Category: Tribunnews.com Internasional

  • Inilah Data dan Fakta Pengungsi Suriah di Jerman – Halaman all

    Inilah Data dan Fakta Pengungsi Suriah di Jerman – Halaman all

    Jutaan warga Suriah telah melarikan diri sejak dimulainya perang saudara di Suriah pada tahun 2011. Meskipun sebagian besar mengungsi di dalam negeri, sejumlah besar pengungsi mencari perlindungan di negara-negara tetangga seperti Turki, Lebanon, Yordania, Irak dan Mesir.

    Jerman khususnya telah menampung jumlah pengungsi terbanyak di Eropa. Adalah bekas Kanselir Angela Merkel yang pada tahun 2015 menangguhkan penerapan Regulasi Dublin dan membuka pintu bagi masuknya 320.000 warga Suriah di Jerman.

    Berapa banyak warga Suriah yang tinggal di Jerman?

    Menurut Kantor Statistik Federal, sekitar 973.000 warga Suriah tinggal di Jerman pada akhir tahun 2023. Dari jumlah tersebut, 712.000 dianggap sedang mencari perlindungan. Status itu mencakup semua orang asing yang tinggal di Jerman dengan alasan kemanusiaan, termasuk pencari suaka, pencari suaka yang ditolak, dan orang-orang yang menikmati perlindungan sementara.

    Sebagian besar datang ke Jerman selama gelombang pengungsi tahun 2015. Meskipun banyak yang kini memiliki izin tinggal permanen, sejumlah kecil lainnya masih berstatus mengambang. Artinya, mereka hanya diizinkan tinggal, tanpa izin kerja atau akses bantuan sosial dan pendidikan kejuruan.

    Menurut Kantor Statistik Federal, warga negara Suriah merupakan kelompok terbesar di antara mereka yang dinaturalisasi tahun lalu. Jumlahnya meningkat sebanyak 75.500 orang. Rata-rata, mereka telah menetap selama 6,8 tahun sebelum mendapatkan paspor Jerman.

    Pada akhir tahun 2023, total lebih dari 160.000 warga Suriah menerima kewarganegaraan Jerman.

    Jerman hentikan permohonan suaka usai penggulingan Assad

    Pada tahun 2024, Suriah kembali menjadi negara asal pencari suaka terbesar di Jerman. Menurut perhitungan Kantor Statistik Federal, hampir 75.000 permohonan suaka diajukan oleh warga Suriah pada bulan November, diikuti oleh Afganistan dengan 34.300 permohonan dan Turki dengan sekitar 29.600 permohonan. Menurut Kementerian Dalam Negeri Federal, total 5.090 warga Suriah diakui berhak mendapatkan suaka pada akhir Oktober tahun ini.

    Namun, pada tanggal 9 Desember, satu hari setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad, Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi, BAMF, menangguhkan keputusan suaka bagi warga negara Suriah. Menurut pihak berwenang, 47.270 permohonan suaka dari warga Suriah yang belum diputuskan akan terkena dampaknya, termasuk sekitar 46.000 aplikasi awal. Namun, situasi baru di Suriah saat ini tidak berdampak pada keputusan yang ada.

    Sebanyak sekitar 236.000 permohonan suaka telah diajukan di Jerman sepanjang tahun ini. Pengungsi Ukraina tidak dimasukkan karena mereka menerima status perlindungan sementara tanpa prosedur suaka.

    Usia rata-rata 25 tahun

    Mayoritas pengungsi Suriah di Jerman adalah laki-laki. Hanya sekitar 41 persen yang merupakan perempuan. Secara keseluruhan, warga Suriah di Jerman cenderung berusia lebih muda dibandingkan populasi umum: usia rata-rata mereka adalah sekitar 25 tahun. 37 persennya adalah anak di bawah umur.

    Menurut informasi BAMF, lebih dari 60 persen orang yang mengajukan permohonan suaka ke Jerman antara tahun 2017 hingga 2023 adalah orang yang sudah menikah. Banyak anak pengungsi Suriah yang lahir di Jerman: antara tahun 2019, saat survei dimulai, hingga tahun 2024 terdapat sekitar 56.200 anak.

    Lebih dari 60 persen warga Suriah yang mengajukan permohonan suaka ke Jerman sejak tahun 2015 adalah orang Arab. Sekitar sepertiganya adalah minoritas Kurdi. Mayoritasnya, lebih dari 90 persen adalah Muslim, kurang dari dua persen beragama Kristen, dan sekitar satu persen adalah Yazidi.

    Di mana warga Suriah tinggal di Jerman?

    Mayoritas warga Suriah tinggal di negara-negara bagian yang sangat atraktif karena kepadatan penduduknya – dan tawaran yang lebih baik di pasar tenaga kerja seperti di Nordrhein-Westfalen, Bayern dan Baden-Württemberg, .

    Kota-kota besar seperti Berlin, München, dan Hamburg juga menawarkan akses program dan jejaring sosial. Daerah pedesaan biasanya kurang populer karena menawarkan lebih sedikit program integrasi dan kesempatan kerja.

    Dibandingkan dengan kelompok pengungsi lainnya, pengungsi Suriah dinilai memiliki kualifikasi yang baik. Hampir separuh orang yang datang ke Jerman antara tahun 2015 dan 2017 adalah lulusan sekolah menengah atas atau universitas. Bagi pengungsi yang kemudian datang ke Jerman, angkanya lebih dari sepertiganya. Pada tahun ajaran 2022/23, sekitar 186.000 siswa Suriah bersekolah di sekolah pendidikan umum di Jerman, dan 50.000 lainnya bersekolah di sekolah kejuruan.

    Hambatan bahasa dan pengakuan

    Menurut Badan Ketenagakerjaan Federal, sekitar 226.600 warga Suriah bekerja dan membayar asuransi kesehatan, pensiun serta jaminan pengangguran. Sekitar 279.600 terdaftar sebagai “pencari kerja” pada akhir November 2024. Dari jumlah tersebut, 155.100 orang dianggap “pengangguran”. Artinya, tingkat pengangguran berkisar di angka 37 persen.

    Banyak warga Suriah yang bekerja di sektor konstruksi, katering atau keperawatan. Minat terhadap kualifikasi profesional juga meningkat tajam. Hambatan terbesar dalam mendapatkan pekerjaan adalah kendala bahasa dan masalah pengakuan ijazah dan kualifikasi warga Suriah.

    Pekerja asal Suriah memainkan peran penting, khususnya di sektor kesehatan, karena melakukan pekerjaan yang sangat dibutuhkan. Banyak orang yang mampu menjalani profesi keperawatan, misalnya, melalui program pelatihan khusus.

    Jika mereka ingin atau harus kembali ke tanah air karena berakhirnya kediktatoran Assad, seperti yang dituntut oleh beberapa politisi, kekurangan pekerja terampil dalam sistem kesehatan dapat memburuk. Kementerian Kesehatan Federal mengeluh bahwa sekitar 200.000 posisi dalam profesi keperawatan sudah kosong.

  • PM Suriah yang Ditunjuk HTS Mulai Bekerja pada Pemerintahan Transisi dengan Batas Waktu Bulan Maret – Halaman all

    PM Suriah yang Ditunjuk HTS Mulai Bekerja pada Pemerintahan Transisi dengan Batas Waktu Bulan Maret – Halaman all

    PM Suriah yang Ditunjuk HTS Mulai Bekerja pada Pemerintahan Transisi’ dengan Batas Waktu Bulan Maret

    TRIBUNNEWS.COM- Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menunjuk Perdana Menteri sementara Mohammed al-Bashir yang ditugaskan untuk membentuk pemerintahan transisi menyusul runtuhnya pemerintahan presiden terguling Bashar al-Assad di Damaskus pada akhir pekan.

    Cabang Al-Qaeda Hayat Tahrir al-Sham, yang dipimpin oleh mantan komandan ISIS Abu Mohammad al-Julani, telah mengambil alih kekuasaan di Damaskus

    “Komando umum telah menugaskan kami untuk menjalankan pemerintahan transisi hingga 1 Maret,” kata sebuah pernyataan yang dikaitkan dengan Bashir di akun Telegram televisi pemerintah.

    Pernyataan tersebut menyebut Bashir sebagai “perdana menteri baru Suriah.”

    Perwakilan Pemerintah Keselamatan Suriah, yang memerintah Provinsi Idlib setelah ditaklukkan oleh HTS pada tahun 2015, bertemu dengan perwakilan pemerintah yang digulingkan di Dewan Menteri di Damaskus pada hari Senin untuk membahas pembentukan pemerintahan sementara baru.

    Bashir mengatakan bahwa kementerian, direktorat, dan lembaga yang identik di Idlib dan Damaskus, seperti Kementerian Kehakiman dan Kementerian Wakaf, akan digabungkan.

    Mantan Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan bahwa dia dan sejumlah menteri masih berada di negara itu dan telah melakukan kontak dengan pimpinan HTS untuk membantu transisi.

    Seorang insinyur dan politisi Suriah, Bashir menjabat sebagai Perdana Menteri Pemerintahan Keselamatan Suriah dari Januari 2024 hingga pengangkatan barunya pada hari Selasa.

    Ia lahir di wilayah Jabal Zawiya di Idlib pada pertengahan 1980-an, mempelajari teknik elektro di Universitas Aleppo, dan meraih gelar di bidang Syariah dan Hukum dari Universitas Idlib.

    Bashir bekerja sebagai kepala departemen instrumen presisi di Perusahaan Gas Suriah sebelum bergabung dengan Pemerintah Keselamatan Nasional di Idlib pada tahun 2021.

    Ia menjabat sebagai menteri pembangunan dan urusan kemanusiaan hingga Dewan Syura pemerintah memilih Bashir sebagai perdana menteri pada bulan Januari tahun ini.

    Militan dari HTS mengambil alih Damaskus pada hari Sabtu dalam operasi kilat selama dua minggu yang mana tentara diperintahkan untuk mundur daripada berdiri dan bertempur.

    Pemimpin HTS Abu Mohammad al-Julani, mantan komandan ISIS di bawah pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, memasuki ibu kota pada hari Minggu.

    Presiden terguling Assad meninggalkan negaranya dan diberi suaka di Rusia oleh Presiden Vladimir Putin.

    Setelah bernegosiasi dengan sejumlah peserta konflik, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan memberikan instruksi untuk transfer kekuasaan secara damai, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.

    SUMBER: THE CRADLE

  • Talkshow Overview Tribunnews 11 Desember 2024: Tumbangnya Rezim Al-Assad di Suriah – Halaman all

    Talkshow Overview Tribunnews 11 Desember 2024: Tumbangnya Rezim Al-Assad di Suriah – Halaman all

    Program talkshow Overview Tribunnews edisi Rabu, 11 Desember 2024 akan membahas tema ‘Tumbangnya Rezim Al-Assad di Suriah’.

    Tayang: Rabu, 11 Desember 2024 14:11 WIB

    Tribunnews.com

    Overview, Rabu (11/12/2024) – Program talkshow Overview Tribunnews edisi Rabu, 11 Desember 2024 akan membahas tema ‘Tumbangnya Rezim Al-Assad di Suriah’. 

    TRIBUNNEWS.COM – Program talkshow Overview Tribunnews edisi Rabu, 11 Desember 2024 akan membahas tema ‘Tumbangnya Rezim Al-Assad di Suriah’.

    Setelah 50 tahun lebih, akhirnya kekuasaan keluarga Assad di Suriah runtuh.

    Dinasti ini dimulai berdiri saat Hafid al-Assad menjadi Presiden Suriah pada 1971 sampai dirinya meninggal di 10 Juni 2000.

    Tongkat kekuasaan diwariskan ke sang anak, Bashar al-Assad. 

    Kita akan membahasnya dalam acara Overview malam ini pukul 19.00 WIB, bersama dua narasumber: 

    – Ketua Prodi Hubungan Internasional Program Magister UMY, Dr. Ahmad Sahide, S.IP., M.A.

    – Jurnalis Tribunnews, Setya Krisna Sumargo

    Link YouTube: 

    Kini rezim keluarga Assad berakhir di tangan kelompok Hayat Tahrir Assyam (HTS) pada 8 Desember 2024.

    Mereka sudah melancarkan serangan sejak 27 November 2024 dan menguasai wilayah besar Aleppo, Hama hingga Homs.

    HTS menilai kejatuhan Assad adalah kemerdekaan rakyat yang sudah puluhan tahun menderita.

    Ditarik belakang, penggulingan tidak bisa dipisahkan dengan gerakan revolusi Arab Spring yang muncul pada 2010.

    Gerakan ini membawa semangat revolusioner melawan rezim otoriter di negara-negara Timur Tengah.

    Lantas seperti apa kondisi ke depan Suriah usai Bashar al-Assad jatuh?

    Adakah campur tangan Rusia hingga Amerika Serikat di balik kejadian ini?

    (Tribunnews.com) 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Marwan Jafar Minta 1.162 WNI Segera Dievakuasi jika Konflik di Suriah Semakin Memanas – Halaman all

    Marwan Jafar Minta 1.162 WNI Segera Dievakuasi jika Konflik di Suriah Semakin Memanas – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Situasi keamanan di Suriah semakin memburuk pasca tumbangnya pemerintahan Bashar Assad. 

    Bahkan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus menetapkan siaga 1 untuk seluruh wilayah Suriah bagi para WNI.

    Diketahui, kekuasaan Bashar Assad tumbang usai kelompok oposisi bersenjata mulai memasuki Damaskus dari sisi selatan  pada Sabtu (7/12/2024). 

    Kota tersebut dikuasai kelompok anti rezim Assad, Minggu (8/12/2024).

    Anggota Komisi I Fraksi PKB DPR RI Marwan Jafar meminta para WNI di Suriah agar segera dievakuasi jika nantinya kondisi konflik semakin memanas dan mengancam jiwa.

    “Proses evakuasi WNI ke tempat yang aman perlu dilakukan dengan cepat, jika kondisi keamanan semakin kacau,” kata Marwan kepada wartawan, Rabu (11/12/2024).

    Tercatat, ada sebanyak 1.162 WNI yang berada di Suriah.

    Menurutnya, KBRI harus bisa memastikan bahwa semua warga Indonesia di Suriah dalam kondisi yang aman.

    Ia menjelaskan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan KBRI harus terus berkoordinasi untuk terus mengetahui kondisi para WNI. 

    Pihak KBRI harus menghubungi semua WNI dan memastikan mereka dalam kondisi aman.

    “Dalam keadaan darurat perang seperti ini, komunikasi dan koordinasi sangat penting. Jangan ada satu WNI pun yang luput dari perhatian,” tegasnya.

    Selain tempat tinggal yang aman, kata dia, pasokan makanan mereka juga harus dipastikan cukup. 

    Sebab, mencari bahan makanan dalam kondisi konflik akan sangat berbahaya.

    Ia menjelaskan Kemenlu melalui KBRI harus terus memantau pergerakan WNI di Suriah. 

    Mereka pun diminta tetap di dalam rumah untuk sementara waktu.

    “Pergerakan semua WNI harus dipantau. Lebih baik tetap di dalam rumah, karena kondisi sedang tidak aman,” pungkasnya.

  • Hancurnya Kekuasaan Assad Menyingkap Misteri Penjara Bawah Tanah dan Ruang Penyiksaan – Halaman all

    Hancurnya Kekuasaan Assad Menyingkap Misteri Penjara Bawah Tanah dan Ruang Penyiksaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Selama puluhan tahun, warga Suriah hidup dalam ketakutan yang mendalam terhadap apa yang terjadi di balik tembok beton kompleks keamanan di Damaskus.

    Kini, setelah dinasti Assad digulingkan, penjara bawah tanah dan ruang penyiksaan yang selama ini tersembunyi, mulai mengungkap banyak rahasia kelam.

    Para pejuang pemberontak kini berjaga di pintu masuk kota terlarang di distrik Kafr Sousa, yang menjadi markas bagi dinas keamanan yang selama ini ditakuti.

    Ketakutan di kalangan warga Suriah tidak hanya tentang potensi penangkapan, tetapi juga tentang serangkaian pemeriksaan yang dapat berujung pada hilangnya seseorang selamanya.

    AFP melaporkan kisah Sleiman Kahwaji, dia pun mengenang pengalamannya.

    Ia ditangkap pada tahun 2014 ketika masih duduk di bangku sekolah menengah karena dugaan terorisme.

    Tuduhan seperti ini sering diarahkan kepada mereka yang dianggap berseberangan dengan pemerintah Assad.

    Kahwaji menggambarkan kondisi di penjara bawah tanahnya, di mana ia menghabiskan 55 hari di sana.

    “Ada 55 orang di ruang bawah tanah itu,”

    “Dua orang meninggal, satu karena diabetes,” paparnya.

    Ada graffiti yang ditinggalkan oleh para tahanan di penjara rahasia itu, yang mungkin ditulis dengan darah mereka.

    Kondisi di dalam sel-sel penjara sangat mengerikan.

    Mantan tahanan lainnya, Thaer Mustafa, menjelaskan, “Sel-sel yang digunakan untuk kurungan isolasi sangat kecil sehingga tidak ada ruang untuk berbaring.”

    Tahanan sering kali dijejalkan dalam jumlah yang sangat banyak, dengan 80 orang dalam satu sel, sehingga mereka terpaksa bergantian tidur.

    Kondisi ini semakin diperparah oleh aksi pemberontak yang mengacaukan kompleks tersebut, di mana ribuan berkas intelijen yang mengandung informasi tentang banyak tahanan ditinggalkan begitu saja.

    Beberapa di antaranya mencantumkan lebih dari 10.000 nama tahanan yang diduga terlibat dengan Ikhwanul Muslimin, kelompok Islam Sunni yang dikhawatirkan oleh pemerintah Assad.

    Keluarga-keluarga yang mencari kejelasan tentang nasib orang-orang terkasih mereka telah berbondong-bondong datang ke gerbang zona keamanan di Damaskus.

    Banyak dari mereka sudah mengunjungi Penjara Saydnaya, tempat di mana banyak tahanan yang selamat dari interogasi dibawa untuk menjalani penahanan jangka panjang.

    Dikutip dari Economist, Hayat Tahrir al-Sham, kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Jolani, menerbitkan daftar nama staf penjara yang melarikan diri.

    Selain keluarga Assad, para penjaga penjara yang melarikan diri mungkin merupakan kelompok yang paling dibenci di Suriah saat ini.

    Warga Suriah sangat gembira bahwa Assad telah pergi.

    Namun, mereka baru saja mulai menyadari betapa kejamnya dia.

    Dengan hancurnya kekuasaan Assad, harapan mulai tumbuh di kalangan warga Suriah untuk keadilan dan pembebasan tahanan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Janji Abu Mohammed Al-Julani: Akhiri Perang, Bangun Perdamaian di Suriah – Halaman all

    Janji Abu Mohammed Al-Julani: Akhiri Perang, Bangun Perdamaian di Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin oposisi Suriah Abu Mohammed Al- Jolani mengatakan bahwa saat ini ia ingin pemerintah Suriah fokus terhadap perdamaian.

    Menurut Al-Julani, Suriah sudah cukup lelah dengan konflik yang terjadi selama bertahun-tahun ini.

    “Orang-orang sudah kelelahan karena perang. Jadi negara ini belum siap untuk perang lagi dan tidak akan terlibat lagi,” katanya, dikutip dari Al-Arabiya.

    Pernyataan ini diungkapkan oleh Al-Julani ketika memberikan pidato kemenangan di Masjid Umayyah, Damaskus pada Minggu (9/12/2024).

    Tidak hanya itu, Julani juga berjanji akan mencapai tujuan warga Suriah untuk bebas.

    “Kami terus bekerja dengan tekad untuk mencapai tujuan revolusi kami. Kami bertekad untuk menyelesaikan jalan yang telah kami mulai pada tahun 2011,” tegasnya, dikutip dari Al Jazeera.

    Terutama mengedapankan hak-hak warga Suriah.

    “Kami tidak akan berhenti berjuang sampai semua hak rakyat Suriah yang hebat terjamin. Masa depan adalah milik kami dan kami sedang bergerak menuju kemenangan,” jelasnya.

    Selama 13 tahun perang, saat ini oposisi telah mengalami kemajuan pesat.

    Mereka berhasil mengakhiri kekuasaan keluarga Al-Assad.

    Sebagai informasi, perang Suriah mulai terjadi pada bulan Maret 2011.

    Di mana saat itu terjadi pemberontakan yang sebagian besar tidak bersenjata terhadap al-Assad.

    Tak berhenti, perang tersebut justru semakin besar menyeret kekuatan asing hingga menewaskan ratusan ribu warga Suriah.

    Kemudian pada tahun 2015, terjadi intervensi asing dari Rusia dan Iran mempengaruhi pemerintahan Al-Assad.

    Hingga akhirnya serangan yang dipimpin HTS yang dimulai bulan lalu.

    Di mana pasukan rezim Assad dan kelompok anti-rezim kembali bentrok.

    Bentrokan antara 2 kelompok ini terjadi di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo, kota besar di Suriah utara.

    Bentrokan ini terjadi selama 10 hari.

    Di mana kelompok pemberontak melancarkan berbagai serangan hingga merebut kota-kota penting di Suriah.

    Hingga puncaknya terjadi di hari Minggu di mana pemberontak yang didukung oleh unit-unit militer yang membelot, menyebabkan rezim Assad runtuh setelah perang saudara selama 13 tahun.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Konflik Suriah

  • 4 Fakta tentang Austin Tice, Jurnalis AS yang Disekap Lebih dari 12 Tahun di Suriah – Halaman all

    4 Fakta tentang Austin Tice, Jurnalis AS yang Disekap Lebih dari 12 Tahun di Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Runtuhnya rezim Bashar al-Assad membuka harapan terkait informasi keberadaan jurnalis Amerika Serikat, Austin Tice, yang diculik saat meliput situasi di Suriah lebih dari 12 tahun lalu.

    Setelah serangan pemberontak mengakhiri kekuasaan keluarga Assad selama 50 tahun pada Minggu (8/12/2024), Presiden Joe Biden menyatakan optimisme bahwa Tice dapat dipulangkan ke AS.

    “Kami pikir kami dapat membawanya kembali, tetapi kami belum memiliki bukti langsung mengenai hal itu,” kata Biden di Gedung Putih pada Minggu.

    “Kami harus mengidentifikasi di mana dia berada.”

    “Kami tetap berkomitmen untuk mengembalikannya kepada keluarganya.”

    Mengutip CBS News, berikut 4 fakta yang perlu diketahui tentang Austin Tice:

    1. Siapa Austin Tice?

    Keluarga  Austin Tice, Jurnalis Foto yang Diculik di Suriah Tunggu Kabar Baik dari Pemerintah AS (Tangkap layar X)

    Austin Tice adalah seorang veteran Marinir dan jurnalis lepas.

    Ia menghilang pada 14 Agustus 2012, saat sedang meliput perang saudara di Suriah.

    Beberapa minggu kemudian, sebuah video pendek muncul di internet yang memperlihatkan Tice dengan mata tertutup, bersama para penculiknya.

    Itu adalah terakhir kalinya ia terlihat.

    Meskipun tidak ada yang pernah mengaku bertanggung jawab atas hilangnya Tice, Biden sebelumnya mengatakan bahwa ia yakin Tice ditahan oleh “rezim Suriah.”

    Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan dalam wawancara dengan “CBS Mornings” pada Senin (9/12/2024) bahwa AS telah bekerja sama dengan sekutu dan pihak lain di Suriah untuk melacak siapa saja yang baru-baru ini keluar dari penjara Suriah.

    “Kami berkomitmen untuk menyatukan kembali Austin Tice dengan keluarganya, dan kami akan bekerja sama dengan orang-orang di Suriah untuk mewujudkannya,” kata Sullivan.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, mengonfirmasi pada Senin bahwa negosiator utama pemerintah untuk kasus penyanderaan, Roger Carstens, berada di negara tetangga Lebanon untuk menangani kasus Tice.

    “Ia berada di Beirut untuk berbicara dengan pihak-pihak di wilayah tersebut, mengumpulkan informasi, dan mencoba mencari tahu di mana Austin Tice berada agar bisa membawanya pulang sesegera mungkin,” kata Miller.

    Melalui media sosial, Carstens menawarkan hadiah hingga $10 juta bagi siapa pun yang memiliki informasi yang mengarah pada lokasi dan pengembalian Tice.

    2. Keluarga Tice Mengatakan “Sumber Penting” Memberikan Informasi Baru

    Dua hari sebelum pemberontak menggulingkan rezim Assad, orang tua dan saudara kandung Tice bertemu dengan Sullivan dalam sebuah pertemuan yang telah direncanakan selama berbulan-bulan.

    Debra Tice, ibu Tice, mengatakan pada konferensi pers setelah pertemuan bahwa Austin Tice masih hidup, sedang dirawat, dan dalam keadaan baik.

    Debra mengatakan informasi tersebut berasal dari “sumber penting” yang telah diverifikasi oleh pemerintah AS.

    Marc Tice, ayahnya, menambahkan bahwa informasi baru tersebut sangat berbeda dari petunjuk sebelumnya.

    “Kami yakin informasi ini baru. Ini menunjukkan bahwa Austin masih hidup dan sedang dirawat,” katanya.

    lihat foto
    Informasi mengenai hilangnya Austin Tice

    3. Tetapi Keluarga Belum Melihat Bukti Video Austin Masih Hidup

    Dalam wawancara dengan “CBS Mornings” pada Selasa (10/12/2024), orang tua Austin Tice mengatakan bahwa mereka belum melihat bukti video terbaru tentang keberadaan putra mereka dan tidak mengetahui di mana dia berada.

    “Kami belum melihat … bukti video sejak video pertama yang keluar tak lama setelah dia diculik. Namun, ada konfirmasi dari pihak yang mengawasinya, dan itu pun baru-baru ini,” kata Marc Tice.

    “Jadi, sekali lagi, kami yakin bahwa dia masih hidup dan siap untuk pulang.”

    Debra Tice mengatakan dia “tidak ragu” bahwa putranya masih hidup.

    “Saya tidak pernah ragu sedikit pun bahwa kita akan melihat Austin bebas,” katanya.

    “Saya tahu orang-orang lain yang memiliki orang terkasih yang tidak kembali, dan mereka memiliki firasat tertentu. Saya pikir itu adalah anugerah dari Tuhan, dan saya tidak percaya bahwa Tuhan itu menipu, jadi saya yakin harapan saya ini tulus, dan kita akan melihat Austin bebas.”

    4. Keluarga Frustrasi dengan Lambannya Pemerintah AS

    Keluarga Tice menyatakan frustrasi atas ketidakmampuan pemerintah AS untuk memulangkan Austin.

    Mereka mengungkapkan bahwa hanya ada sedikit jaminan terkait upaya pemerintahan Biden.

    “Tampaknya ada kesenjangan besar antara apa yang diperintahkan oleh Presiden Biden untuk Austin, yaitu melakukan segala yang kami bisa untuk memulangkannya, dan tindakan serta perilaku orang-orang yang bekerja langsung di bawahnya,” kata saudara Tice, Simon Tice, dalam konferensi pers pada Jumat (6/12/2024).

    Debra Tice pada Selasa membantah bahwa pemerintah AS telah melakukan segala upaya.

    “Mereka melakukan segala yang mereka bisa kecuali bernegosiasi untuk pembebasan Austin,” ujar Debra.

    “Ketika mereka mengatakan, ‘kami melakukan segala yang kami bisa,’ saya tidak tahu apa artinya.”

    Keluarga Tice juga menyalahkan pemerintah AS karena mencegah rilis informasi tentang keberadaan Austin Tice.

    Saudari Austin, Naomi Tice, dalam wawancara dengan CBS News pada Senin, meminta pemerintahan Biden dan Trump untuk menggunakan semua cara yang ada untuk memulangkan saudaranya.

    “Kami hanya berharap mereka memanfaatkan kesempatan ini,” katanya.

    Ia mengatakan ada “lubang besar” dalam keluarga mereka tanpa kehadiran Austin.

    Austin telah melewatkan kelahiran keponakan-keponakannya dan pernikahan saudara-saudaranya.

    Sementara itu, Jonathan Tice memuji keyakinan dan keinginan Austin untuk selalu berbuat baik dan benar.

    “Hal terpenting yang perlu diketahui tentangnya adalah kebaikan hatinya,” katanya kepada CBS News.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • PBB: Aktivitas Israel di Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan di Suriah Langgar Perjanjian 1974 – Halaman all

    PBB: Aktivitas Israel di Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan di Suriah Langgar Perjanjian 1974 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan, aktivitas militer Israel di sepanjang zona penyangga Dataran Tinggi Golan di Suriah melanggar perjanjian pelepasan tahun 1974 antara Israel dan Suriah.

    Peringatan ini disampaikan oleh juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam sebuah konferensi pers pada Senin (8/12/2024).

    Dujarric menyatakan, Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF) telah mengamati kehadiran individu bersenjata tak dikenal di pos pemeriksaan dan mengonfirmasi bahwa tentara Israel telah memasuki area pemisahan.

    “Tindakan ini akan menjadi pelanggaran terhadap perjanjian tahun 1974 yang melarang adanya pasukan atau kegiatan militer di wilayah pemisahan,” ujarnya.

    Israel beralasan, langkah-langkah ini diambil sebagai tindakan pertahanan untuk mencegah pendudukan oleh kelompok bersenjata non-negara.

    “Kami berhak mengambil tindakan apa pun terhadap ancaman apa pun terhadap negara Israel,” tambah Dujarric.

    Dalam surat kepada Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Israel, Danny Danon mengeklaim, tentara Israel membantu UNDOF dalam mengatasi serangan kelompok bersenjata.

    Danon menekankan bahwa langkah-langkah yang diambil Israel bersifat terbatas dan sementara, serta ditujukan untuk melindungi warga Dataran Tinggi Golan.

    “Israel tidak melakukan intervensi dalam konflik yang sedang berlangsung di Suriah. Tindakan kami semata-mata difokuskan pada menjaga keamanan kami,” tegasnya.

    Perjanjian pelepasan yang ditandatangani pada 31 Mei 1974 menetapkan penarikan Israel dari wilayah yang diduduki selama Perang Arab-Israel 1973.

    Perjanjian ini juga mendefinisikan perbatasan antara Israel dan Suriah, serta menciptakan zona penyangga yang dipantau oleh UNDOF.

    Sejak 1974, UNDOF telah berpatroli di zona penyangga, yang terletak di antara wilayah yang dikuasai Israel dan Suriah.

    Namun, Israel telah menduduki sebagian besar Dataran Tinggi Golan sejak Perang Enam Hari pada tahun 1967, dan tindakan ini tidak diakui oleh masyarakat internasional.

    Israel Caplok Dataran Tinggi Golan

    Sebelumnya, Tel Aviv telah mengumumkan pencaplokan Dataran Tinggi Golan.

    Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan, Dataran Tinggi Golan akan selamanya menjadi bagian tak terpisahkan dari Israel.

    Pernyataan Netanyahu disampaikan di tengah serangan udara Israel yang intensif terhadap berbagai basis militer Suriah.

    Serangan udara Israel dilaporkan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Sekitar 300 serangan yang diluncurkan Israel disebut telah menghancurkan sejumlah besar aset militer Suriah, termasuk helikopter dan jet tempur.

    “Serangan ini adalah yang terberat hingga saat ini, menghancurkan instalasi militer di seluruh Suriah,” ungkap sumber keamanan regional kepada Reuters.

    Netanyahu menegaskan bahwa kontrol atas Dataran Tinggi Golan sangat penting untuk keamanan dan kedaulatan Israel.

    Ia menyebut bahwa situasi di Suriah, setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad, memberikan kesempatan bagi Israel untuk memperkuat posisinya di kawasan.

    “Ini menandai awal babak baru yang dramatis dalam sejarah Timur Tengah,” kata Netanyahu.

    Menurut laporan, tank-tank IDF (Angkatan Pertahanan Israel) kini berada cuma sekitar 20 kilometer dari ibu kota Suriah, Damaskus.

    Sumber keamanan Suriah menyatakan bahwa pasukan Israel telah mencapai Qatana, yang berjarak 10 kilometer dari zona demiliterisasi yang memisahkan Dataran Tinggi Golan dari Suriah.

    Meskipun IDF menyatakan bahwa mereka hanya berencana untuk beroperasi di dalam zona penyangga, situasi di lapangan tetap tidak menentu.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani, Malvyn)

  • Pesawat Tempur Israel Gempur Suriah saat Pasukan Zionis Bergerak Maju, Lancarkan Serangan Udara – Halaman all

    Pesawat Tempur Israel Gempur Suriah saat Pasukan Zionis Bergerak Maju, Lancarkan Serangan Udara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran di Suriah saat pasukannya maju semakin dalam ke negara itu.

    Hal ini sebagaimana dilaporkan pemantau perang oposisi Suriah pada Selasa (10/12/2024).

    Sementara itu, Israel membantah pasukannya maju ke Damaskus setelah mereka maju ke zona penyangga di dalam Suriah menyusul penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Reporter Associated Press di ibu kota mendengar serangan udara besar-besaran di kota dan daerah pinggirannya.

    Foto-foto yang beredar daring menunjukkan peluncur rudal, helikopter, dan pesawat tempur hancur.

    Namun, tidak ada komentar langsung dari kelompok pemberontak – yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) – yang telah menguasai sebagian besar negara tersebut.

    Serangan kilat mereka mengakhiri kekuasaan keluarga Assad selama setengah abad setelah hampir 14 tahun perang saudara.

    Selain itu, ada kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

    Segera setelah jatuhnya rezim Assad, pasukan Israel pindah ke zona penyangga seluas sekitar 400 kilometer persegi (155 mil persegi) di dalam wilayah Suriah yang telah didirikan setelah perang Timur Tengah 1973.

    Israel menyebutnya sebagai sebuah langkah yang diambil untuk mencegah serangan terhadap warganya.

    Israel juga mengatakan pihaknya menyerang lokasi yang diduga sebagai tempat penyimpanan senjata kimia dan senjata berat untuk mencegahnya jatuh ke tangan para ekstremis.

    Pejabat Israel jarang mengakui serangan perorangan.

    Israel memiliki sejarah panjang dalam merebut wilayah selama perang dengan negara-negara tetangganya dan mendudukinya tanpa batas waktu, dengan alasan masalah keamanan.

    Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan mencaploknya dalam tindakan yang tidak diakui secara internasional, kecuali oleh Amerika Serikat.

    Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berpusat di Inggris, yang telah memantau konflik tersebut sejak perang saudara meletus pada tahun 2011, mengatakan Israel telah melancarkan lebih dari 300 serangan udara di seluruh negeri sejak pemberontak menggulingkan Assad.

    Observatory dan Mayadeen TV yang berkantor pusat di Beirut, yang memiliki reporter di Suriah, mengatakan pasukan Israel tengah bergerak maju ke sisi perbatasan Suriah dengan Lebanon dan telah mencapai jarak 25 kilometer (15 mil) dari Damaskus, yang dibantah oleh militer Israel.

    Janji Pemimpin HTS

    Sementara itu, pemimpin militan Islam Suriah, Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), Abu Mohammed Al-Golani, berjanji untuk mengejar mantan pejabat senior pemerintah yang bertanggung jawab atas penyiksaan dan kejahatan perang.

    Pernyataan pemimpin pemberontak di Suriah ini disampaikan sehari setelah ia memulai pembicaraan tentang pengalihan kekuasaan menyusul penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Dilansir Arab News, Bashar al-Assad melarikan diri dari Suriah saat aliansi oposisi yang dipimpin Islam menyerbu ibu kota Damaskus, mengakhiri lima dekade pemerintahan klannya pada Minggu (8/12/2024).

    “Kami tidak akan ragu untuk meminta pertanggungjawaban para penjahat, pembunuh, perwira keamanan dan militer yang terlibat dalam penyiksaan rakyat Suriah,” kata Abu Mohammed Al-Golani, yang sekarang menggunakan nama aslinya Ahmed Al-Sharaa, pada Selasa (10/12/2024), dalam sebuah pernyataan di Telegram.

    “Kami akan menawarkan hadiah kepada siapa pun yang memberikan informasi tentang perwira senior militer dan keamanan yang terlibat dalam kejahatan perang,” jelasnya.

    Anggota masyarakat Suriah meneriakkan slogan-slogan saat berkumpul di Lapangan Syntagma di Athena untuk merayakan berakhirnya rezim diktator Suriah Bashar al-Assad setelah pejuang pemberontak menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, pada malam hari, 8 Desember 2024. (AFP/ANGELOS TZORTZINIS)

    Ia menambahkan, otoritas yang baru akan mengupayakan pemulangan para pejabat yang telah melarikan diri ke luar negeri.

    Diketahui, Suriah telah berperang selama lebih dari 13 tahun.

    Keruntuhan pemerintah terjadi dalam hitungan hari dalam serangan kilat yang dipimpin oleh Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) Islamis pimpinan Sharaa.

    Bahkan ketika beberapa warga Suriah bersukacita dan yang lainnya bergegas mencari orang-orang terkasih di penjara-penjara terkenal milik Assad, Israel terus melakukan serangan udara yang ditujukan untuk menghancurkan kemampuan militer pemerintah sebelumnya, kata Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris.

    Pada Selasa pagi, wartawan AFP mendengar lebih banyak ledakan keras di Damaskus.

    Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara terhadap lokasi yang diduga sebagai tempat penyimpanan senjata kimia dan roket jarak jauh untuk mencegahnya jatuh ke tangan para ekstremis.

    Israel juga merebut zona penyangga di dalam wilayah Suriah setelah pasukan Suriah mundur.

    Di dekat kota pelabuhan Latakia, Israel menargetkan fasilitas pertahanan udara dan merusak kapal angkatan laut Suriah serta gudang militer.

    Di dan sekitar ibu kota Damaskus, serangan menargetkan instalasi militer, pusat penelitian, dan administrasi peperangan elektronik.

    Israel, yang berbatasan dengan Suriah, juga mengirim pasukan ke zona penyangga di sebelah timur Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel setelah jatuhnya Assad, dalam apa yang Menteri Luar Negeri, Gideon Saar, gambarkan sebagai “langkah terbatas dan sementara” untuk “alasan keamanan.”

    Hizbullah Lebanon, yang bersekutu dengan Assad, mengutuk serangan tersebut pada Senin malam dan mengecam Israel karena “menduduki lebih banyak tanah di Dataran Tinggi Golan.”

    Di Suriah utara, Turki mengatakan pasukan oposisi sekutu merebut kota Manbij dari pasukan pimpinan Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat, sebuah pengingat bahwa bahkan setelah kepergian Assad, negara itu tetap terpecah di antara kelompok-kelompok bersenjata yang pernah bertempur di masa lalu.

    Sebelumnya, Kremlin mengatakan Rusia telah memberikan suaka politik kepada Assad, sebuah keputusan yang dibuat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak berkomentar mengenai keberadaan Assad secara spesifik.

    Ia mengatakan Putin tidak berencana untuk bertemu dengannya.

    Kedatangan Assad dan keluarganya di Moskow dilaporkan oleh kantor berita Rusia Tass dan RIA, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di Kremlin.

    RIA juga mengatakan pemberontak Suriah telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan pos diplomatik di Suriah.

    Rusia mengatakan Assad meninggalkan Suriah setelah bernegosiasi dengan kelompok pemberontak dan bahwa ia telah memberikan instruksi untuk menyerahkan kekuasaan secara damai.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Suriah

  • Kisah Pemuda Ukraina Kabur Menolak Disuruh Perang Lawan Rusia, Kucing Selamatkan Nyawanya – Halaman all

    Kisah Pemuda Ukraina Kabur Menolak Disuruh Perang Lawan Rusia, Kucing Selamatkan Nyawanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA –  Seorang pria Ukraina diselamatkan dari kematian akibat kedinginan di Pegunungan Carpathian, Rumania.

    Dia selamat dari kedinginan di bawah badai salju karena kehangatan yang diberikan anak kucingnya, kata tim penyelamat di Rumania.

    Vladislav Duda, 28, diselamatkan dari jurang pegunungan dalam suhu di bawah nol bersama anak kucingnya yang berusia sebulan bernama Peach.

    Duda melarikan diri dari Ukraina ke Rumania untuk menghindari wajib militer dalam perang Ukraina melawan Rusia .

    “Yang saya ingat adalah rasa takut akan hal yang tidak diketahui dan rasa takut tidak akan mampu bertahan hidup di malam hari,” kata Duda pada Senin (9/12/2024).

     “Peach (nama kucing) membuat saya tetap hidup,” tambahnya.

    Radang Dingin dan Hipotermia

    Duda melarikan diri meninggalkan rumahnya di wilayah Kharkiv Ukraina lebih dari seminggu sebelum akhirnya terdampar di Rumania.

    Alasannya Duda menolak wajib militer berperang melawan Rusia.

    Dalam pelariannya dia diselamatkan dari jurang sedalam 400 meter di wilayah Maramures utara Rumania, dengan suhu turun hingga 14 derajat Fahrenheit.

    Lebih dari selusin penyelamat bekerja melewati badai salju untuk menyelamatkan Duda, yang merupakan seorang jurnalis di Ukraina.

    Dalam pelariannya, Duda kehabisan makanan dan terpaksa mencairkan salju untuk bertahan hidup.

    Upaya awal untuk mengerahkan helikopter digagalkan oleh cuaca buruk, sehingga memaksa tim penyelamat melintasi salju tebal dengan berjalan kaki.

    Ketika mereka sampai di jurang, mereka mendapati Duda “basah kuyup dan beku” karena hipotermia parah.

    Meski kondisinya buruk, perhatian utamanya adalah Peach.

    “Satu-satunya hal yang ia pedulikan adalah kucingnya. Ia tidak peduli pada dirinya sendiri,” kata Dan Benga, direktur layanan penyelamatan gunung Maramures.

    Mereka membuka ritsleting jaket Duda dan mendapati Peach si kucing meringkuk di dalamnya.

    Selama lima jam pendakian keluar dari jurang, Duda mendekap Peach di dadanya, menolak melepaskannya.

    Setelah dibawa dengan selamat ke ambulans, ia meminta kepada para penyelamat, “Tolong rawat kucing itu.”

    “Peach menghangatkan hatiku dan menjaga imanku tetap hidup,” kata Duda.

    “Rasanya seperti mimpi. Setelah semua yang telah kualami, aku hanya berharap untuk ditemukan dan bertahan hidup.”

    Hampir terkena radang dingin, Duda sekarang menerima pengobatan anti-inflamasi dan perawatan sirkulasi darah, kata Izabella Kiskasza, yang mengelola pusat komunitas untuk pengungsi Ukraina di Maramures dan membantu keduanya.

    Peach, yang menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi, diberi perawatan dokter hewan di Baia Mare dan diharapkan bisa pulih sepenuhnya.

    Melarikan Diri Melintasi Pegunungan Rumania

    Duda adalah salah satu dari lebih dari 160 pria Ukraina yang telah diselamatkan dari Pegunungan Carpathian sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

    Menurut Benga, jumlah penyelamatan semacam itu berlipat ganda setiap tahunnya.

    16 lainnya ditemukan tewas di wilayah yang sama.

    Pada hari Duda diselamatkan, dua pria Ukraina lainnya yang sudah cukup umur untuk wajib militer diselamatkan dengan helikopter, kata Benga.

    “Banyak orang yang datang, tetapi mereka tidak memiliki masalah kesehatan dan mereka tidak meminta bantuan,” kata Benga.

    “Orang-orang yang meminta bantuan sedang berada di jam-jam terakhir kehidupan mereka.”

    Masalah Wajib Militer Ukraina

    Baru-baru ini, Ukraina kesulitan dengan jumlah militernya melawan pasukan Rusia yang jauh lebih besar.

    Ukraina telah mengambil langkah-langkah untuk memperbesar jumlah prajurit yang memenuhi syarat wajib militer.

    Pada bulan April, Parlemen Ukraina mengesahkan undang-undang yang menurunkan usia wajib militer bagi pria dari 27 menjadi 25 tahun.

    Namun, AS telah mendesak Ukraina untuk merekrut lebih banyak pasukan dan merekrut mereka yang berusia 18 tahun .

    Tentara Ukraina juga tengah berjuang melawan desersi, dengan jumlah yang melonjak pada tahun 2024.

    Lebih banyak tentara Ukraina yang membelot antara bulan Januari dan akhir Oktober tahun ini dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya saat perang skala penuh dengan Rusia, demikian laporan Financial Times .

    Ukraina dapat merekrut perempuan untuk bergabung dengan militer guna “menyelamatkan Eropa dari perang,” kata Jenderal Valerii Zaluzhnyi, duta besar Ukraina untuk Inggris dan mantan panglima tertinggi angkatan bersenjata Kyiv, pada bulan Oktober.

    ” Langkah pertama” untuk memobilisasi perempuan diambil di Parlemen Ukraina minggu lalu.

    Anggota parlemen Ukraina Dmytro Razumkov mengatakan bahwa rancangan undang-undang 12076, yang diadopsi pada tanggal 3 Desember, berisi ketentuan yang memungkinkan wanita yang memenuhi persyaratan kesehatan dan usia untuk mendaftar dinas militer sebagai wajib militer dan menyelesaikan pelatihan dasar, media Ukraina Strana News melaporkan.

    Putin juga menghadapi kesulitan dalam merekrut tentara, dan gagal merekrut pasukan dari Krimea yang diduduki , menurut Kyiv.

    Sebaliknya, Rusia dilaporkan merekrut warga Ukraina dari wilayah timur yang diduduki untuk berperang melawan negara mereka sendiri.

    “Para pemuda dari wilayah pendudukan Ukraina direkrut menjadi tentara Rusia untuk pertama kalinya,” tulis media independen Rusia iStories di Telegram pada bulan November.