki kepentingan keagamaan yang tinggi, yang berusia 1.300 tahun dan salah satu masjid tertua di dunia, sebagai lokasi menyampaikan pidato kemenangan seusai menggulingkan rezim Bashar al-Assad.

    “Pidato Al-Julani adalah sebuah pesan. Itu adalah pesan kepada semua pihak yang membawanya ke tampuk kekuasaan, mendorong pejuang Hay’at Tahrir al-Sham dengan kecepatan luar biasa di seluruh Suriah untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad,” tulis laporan khaberni mengutip dari CNN, Senin (9/12/2024).

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Mengapa Bashar Assad Tumbang Begitu Cepat? Ke Mana Bantuan Militer Iran saat Ibu Kota Damaskus Jatuh

    Runtuhnya kekuasaan Bashar Al Assad di Suriah tentu merupakan pukulan berat bagi Teheran.

    Kejatuhan Assad dipastikan melemahkan “Poros Perlawanan” yang diinisiasi Iran untuk melawan Amerika, Israel dan sekutunya di Timur Tengah.

    Kejatuhan Suriah juga bisa diartikan hilangnya jalur distribusi senjata Iran untuk Hizbullah di Lebanon. Mungkin juga Hamas di Gaza.

    Selama empat dekade terakhir, Iran telah mencurahkan pikiran militer terbaiknya, miliaran dolar, dan persenjataan canggih untuk sebuah proyek besar — ​​melawan kekuatan AS dan Israel di Timur Tengah melalui apa yang disebutnya sebagai “poros perlawanan.”

    Namun di sisi lain, kejatuhan Assad menyisakan banyak pertanyaan, terutama soal dukungan Iran dan Rusia mempertahankan sekutu tradisional mereka.

    Ke mana Iran? Mengapa Damaskus jatuh begitu cepat?

    Arya, pegiat media sosial Iran yang “concern” terhadap isu-isu di Timur Tengah, memberikan analisis yang berbeda dibanding kebanyakan analis dari Barat terkait jatuhnya Damaskus begitu cepat.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Pentagon Sebut Rusia Habiskan Uang Rp 3.000 T Untuk Perang, Tapi AS Beri Rp 2.902 T Untuk Ukraina

    Amerika Serikat menyebut Rusia telah membakar dana 200 miliar dolar AS atau setara Rp 3.000 triliun untuk peperangan melawan Ukraina.

    Pada sisi lain, AS sendiri telah membantu Kiev sebesar 183 miliar dolar atau Rp 2.902 triliun untuk berperang melawan Moskow.

    Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa Rusia telah jor-joran menggelontorkan dananya untuk menguasai tetangganya, Ukraina.

    Angka tersebut belum bantuan setelahnya yang terus mengucur ke Kiev, belum ditambah dari bantuan dari para sekutu Barat yang jumlahnya juga tidak sedikit.

    “Rusia telah membayar harga yang sangat mahal atas kebodohan (Presiden Vladimir) Putin. Rusia telah menderita sedikitnya 700.000 korban sejak Februari 2022. Rusia telah menyia-nyiakan lebih dari 200 miliar dolar AS,” kata Kepala Pentagon ini dikutip dari Kyiv Independen, Senin (9/12/2024).

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Siluman F-35 dan F-22 AS Bukan Lagi Ancaman Serius, Rusia Klaim Telah Miliki Rudal Pembunuhnya

    Amerika Serikat dan sekutunya di NATO sangat membanggakan jet tempur F-35 yang disebut-sebut sebagai pesawat yang mampu menjelajahi angkasa tanpa ketahuan.

    Dengan teknologi siluman, pesawat tersebut kini menjadi jet perang andalan sejumlah negara para sekutu AS.

    Bahkan Negeri paman Sam tersebut juga memiliki jet tempur lainnya yaitu F-22 yang diklaim tidak diperjualbelikan ke negara lain.

    Dikutip dari Bulgarianmilitary.com, Rusia menyatakan tidak lagi menggunakan teknologi siluman untuk ‘membunuh’ dua jet tempur yang sangat mahal tersebut.

    Diberitakan oleh banyak media, Angkatan Udara AS mengklaim jet tempur F-35 Lightning II adalah pesawat tempur generasi kelima milik Angkatan Udara AS dengan kemampuan melebihi rata-rata.

    Jet tempur ini memiliki kemampuan siluman yang mumpuni, komputasi yang canggih, jangkauan senjata luas, dan sistem misi dan sensor jarak jauh beresolusi tinggi.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • 50 Link Twibbon Hari Hak Asasi Manusia Sedunia 10 Desember 2024, Simak Cara Buat & Unggah di Sosmed

    50 Link Twibbon Hari Hak Asasi Manusia Sedunia 10 Desember 2024, Simak Cara Buat & Unggah di Sosmed

    50 Link Twibbon Hari Hak Asasi Manusia Sedunia 10 Desember 2024, Simak Cara Buat & Unggah di Sosmed