Category: Bisnis.com Ekonomi

  • Daftar Perusahaan Tambang yang Siap Groundbreaking 500 Unit Rumah di Kaltim

    Daftar Perusahaan Tambang yang Siap Groundbreaking 500 Unit Rumah di Kaltim

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengungkap bakal segera melaksanakan seremoni groudbreaking 500 unit rumah di Kalimantan Timur.

    Maruarar yang juga akrab disapa Ara menjelaskan, 500 unit rumah itu bakal dibangun oleh PT Berau Coal Energy Tbk. (BRAU) lewat program Corporate Social and Responsibility (CSR) yang bakal dilaksanakan pada 27 Desember 2024.

    “Tanggal 27 nanti yang kedua [CSR mendukung program 3 juta rumah] di Berau, akan mulai groundbreaking 500 rumah dan diberikan gratis kepada rakyat,” tuturnya saat ditemui di Auditorium Kementerian PU, Senin (23/12/2024).

    Adapun, komitmen BRAU membangun 500 unit rumah itu menyusul langkah Bos Agung Sedayu Group yakni Sugianto Kusuma yang juga telah menyampaikan kesanggupannya membangun 250 unit rumah di wilayah Tangerang.

    Selain Agung Sedayu dan Berau, Ara mengaku telah mengantongi komitmen perusahaan raksasa lain untuk mewujudkan program 3 juta rumah. Di antaranya PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang bakal melaksanakan groundbreaking pada Januari 2025.

    Tak bakal berhenti sampai di situ, sebelumnya Ara juga menjelaskan telah melobi sejumlah konglomerat lainnya mulai dari pemilik Sinar Mas Group Franky Widjaja hingga Lawrence Barki untuk turut mendukung program 3 juta rumah. 

    “Dukungan dilaksanakannya ada dari Adaro Pak Boy, Pak Prajogo Pangestu, dari Pak Franky Sinar Mas, hingga Lawrence Barki [pemilik entitas] Harum Energi,” kata Ara saat ditemui di Rusun Pasar Rumput, Jakarta, Jumat (1/11/2024).

    Daftar 7 Konglomerat yang Disebut Bakal terlibat program 3 juta rumah: 

    – Agung Sedayu Group – Sugianto Kusuma (Aguan) 

    – PT Adaro energy Indonesia Tbk. (ADRO) – Garibaldi Thohir (Boy Thohir) 

    – Sinar Mas Group – Franky Widjaja 

    – PT Barito Pasific Tbk. (BRPT) – Prajogo Pangestu 

    – Pulauintan – Pui Sudarto 

    – PT Harum Energy Tbk. (HRUM) – Lawrence Barki 

    – PT Berau Coal Energy Tbk. (BRAU)

  • ESDM Pastikan Ketersediaan Listrik di Sumut Aman saat Nataru 2024

    ESDM Pastikan Ketersediaan Listrik di Sumut Aman saat Nataru 2024

    Bisnis.com, MEDAN – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memastikan pasokan listrik di Sumatra Utara aman selama masa Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Hal tersebut dia sampaikan usai mengunjungi Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Sumbagut di Medan, Sumatera Utara, Senin (23/12/2024) sore.

    Yuliot mengatakan bahwa daya mampu saat ini sekitar 2.200 Megawatt (MW). Sementara, beban puncak diperkirakan sekitar 2.000 MW. 

    “Jadi untuk kesiapan Natal 2024 dan tahun baru 2025 untuk ketenagalistrikan di Sumatera Bagian Utara, aman,” jelas Yuliot.

    Adapun untuk menghadapi cuaca ekstrim pada akhir tahun, pemerintah akan memberikan pelayanan yang optimal dengan melakukan antisipasi sehingga tidak menggangu aktivitas masyarakat. 

    “Kita sudah melakukan persiapan, jadi yang pertama dari cadangannya di energi primer itu sudah dilakukan kecukupannya sekitar 22 hari. Sementara untuk pembangkit, transmisi, dan juga distribusi itu kita lakukan inspeksi ya mudah-mudahan seluruhnya bisa berjalan aman,” tutur Yuliot.

    Lebih lanjut, Yuliot memastikan bahwa PT PLN (Persero) tidak akan melakukan pemeliharaan sistem pada periode Nataru. Sebab, perawatan dan pemeliharaan sistem kelistrikan sudah dilakukan dari jauh hari sebelum periode Nataru 2024-2025. 

    Tak hanya keandalan listrik, Yuliot juga memastikan pasokan BBM dan LPG di Sumatera Utara aman selama Nataru. Di sisi lain, dia memprediksi permintaan BBM dan LPG meningkat khususnya di wilayah Medan dan Sumatera Utara. 

    Oleh karena itu, pemerintah meminta PT Pertamina (Persero) mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat dan faktor cuaca dalam menjamin ketersediaan distribusi pasokan BBM dan LPG berjalan dengan baik.

    “Biasanya pada bulan Desember ini ada kecenderungan cuaca ekstrim dan juga kita sudah menyiapkan kalau antisipasi kebencanaan, baik banjir, pergeseran tanah, dan juga kemungkinan terjadinya letusan gunung, kebencanaan geologi, itu juga kita sudah buatkan posisi siaga,” ungkap Yuliot.

    Yuliot mengungkapkan, ketersediaan pasokan BBM dan gas secara keseluruhan mencukupi kebutuhan nasional. Selain itu, Pertamina juga telah menambah stok BBM di seluruh stasiun pengisian karena adanya peningkatan permintaan rata-rata sebanyak 5% BBM Jenis Tertentu dari suplai normal, dan Pertamina Dex mengalami kenaikan permintaan 15%.

    Sementara untuk mengantisipasi kebutuhan LPG di daerah yang jauh. Pasalnya, Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) tidak hanya fokus di kota saja, tapi sampai ke daerah-daerah yang jauh, seperti di daerah Toba hingga Samosir. 

     

  • DJKA Resmikan Stasiun Kebasen Banyumas, Penumpang Bisa Naik Turun di Sini

    DJKA Resmikan Stasiun Kebasen Banyumas, Penumpang Bisa Naik Turun di Sini

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan meresmikan Stasiun Kebasen di Banyumas Jawa Tengah sebagai stasiun naik turun penumpang dengan jumlah total 4 perjalanan per hari. 

    Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Arif Anwar mengatakan sebelum diresmikan, telah dilakukan uji coba pemberhentian KA Bengawan dan KA Serayu Pagi di Stasiun Kebasen, dengan tujuan perjalanan ke Stasiun Purwokerto, Purwosari hingga Pasar Senen.  

    “Adapun jumlah perjalanan per hari sebanyak 4 perjalanan dengan besaran tarif yang diberlakukan mulai dari Rp63.000 hingga Rp74.000,” kata Arif dalam keterangan resmi, Selasa (24/12/2024). 

    Arif mengklaim dengan dibukanya akses naik-turun penumpang di Stasiun Kebasen ini dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan perjalanan dengan menggunakan moda kereta api. Selain itu, pembukaan stasiun ini juga diharapkan dapat menstimulasi peningkatan aktivitas perekonomian lokal masyarakat di Kabupaten Banyumas, hingga mempromosikan potensi objek wisata sekitar. 

    Stasiun Kebasen mempunyai posisi yang strategis, kata Arif, terletak di jalur utama kereta api yang menghubungkan sejumlah kota besar di Jawa Tengah, sehingga dengan benefit ini tentunya dapat mempercepat konektivitas antar Kota dan Daerah. 

    Selain itu, dengan status barunya ini, Stasiun Kebasen juga diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi penumpang  dengan menjadi pilihan utama transportasi publik andalan yang efisien serta ramah lingkungan. 

    Pada awalnya, Stasiun Kebasen beroperasi menggunakan bangunan lama dengan tiga jalur kereta api, di mana jalur 2 berfungsi sebagai sepur lurus. Setelah dilakukan pembangunan jalur ganda pada segmen lintas antara stasiun ini dan Stasiun Kroya, operasional stasiun dipindahkan ke bangunan baru yang terletak sekitar 200 meter di sebelah tenggara bangunan lama. Selain itu, ditambahkan satu jalur baru di sisi timur laut stasiun. 

    Perubahan tata letak ini menghasilkan empat jalur, dengan jalur 3 berfungsi sebagai sepur lurus untuk arah Purwokerto, sedangkan jalur 2 menjadi sepur lurus untuk arah Kroya.

  • Melirik Indikator Ekonomi Makro Jelang Akhir Tahun, Asumsi 2024 Tercapai?

    Melirik Indikator Ekonomi Makro Jelang Akhir Tahun, Asumsi 2024 Tercapai?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menggunakan asumsi dasar ekonomi makro yang menjadi acuan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/APBN 2024 dan berbagai kebijakan ekonomi.

    Seiring berjalannya tahun ditambah dengan dinamika global yang meningkat, pemerintah merevisi asumsi tersebut melalui outlook yang disampaikan kepada DPR pada pertengahan tahun ini.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di antaranya memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dari 5,2% menjadi 5,1%. Begitu pula dengan rupiah yang semula diasumsikan Rp15.000 per dolar AS, dirinya melihat outlook pada akhir tahun akan mencapai pada rentang Rp15.900 hingga Rp16.100 per dolar AS.

    “Nilai tukar masih dibayangi volatilitas pasar global. Potensi risiko diinamika pasar keuangan global bagi rupiah dan yield SBN perlu terus diwaspadai,” ujarnya dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

    Akibatnya, pemerintah memprediksi akan ada peningkatan belanja di tengah penerimaan yang tidak akan mencapai target dan membuat defisit lebih besar.

    Bahkan bila memperhatikan antara APBN 2024 dengan outlook-nya, seluruh asumsi dari tujuh indikator makroekonomi diprediksikan tidak sejalan dengan target awal.

    Selain pertumbuhan ekonomi dan rupiah, inflasi yang sebelumnya diasumsikan mencapai 2,5%, namun pemerintah memasang outlook 2,7%—3,2%. Sementara realisasinya pada November 2024 mencapai 1,55% year on year (YoY).

    Kemudian tingkat imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) yang semula diprediksi sebesar 6,7%, realisasinya kini sebesar 6,81%. Kondisi tersebut terdampak akibat yield US Treasury (UST) yang mengalami kenaikan.

    Sementara harga minyak mentah, lifting minyak dan gas, ketiganya tidak ada yang menyentuh target awal APBN. Namun demikian, posisi saat ini berada di dalam rentang outlook.

    Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy Manilet melihat bahwa pada dasarnya beberapa asumsi makro tersebut memiliki karakteristik ataupun sensitifitas yang berbeda untuk penerimaan dan juga belanja.

    Misalnya rupiah yang melemah jauh dari target awal dapat mempengaruhi potensi penerimaan negara yang relatif lebih besar. Namun, hal tersebut sensitif terhadap belanja negara yang akan naik lebih tinggi.

    Sementara untuk pos asumsi makro pertumbuhan ekonomi, maka ada potensi angka ataupun nilai (PDB) yang akan hilang dengan tidak tercapainya asumsi makro untuk pos pertumbuhan ekonomi.

    Yusuf memandang kondisi asumsi makro untuk nilai tukar rupiah dan pertumbuhan ekonomi dapat dilihat pada angka untuk pertumbuhan realisasi APBN di mana pendapatan negara pertumbuhannya relatif kecil sebesar 1,29% dan belanja negara pertumbuhannya relatif besar 15,29%.

    “Jika tren ini kemudian berlanjut terutama untuk bulan terakhir di Desember maka peluang melebarnya defisit anggaran dibandingkan target yang tercantum akan semakin terbuka,” ujarnya, Selasa (23/12/2024).

    Meski demikian, Yusuf meyakini bahwa defisit memang akan lebih besar dari target awal 2,29% dari PDB atau 522,8 triliun. Namun, tidak akan mencapai outlook pemerintah yang senilai Rp609,7 triliun. 

    Berikut perkembangan Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBN 2024 

    Indikator
    APBN 
    Outlook 
    Posisi Terakhir*

    PE (%, YoY)
    5,2
    5,1
    4,95**

    Inflasi (%)
    2,8
    2,7—3,2
    1,55

    Nilai tukar (Rp/US$)
    15.000
    15.900—16.100
    16.181

    Yield SBN 10 Tahun (%)
    6,7
    6,9—7,1
    6,81

    Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/barel)
    82
    79—85
    78,74

    Lifting Minyak (ribu barel per hari)
    635
    565—609
    571,7

    Lifting Gas (ribu barel setara minyak per hari)
    1.033
    943—1.007
    973

    Sumber: Kementerian Keuangan, diolah.

    *realisasi per November 2024 

    **realisasi kuartal III/2024

  • Risalah Rapat Bank of Japan: Silang Pendapat Para Pejabat Soal Kenaikan Suku Bunga

    Risalah Rapat Bank of Japan: Silang Pendapat Para Pejabat Soal Kenaikan Suku Bunga

    Bisnis.com, JAKARTA – Para pembuat kebijakan Bank of Japan (BOJ) sepakat pada Oktober untuk terus menaikkan suku bunga jika ekonomi bergerak sesuai dengan perkiraan mereka. Namun, beberapa menekankan perlunya kehati-hatian terhadap ketidakpastian atas kebijakan ekonomi AS.

    Hal tersebut terungkap dalam risalah rapat BOJ yang dikeluarkan pada Selasa (24/12/2024) waktu setempat.

    Mengutip Reuters, perdebatan tersebut menyoroti bagaimana risiko ekonomi luar negeri, khususnya yang terkait dengan kebijakan pemerintahan baru AS, akan menjadi kunci seberapa cepat BOJ akan menaikkan suku bunga.

    Meski rapat pada 30-31 Oktober diadakan sebelum kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden pada 5 November, anggota dewan BOJ memperingatkan tentang volatilitas pasar yang baru dan potensi perubahan besar pada kebijakan AS sebagai risiko utama terhadap prospek, menurut risalah rapat.

    “Kita dapat menghabiskan waktu untuk meneliti perkembangan AS, termasuk yang terjadi setelah pemilihan presiden AS, karena kita telah memperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan kecepatan sedang,” kata salah satu anggota BOJ dalam risalah rapat.

    Bertentangan dengan kekhawatiran mereka atas risiko eksternal, dewan direksi sebagian besar optimis terhadap kondisi ekonomi domestik. Banyak anggota dewan yang beranggotakan sembilan orang mengatakan prospek upah yang lebih tinggi akan mendukung konsumsi dan menjaga Jepang tetap pada jalur yang tepat untuk mencapai target inflasi BOJ sebesar 2% secara berkelanjutan, menurut notulen rapat.

    “Pertumbuhan upah kemungkinan akan tetap tinggi dalam negosiasi upah musim semi tahun depan” antara perusahaan dan serikat pekerja, beberapa anggota dikutip mengatakan.

    BOJ mempertahankan suku bunga tetap pada 0,25% pada pertemuan Oktober tetapi memproyeksikan inflasi akan bergerak di sekitar target 2% dalam beberapa tahun mendatang. Hal tersebut menandakan BOJ berada di jalur yang tepat untuk menaikkan biaya pinjaman dalam jangka pendek.

    Risalah rapat tersebut juga mengatakan, meskipun dewan direksi mengonfirmasi pandangan bahwa BOJ akan terus menaikkan suku bunga jika proyeksi ekonomi dan harga terpenuhi, banyak yang menyerukan kewaspadaan terhadap berbagai risiko.

    “Kita harus berhati-hati dalam mengarahkan kebijakan moneter mengingat meningkatnya ketidakpastian di dalam dan luar negeri,” kata salah satu anggota yang menjelaskan mengapa BOJ harus tetap pada pendiriannya pada bulan Oktober.

    “BOJ harus meluangkan waktu dan bersikap hati-hati” dalam memutuskan kapan akan menaikkan suku bunga karena Jepang belum pernah melihat suku bunga kebijakannya melebihi 0,5% selama tiga dekade terakhir, pendapat lain menunjukkan.

    BOJ mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan berikutnya pada bulan Desember untuk menunggu lebih banyak data tentang apakah upah akan mempertahankan momentum kenaikannya tahun depan, dan untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang kebijakan presiden terpilih AS Donald Trump.

    BOJ mengakhiri suku bunga negatif pada bulan Maret dan menaikkan target kebijakan jangka pendeknya menjadi 0,25% pada bulan Juli. BOJ telah mengisyaratkan kesiapan untuk menaikkan lagi jika upah dan harga bergerak seperti yang diproyeksikan.

    Semua responden dalam jajak pendapat Reuters yang dilakukan awal bulan ini memperkirakan BOJ akan menaikkan suku bunga menjadi 0,50% pada akhir Maret, meskipun mereka terbagi pendapat tentang apakah langkah itu akan dilakukan pada bulan Desember, Januari atau Maret.

  • Produsen Rokok Putih dan Vape Lega Harga Eceran Naik, Ini Alasannya

    Produsen Rokok Putih dan Vape Lega Harga Eceran Naik, Ini Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha rokok elektrik dan produsen sigaret putih mesin (SPM) mengaku lega dengan kebijakan kenaikan harga jual eceran (HJE) 2025. Hal ini dinilai dapat kembali menyamakan pangsa pasar dengan rokok konvensional. 

    Ketentuan tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 97/2024 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris. 

    Sementara, ketentuan tarif HJE rokok elektrik tertuang dalam PMK 96/2024 tentang perubahan atas PMK Nomor 193/2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau berupa Rokok Elektrik dan Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya. 

    Ketua Umum Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) Benny Wachjudi mengatakan pihaknya berharap kebijakan tersebut dapat memberikan dampak positif untuk perbaikan kinerja industri hasil tembakau (IHT). 

    “SPM yang selama ini selalu menerima kenaikan tarif dan HJE paling tinggi sehingga pangsa pasarnya terus menurun,” kata Benny kepada Bisnis, Selasa (24/12/2024). 

    Untuk itu dia mengapresiasi keputusan pemerintah yang juga menahan kenaikan tarif cukai tahun depan. Menurut Benny, hal tersebut sangat membantu di tengah ekonomi yang saat ini dinilai tidak baik-baik saja. 

    Dalam hal ini, Gaprindo Secara aktual akan memperhitungkan dampak langsung PMK terkait kebijakan cukai yang baru tersebut. Kendati demikian, masih terdapat tantangan non fiskal yang dihadapi industri. 

    “Tantangan IHT masih banyak ke depan bukan hanya berupa kebijakan fiskal seperti cukai, tetapi juga tantangan non-fiskal  terutama regulasi yang semakin restriktif seperti pasal-pasal ‘bermasalah’ dalam PP 28/2024 termasuk turunannya,” ujarnya. 

    Dalam hal ini, dia menyoroti rencana penerapan kemasan rokok polos diatur dalam Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektronik yang merupakan turunan dari PP 28/2024 tentang Kesehatan. 

    Merujuk pada R-Permenkes, salah satu yang memberatkan industri yaitu terkait penyeragaman kemasan yang diusulkan oleh Kemenkes. Kebijakan itu disebut kontraproduktif terhadap tujuan pengendalian dan malah mendorong peningkatan rokok ilegal. 

    “Sebenarnya kebijakan ini sebelumnya sudah ditolak secara tegas oleh keseluruhan ekosistem IHT karena tidak selaras dengan kebijakan fiskal yang arahnya menekan rokok ilegal dan mencegah down trading,” jelasnya. 

    Untuk itu, Gaprindo menunggu komitmen dan langkah nyata yang lebih terpadu dari Pemerintah untuk pemberantasan rokok ilegal sampai ke akar-akarnya.

    Di samping itu, Ketua Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Budiyanto mengatakan kenaikan HJE rokok elektrik rata-rata 8,7% tahun depan relatif moderat dan diyakini tidak memberatkan pasar. 

    “Kami optimis kenaikan ini tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap skala pasar, baik dari sisi produksi maupun daya serap konsumen, meskipun perlu terus memantau dinamika pasar ke depan,” jelas Budi kepada Bisnis, dihubungi terpisah.

    Namun, APVI melihat perlunya penguatan sinergi agar kebijakan yang diambil tak hanya fokus pada target fiskal, tetapi juga memperhatikan karakteristik unik dari setiap segmen industri, seperti rokok elektronik, yang berbeda dengan produk tembakau konvensional. 

    Pihaknya juga mendorong agar kebijakan fiskal, khususnya terkait tarif cukai, dapat mempertimbangkan daya beli konsumen yang mengalami tekanan akibat beban pajak yang terus meningkat. 

    “Selain itu, kami berharap pemerintah dapat memberikan ruang dialog yang lebih intensif untuk menyusun kebijakan jangka panjang yang memastikan keberlanjutan industri hasil tembakau, baik konvensional maupun elektronik. Pada 2026 dan 2027,” pungkasnya. 

  • KALEIDOSKOP 2024: Impor Ilegal Tekan Industri Tekstil hingga Polemik Anggaran MBG

    KALEIDOSKOP 2024: Impor Ilegal Tekan Industri Tekstil hingga Polemik Anggaran MBG

    Bisnis.com, JAKARTA — Banjir barang impor menjadi hal yang ramai dibahas sepanjang 2024. Barang-barang dari luar negeri, terutama China, membuat industri tekstil dalam negeri terpukul. Di sisi lain, pemangkasan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi sorotan pada tahun ini. 

    Berikut adalah rangkuman Bisnis mengenai sejumlah peristiwa penting pada industri perdagangan sepanjang 2024:

    Banjir Impor Tekstil Ilegal

    Sepanjang 2024, pemerintah masih menemukan produk impor ilegal alias barang selundupan. Padahal, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah membentuk Satuan Tugas

    (Satgas) Impor Ilegal.

    Teranyar, Kemendag melalui Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor kembali menyita 90.000 rol kain tekstil dan produk tekstil (TPT) berupa kain gulungan asal China yang diduga ilegal. Totalnya, ribuan rol kain ilegal ini bernilai Rp90 miliar.

    Kemendag menyatakan akan terus memantau arus pergerakan barang impor ilegal (selundupan) yang masuk dan beredar di Indonesia.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan pergerakan barang ilegal di Indonesia bakal terdeteksi sejalan dengan terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27 Tahun 2024 tentang Perdagangan Antarpulau (Permendag 27/2024) yang diundangkan sejak 1 November 2024. Adapun, Permendag 27/2024 akan berlaku dalam 90 hari setelah diundangkan, yaitu mulai 1 Februari 2025.

    Di sisi lain, Komisi VI DPR mempertanyakan efekivitas Satgas Pengawasan Barang Impor Ilegal di tengah maraknya barang impor ilegal yang masuk ke Indonesia, khususnya impor tekstil ilegal.

    Barang temuan impor ilegalPerbesar

    Prabowo Turun Gunung Atasi Minyakita

    Presiden Prabowo Subianto mengerahkan agar Perum Bulog ikut membantu mendistribusikan Minyakita hingga ke Indonesia timur, seiring dengan harganya yang jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang semestinya Rp15.700 per liter. 

    Sebelumya, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan bahwa harga Minyakita di pasar tradisional dibanderol di rentang Rp16.500-Rp17.000 per liter.

    Dalam kesempatan berbeda, Kantor Staf Presiden (KSP) menduga telah terjadi rembesan Minyakita dijual dalam bentuk minyak curah, yang menyebabkan harga Minyakita melambung di atas HET.

    Berdasarkan temuan dari Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) pada 2023, terdapat kasus Minyakita yang dibuka dan dijual sebagai minyak curah.

    Teranyar, Kemendag akan mengenakan sanksi administratif kepada sejumlah pelaku usaha yang mendistribusikan Minyakita di atas HET. Sanksi ini dikenakan lantaran Kemendag menduga salah satu penyebab kenaikan harga Minyakita di tingkat konsumen langsung akibat adanya pelanggaran oleh pelaku usaha.

    Mengacu laman Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, per 13 Desember 2024, harga Minyakita secara rata-rata nasional dibanderol Rp17.100 per liter. Harga Minyakita tertinggi terjadi di Papua Tengah, yakni seharga Rp19.000. 

  • Pengusaha Mebel Sebut Insentif Padat Karya Tak Cukup Bantu Hadapi Tantangan 2025

    Pengusaha Mebel Sebut Insentif Padat Karya Tak Cukup Bantu Hadapi Tantangan 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) menilai kebijakan insentif yang diberikan pemerintah untuk industri padat karya belum dapat mengatasi tantangan industri furnitur. Adapun, insentif yang dimaksud yaitu berupa Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP). 

    Ketua Umum Himki Abdul Sobur mengatakan, insentif seperti PPh 21 DTP bisa membantu mengurangi tekanan biaya bagi perusahaan dan memberikan ruang untuk mempertahankan tenaga kerja. 

    “Kebijakan ini hanya bersifat sementara dan mungkin belum cukup untuk mengatasi tantangan struktural seperti penurunan permintaan pasar global dan domestik,” kata Sobur kepada Bisnis, dikutip Senin (23/12/2024). 

    Menurut Sobur, stimulus tersebut memang dapat memberikan ruang gerak bagi industri padat karya khususnya industri mebel dan kerajinan yang masuk sektor kreatif industri untuk mengurangi beban operasional, terutama dalam menghadapi kenaikan biaya seperti tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 12% dan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5%.

    Namun, insentif tersebut akan lebih efektif jika disertai upaya meningkatkan daya beli masyarakat serta mendorong ekspansi pasar ekspor lewat perbaikan bilateral ke sejumlah negara. 

    “Tentunya dengan perbaikan bilateral utamanya ke USA dan Uni Eropa dengan FTA [free trade agreement] atau CEPA yang dipercepat, yang selama ini menjadi tulang punggung industri padat karya furnitur dan kerajinan dengan tujuan pasar 52%,” ujarnya. 

    Sementara itu, tahun depan industri furnitur menghadapi tantangan seperti kenaikan PPN menjadi 12% dan UMP 6,5% tahun depan.

    Dia menyebut, meski insentif pajak dapat memberikan bantuan jangka pendek, efek kenaikan PPN dan UMP akan tetap dirasakan terutama oleh pelaku usaha kecil dan menengah. Pasalnya, pengusaha kelas menengah dan kecil mendominasi industri padat karya seperti furnitur dan kerajinan. Kenaikan ini berpotensi mengurangi daya saing produk di pasar domestik maupun ekspor.

    “Pemerintah perlu melibatkan asosiasi seperti HIMKI dan asosiasi lainya dalam merumuskan kebijakan lanjutan untuk memastikan stimulus berdampak langsung pada penguatan daya saing industri dan pengurangan PHK,” jelasnya. 

    Dalam hal ini, pihaknya mendorong mekanisme penyaluran fasilitas pembiayaan kredit yang lebih cepat dan efisien serta suku bunga yang lebih kompetitif acuannya LPEI 6% agar industri padat karya dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kapasitas produksi dan perbaikan daya saing ekspor. 

    Selain itu, stimulus lainnya yang dapat menyelamatkan industri padat karya adalah penurunan biaya logistik yang saat ini masih tinggi. Pihaknya mendorng tambahan insentif biaya pengiriman. 

    Di samping itu, dia juga meminta penyediaan bahan baku dengan harga terjangkau dan kebijakan yang mendukung keberlanjutan bahan baku seperti kayu perlu diprioritaskan untuk memastikan stabilitas produksi, serta penyediaan listrik, gas, dan infrastruktur pendukung dengan harga kompetitif untuk industri padat karya perlu dioptimalkan.

    “Dengan kombinasi kebijakan insentif fiskal, pengurangan biaya logistik, dan peningkatan akses pasar, HIMKI yakin industri padat karya, khususnya furnitur dan kerajinan, dapat bangkit serta menjaga ketahanan ekonomi dan lapangan kerja paling tdk harapan kami 5 tahun mendagang bisa capai omzet pertahun US$5-6 miliar,” pungkasnya. 

  • Untung Rugi Wacana Pemangkasan Kuota Produksi Nikel

    Untung Rugi Wacana Pemangkasan Kuota Produksi Nikel

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Badan Kejuruan Pertambangan Persatuan Insinyur Indonesia Rizal Kasli mengungkapkan keuntungan dan kekurangan dari wacana pemerintah memangkas besar-besaran kuota produksi nikel.

    Diberitakan oleh Bloomberg, pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) disebut berencana mengurangi kuota produksi bijih nikel dari 272 juta ton menjadi 150 juta ton pada tahun depan.

    Hal ini bertujuan untuk mendongkrak harga nikel di pasaran. Diskusi mengenai besarnya potensi pemangkasan kuota sedang berlangsung di dalam pemerintahan.

    Langkah pembatasan produksi secara signifikan disebut kemungkinan akan ditentang oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Investasi karena akan berdampak pada pendapatan pajak dan juga akan berisiko berdampak buruk pada investasi di sektor nikel.

    Terkait hal ini, Rizal menilai efektivitas pembatasan produksi nikel menjadi 150 juta ton dapat dimaksudkan untuk mengendalikan pasokan dan harga bijih nikel. Menurutnya, hal itu memang dapat mendongkrak harga produk smelter dan bahan baku baterai, terutama untuk mendukung industri baterai listrik dan kendaraan listrik.

    “Ini adalah bagian dari strategi hilirisasi yang lebih besar yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada ekspor produk antara [intermediate product],” jelas Rizal kepada Bisnis, Senin (23/12/2024).

    Namun, pembatasan produksi itu berpotensi menimbulkan defisit sekitar 263 juta ton per tahun. Jika melihat data yang ada, kata Rizal, kebutuhan bijih nikel untuk smelter yang sudah beroperasi, yang sedang dibangun, dan yang dalam tahap perencanaan jauh lebih tinggi, yakni 413 juta ton.

    Sementara itu, kuota produksi bijih nikel akan dipangkas menjadi 150 juta ton pada 2025. Oleh karena itu, pemangkasan ini pun bisa mengganggu kelancaran operasional smelter, terutama yang baru dalam tahap konstruksi dan perencanaan.

    “Jika kuota ini diterapkan, perusahaan-perusahaan yang bergantung pada pasokan bijih nikel mungkin akan kesulitan memperoleh bahan baku untuk melanjutkan proyek mereka,” ucap Rizal.

    Dengan demikian, Rizal menilai sebagian besar perusahaan smelter kemungkinan akan berhenti beroperasi karena kesulitan bahan baku. Ini terutama yang tidak dapat melakukan impor bijih nikel dari negara lain seperti Filipina.

    Lebih lanjut, Rizal mengatakan, pembatasan produksi nikel bisa dianggap penting jika tujuannya adalah untuk mengelola pasokan secara lebih berkelanjutan, menghindari over produksi, dan mendongkrak harga nikel agar lebih menguntungkan bagi industri hilirisasi dalam negeri.

    Menurutnya, dengan adanya kebijakan ini, diharapkan harga nikel dapat lebih stabil dan bermanfaat untuk mendorong pengembangan industri baterai dan kendaraan listrik dalam negeri.

    Namun, pembatasan produksi juga berpotensi menimbulkan masalah bagi kelancaran pembangunan smelter baru dan operasional industri smelter yang ada.

    “Ini bisa menghambat pertumbuhan industri hilirisasi yang saat ini menjadi fokus besar pemerintah, apalagi dengan banyaknya proyek smelter yang sudah berada dalam tahap konstruksi dan perencanaan,” ucap Rizal.

    Oleh karena itu, dia berpendapat keputusan ini perlu diimbangi dengan kebijakan yang mendorong efisiensi dan peningkatan kapasitas produksi dalam negeri.

    Selain itu, Rizal juga menilai pembatasan produksi nikel bisa berdampak pada kepercayaan investor,  khususnya di sektor pertambangan dan pengolahan nikel. Dia berpendapat investor cenderung mencari stabilitas dan kepastian dalam operasional bisnis mereka.

    Dengan demikian, jika kebijakan tersebut mengurangi ketersediaan bijih nikel, hal ini bisa menurunkan minat investasi.

    “Meskipun ada dorongan hilirisasi yang kuat dari pemerintah, kebijakan yang tampaknya kontraproduktif [membatasi pasokan bahan baku] dapat menciptakan ketidakpastian bagi investor yang telah menanamkan modal dalam smelter atau proyek-proyek terkait,” jelas Rizal.

    Tak hanya itu, Rizal juga menilai pembatasan produksi nikel dapat berdampak pada penerimaan negara dan ekonomi. Dia menjelaskan bahwa Indonesia sudah menjadi pemain besar dalam pasar nikel global.

    Adapun produksi bijih nikel yang tinggi memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara, terutama melalui pajak dan ekspor.

    “Pembatasan produksi bijih nikel dapat menyebabkan penurunan ekspor dan pengurangan pendapatan negara dalam jangka pendek,” tutur Rizal.

    Sebaliknya, kata Rizal, jika pembatasan produksi mengarah pada pengembangan industri hilirisasi yang lebih maju, Indonesia bisa memperoleh keuntungan dalam bentuk nilai tambah yang lebih tinggi, terutama dari industri baterai dan kendaraan listrik.

    “Namun, untuk mencapai itu, kebijakan tersebut harus diimbangi dengan dukungan terhadap smelter yang ada dan proyek baru yang sedang berjalan, serta memastikan adanya pasokan nikel yang cukup untuk mendukung sektor hilirisasi,” papar Rizal.

  • Tarif Spesial Natal LRT Jabodebek Rp10.000, Berlaku 25 dan 26 Desember 2024

    Tarif Spesial Natal LRT Jabodebek Rp10.000, Berlaku 25 dan 26 Desember 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – LRT Jabodebek memberikan tarif perjalanan spesial libur Natal, 25 dan 26 Desember 2024 mulai Rp5.000 hingga maksimal Rp10.000. Selain itu, para penumpang diperbolehkan membawa sepeda non lipat dan kereta khusus wanita tidak diberlakukan. 

    Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengatakan LRT Jabodebek memberikan kemudahan transportasi dengan tarif yang sangat terjangkau. Pada 25 dan 26 Desember 2024, tarif LRT Jabodebek mulai dari Rp 5.000 hingga maksimal hanya Rp10.000. 

    “Dengan tarif yang terjangkau dan frekuensi perjalanan yang tinggi, LRT Jabodebek siap melayani masyarakat yang ingin menikmati liburan seru Natal,” kata Mahendro dalam keterangan resmi, Senin (23/12/2024). 

    Selain itu, LRT Jabodebek akan mengoperasikan 270 perjalanan pada kedua tanggal tersebut untuk mendukung mobilitas masyarakat yang ingin mengunjungi berbagai destinasi menarik di Jabodebek, seperti taman wisata, pusat perbelanjaan, atau sekadar menikmati pemandangan kota Jakarta. 

    Adapun jadwal keberangkatan LRT Jabodebek pada 25 dan 26 Desember 2024 adalah sebagai berikut:

    Dukuh Atas BNI – Harjamukti: pukul 06.28 WIB

    Dukuh Atas BNI – Jatimulya: pukul 06.21 WIB

    Harjamukti – Dukuh Atas BNI: pukul 05.35 WIB

    Jatimulya – Dukuh Atas BNI: pukul 05.25 WIB

    Keberangkatan terakhir untuk kedua tanggal tersebut adalah:

    Dukuh Atas BNI – Harjamukti pukul 22.39 WIB

    Dukuh Atas BNI – Jatimulya pukul 22.31 WIB

    Harjamukti – Dukuh Atas BNI pukul 21.46 WIB

    Jatimulya – Dukuh Atas BNI pukul 22.13 WIB

    “Pada 25 dan 26 Desember masyarakat juga diperbolehkan membawa sepeda non-lipat di dalam kereta. Namun, perlu diketahui bahwa pada kedua tanggal tersebut, kereta khusus wanita tidak diberlakukan,” tambah Mahendro.

    LRT Jabodebek menghubungkan berbagai destinasi menarik di Jabodebek, seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pusat perbelanjaan, hingga pemandangan indah kota Jakarta yang dapat dinikmati sepanjang perjalanan dari rel layang. Dengan tarif yang terjangkau, LRT Jabodebek menjadi pilihan tepat untuk menikmati liburan yang seru dan bebas stres, tanpa khawatir terjebak kemacetan.

    Dalam masa angkutan Nataru ini periode 19 Desember hingga 22 Desember, LRT Jabodebek telah berhasil melayani sebanyak 254.783 pengguna yang memanfaatkan layanan LRT Jabodebek untuk perjalanan mereka. Dengan angka ini, LRT Jabodebek semakin membuktikan komitmennya dalam menyediakan transportasi massal yang handal bagi masyarakat.