Category: Bisnis.com Ekonomi

  • Bukan PPN 12%, Kemenperin: Industri Lebih Takut dengan Relaksasi Impor

    Bukan PPN 12%, Kemenperin: Industri Lebih Takut dengan Relaksasi Impor

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai industri manufaktur nasional masih mampu mengatasi dampak dari kenaikan pajak pertambahan nilai atau tarif PPN 12% dibandingkan banjir produk impor murah yang menekan daya saing industri lokal. 

    Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan kehadiran PPN 12% dapat diatasi oleh pelaku industri dengan menaikkan harga jual dan menurunkan utilisasi kapasitas produksi dikisaran 2%-3%. 

    “Apalagi dengan adanya paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah, berupa berbagai insentif di antarnya insentif PPh untuk industri padat karya, insentif hybrid dan berbagai insentif dan program kebijakan,” kata Febri dalam konferensi pers IKI, Senin (30/12/2024). 

    Hal tersebut dinilai tercerminkan dari laporan pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha industri 6 bulan ke depan yang menunjukkan optimisme namun sedikit tertekan. 

    Pada Desember 2024, optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya 6 bulan ke depan menurun yaitu menjadi 73,3% atau turun 0,1% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

    Secara rinci, sebanyak 21,2% pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang. Angka ini menurun 0,5% dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya. 

    Sementara itu, persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan ke depan sebesar 5,5% atau meningkat 0,6% dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya. 

    “Namun, kami masih menerima laporan bahwa yang lebih ditakutkan oleh industri adalah kebijakan relaksasi impor dan pembatasan impor yang mengakibatkan pasar domestik banjir produk impor murah ini lebih ditakutkan oleh industri dibandingkan dengan kenaikan PPN 12%,” ujarnya. 

    Menurut Febri, PPN 12% memang dapat meningkatkan bahan baku/penolong industri, kondisi ini dapat dikendalikan dengan menaikkan harga dan menurunkan tingkat produksi. 

    Kendati demikian, kebijakan relaksasi impor justru dapat menekan industri lantaran daya beli masyarakat yang masih lemah dan lebih memilih produk yang lebih murah. 

    “Sebagai ilustrasi, misalkan ada produk manufaktur yang diproduksi sebesar dengan harga pokok produksi (HPP) Rp50.000 kalau dikenakan PPN 11% dijual Rp55.000 dan kalo PPN 12% jadi 56.000 masih bisa diantispasi industri disesuaikan dengan menaikkan harga dan turun utilisasi,” jelasnya.

    Sementara itu, relaksasi impor atau minimnya pembatasan impor mendoorng industri memicu kehadiran produk yang jauh lebih murah bahkan dibawah HPP industri lokal.

    “Kalau banjir produk impor industri mau bagaimana menyesuaikan utilisasinya bisa turun di atas 10% dan bahkan banyak industr ikolaps dan mem-PHK karena kebijakan relaksasi impor,” pungkasnya. 

  • Prabowo Groundbreaking Proyek Baru IKN Rp6,5 Triliun Januari 2025

    Prabowo Groundbreaking Proyek Baru IKN Rp6,5 Triliun Januari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono mengaku telah menyiapkan groundbreaking IKN tahap ke-9 untuk dilaksanakan pada Januari 2025. 

    Basuki menegaskan, nilai investasi dari seremoni groundbreaking tersebut bakal mencapai Rp6,5 triliun. Dia menuturkan, rencana realisasi investasi tersebut telah dilaporkan ke Presiden Prabowo Subianto.

    “Kalau kami sudah siap untuk Januari 2025 [groundbreaking], tapi ini tergantung jadwal Presiden. Tadi pada saat salaman dengan Bapak Presiden, beliau bilangnya kapan-kapan kita obrolkan. Nilainya Rp6,5 triliun,” kata Basuki saat ditemui di Kementerian PPN/Bappenas, Senin (30/12/2024).

    Bos IKN itu membocorkan setidaknya terdapat 4 perusahaan hingga 5 perusahaan yang bakal merealisasikan komitmen investasinya itu. Berdasarkan sektornya, di antaranya hotel, sekolah, restoran, hingga area perkantoran. 

    Di samping itu, Basuki juga menyebut pada groundbreaking investasi berikutnya bakal diikuti oleh sektor properti hingga area taman safari. 

    Sebelumnya, hal senada sempat disampaikan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono mengatakan groundbreaking tahap 9 nilai investasinya mencapai Rp6,5 triliun dari perusahaan asing maupun lokal. 

    Dia menyebut, perusahaan asing yang bakal turut serta yakni asal Malaysia pada sektor perumahan atau hunian bakal menggelontorkan investasi Rp3,9 triliun. 

    Selain itu, investor asing juga menggelontorkan dana sekitar Rp1 triliun untuk membangun hotel di IKN. Selanjutnya, pada sektor pendidikan akan dibangun universitas negeri dengan nilai investasi sebesar Rp150 miliar dan gedung perkantoran senilai Rp1,4 triliun.  

    “Yang universitas sekitar Rp150 miliar, untuk kawasan perkantoran karena ada [area] komersialnya nilai investasi sekitar Rp1,4 triliun,” tambahnya.

  • Cukai Emisi Kendaraan Berpotensi Sumbang Rp92 Triliun, PPN 12% Tidak Perlu?

    Cukai Emisi Kendaraan Berpotensi Sumbang Rp92 Triliun, PPN 12% Tidak Perlu?

    Bisnis.com, JAKARTA – Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) mendorong pemerintah menerapkan cukai emisi karbon dari kendaraan bermotor alih-alih menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% tahun depan. 

    Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Syafrudin menilai penerapan cukai emisi karbon dari kendaraan bermotor lebih banyak menghasilkan pendapatan negara dibanding PPN.

    Dia menyebut potensi penerimaan negara dari cukai emisi karbon kendaraan bermotor mencapai Rp92 triliun per tahun. Sementara, potensi penerimaan negara dari PPN yang naik menjadi 12% hanya Rp67 triliun.

    “Ternyata dengan cukai karbon kendaraan, maka pemerintah masih bisa mendapatkan neto income sebesar Rp92 triliun. Ketimbang kita mengejar atau memaksakan kenaikan PPN sebesar 12%,” ucap Ahmad dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (30/12/2024).

    Ahmad menjelaskan potensi pendapatan negara sebesar Rp92 triliun itu berasal dari pengenaan cukai emisi karbon kendaraan bermotor yang melebihi standar. 

    Dia menuturkan asumsi standar karbon dari kendaraan adalah 85,43 gram CO2 per km untuk sepeda motor, 118 gram CO2 per KM untuk multi-purpose vehicle (MPV) atau truk ringan, dan 1.552,9 gram CO2 per km untuk heavy duty vehicle atau kendaraan besar.

    Artinya, bagi kendaraan yang memiliki emisi karbon di atas standar tersebut dikenakan cukai saat pembeliaan. Menurutnya, besaran cukai yang ideal adalah Rp2.240.000 per gram CO2 per km.

    Sebagai asumsi, Ahmad mengatakan rata-rata emisi karbon dari MPV adalah 200 gram CO2 per km. Dengan kata lain, kendaraan tersebut melebihi standar karbon sebesar 82 gram CO2 per km.

    Dengan begitu, cukai emisi karbon dari kendaraan tersebut bisa mencapai Rp183,6 juta. Ahmad mengatakan besaran cukai ini kelak ditambahkan ke dalam harga pembelian kendaraan.

    “Dengan demikian angka itulah nanti akan menambah harga penjualan dari kendaraan tadi. Nah, dengan begitu lah nanti kendaraan yang beremisi tinggi tadi harganya akan lebih mahal,” ucap Ahmad.

    Di sisi lain, jika ada kendaraan yang memiliki emisi karbon di bawah standar karbon yang ditetapkan, maka kendaraan itu bakal mendapat insentif dan harganya lebih murah.

    Lebih lanjut, Ahmad mengatakan kelebihan emisi karbon dari kendaraan itu bisa memberikan cukai yang besar untuk negara.  Dia mengasumsikan jumlah kendaraan yang terjual pada 2023 mencapai 1 juta unit untuk roda empat dan 6,2 juta unit untuk roda dua.

    Menurut Ahmad, dari asumsi penjualan itu lah pemerintah bisa mendapat penerimaan dari cukai emisi karbon kendaraan hingga Rp92 triliun.

    “Dari total itu, kami menghitung bahwa sebenarnya pemerintah punya peluang pendapatan sekitar Rp92 triliun dari cukai karbon kendaraan bermotor ini. Jadi angkanya besar sekali, coba bandingkan kalau kita mengandalkan kenaikan 1% PPN,” ucap Ahmad.

  • Harga Beras Medium di 10 Daerah Melambung Lampaui HET, Ini Daftarnya

    Harga Beras Medium di 10 Daerah Melambung Lampaui HET, Ini Daftarnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan 10 wilayah di Indonesia mencatatkan harga beras tertinggi di tingkat konsumen pada minggu keempat Desember 2024. Harganya bahkan melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan.

    Kepala Pusat Data dan Informasi Bapanas Kelik Budiana mengatakan bahwa beras medium di zona 2 lebih tinggi 6,81% dari HET. Begitu pula dengan beras medium di zona 3 sebesar 19,39% lebih tinggi dari HET. 

    “Di tingkat konsumen dengan harga di atas HAP/HET, yang berarti harga di konsumen dalam kondisi kurang baik,” kata Kelik dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2024, di kanal YouTube Kemendagri, Senin (30/12/2024).

    Adapun, HET beras medium di zona 1 dibanderol Rp12.500. Untuk HET beras medium di zona 2 adalah Rp13.100, sedangkan HET beras medium di zona 3 adalah Rp13.500.

    Selain itu, Bapanas juga mencatat terdapat 369 kabupaten/kota yang berada di atas HET beras medium pada minggu keempat Desember 2024. Kemudian, sebanyak 266 kabupaten/kota di atas HET beras premium.

    Lalu, sebayak 432 kabupaten/kota juga di atas HET bawang putih bonggol. Serta, terdapat 325 kabupaten/kota di atas harga acuan penjualan (HAP) gula konsumsi.

    Sementara itu, Papua Pegunungan tercatat sebagai provinsi dengan harga beras medium termahal dibandingkan provinsi lainnya. Harganya menembus Rp20.000.

    Berikut daftar 10 wilayah dengan harga beras medium tertinggi:

    1. Provinsi Papua Pegunungan, Kabupaten Nduga

    Harga Beras Medium: Rp20.000

    HET/HAP: Rp13.500

    Artinya, provinsi ini naik 58,23% terhadap HET/HAP.

    2. Provinsi Papua Pegunungan, Kabupaten Yalimo

    Harga Beras Medium: Rp20.000

    HET/HAP: Rp13.500

    Artinya, provinsi ini juga naik 58,23% terhadap HET/HAP.

    3. Provinsi Papua Pegunungan, Kabupaten Jayawijaya

    Harga Beras Medium: Rp20.000

    HET/HAP: Rp13.500

    Artinya, provinsi ini naik 58,23% terhadap HET/HAP.

    4. Provinsi Sumatra Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai

    Harga Beras Medium: Rp17.600

    HET/HAP: Rp13.100

    Artinya, provinsi ini naik 26,62% terhadap HET/HAP.

    5. Provinsi Papua Tengah, Kabupaten Dogiyai

    Harga Beras Medium: Rp17.000

    HET/HAP: Rp13.500

    Artinya, provinsi ini naik 26,58% terhadap HET/HAP.

    6. Provinsi Papua Barat, Kabupaten Teluk Bintuni

    Harga Beras Medium: Rp19.000

    HET/HAP: Rp13.500

    Artinya, provinsi ini naik 26,58% terhadap HET/HAP.

    7. Provinsi Papua Barat Daya, Kabupaten Tambrauw

    Harga Beras Medium: Rp17.000

    HET/HAP: Rp13.500

    Artinya, provinsi ini naik 26,58% terhadap HET/HAP.

    8. Provinsi Papua Tengah, Kabupaten Mimika

    Harga Beras Medium: Rp16.685

    HET/HAP: Rp13.500

    Artinya, provinsi ini naik 24,24% terhadap HET/HAP.

    9. Provinsi Papua Barat Daya, Kabupaten Maybrat

    Harga Beras Medium: Rp17.250

    HET/HAP: Rp13.500

    Artinya, provinsi ini naik 23,42% terhadap HET/HAP.

    10. Provinsi Sumatra Barat, Kabupaten Pesisir Selatan

    Harga Beras Medium: Rp15.400

    HET/HAP: Rp13.500

    Artinya, provinsi ini naik 23,38% terhadap HET/HAP.

  • Inflasi Desember 2024 Diprediksi Capai 1,6%, Terkerek Harga Bahan Pokok dan Emas

    Inflasi Desember 2024 Diprediksi Capai 1,6%, Terkerek Harga Bahan Pokok dan Emas

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom memporyeksikan inflasi pada akhir tahun atau Desember 2024 akan mencapai kisaran 1,6% secara tahunan atau year on year/YoY. 

    Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual melihat proyeksi yang lebih tinggi dari realisasi inflasi November sebesar 1,55% YoY tersebut sejalan dengan adanya efek low base dari komponen harga bergejolak atau bahan pangan. 

    “Inflasi sedikit akselerasi karena efek low base dari volatile food lebih moderat, ditambah sedikit akselerasi YoY dari beras, daging ayam, dan telur ayam,” ujarnya, Senin (30/12/2024). 

    Sementara inflasi inti yang diproyeksikan mencapai 2,33% YoY pada Desember, juga lebih tinggi dari November (2,26%) utamanya terhadap komponen jasa restoran, perawatan pribadi, dan minyak goreng. 

    Untuk inflasi transportasi, David memproyeksikan akan cenderung stagnan meski memasuki musim liburan. 

    Adapun menurut konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg hingga Senin (30/12/2024) sore, median atau nilai tengah dari 11 ekonom di angka 1,53% YoY. Estimasi tertinggi dari ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Evalita Situmorang yang memproyeksikan sebesar 1,73%. 

    Proyeksi terendah berasal dari ekonom Citigroup Securities Indonesia Helmi Arman di angka 0,35% YoY. 

    Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede yang juga termasuk dalam konsensus, memprediksi Indeks Harga Konsumen (IHK) akan inflasi akan mencapai 1,67% YoY terdorong akibat inflasi musimam. 

    Membandingkan dengan tahun sebelumnya, inflasi tahunan pada 2024 jauh lebih rendah, turun dari 2,81% YoY. Sebaliknya, dibandingkan dengan tahun 2023, inflasi inti tahunan diperkitakan akan meningkat menjadi 2,29% dari 1,80%. 

    “Kenaikan inflasi inti tahun 2024 terkait dengan tren kenaikan harga emas dan depresiasi rupiah, sehingga mempengaruhi harga emas domestik,” ungkapnya. 

    Josua memproyeksikan untuk inflasi harga diatur pemerintah, akan sedikit menurun dari 0,82% YoY di bulan November menjadi 0,69%. Sementara inflasi harga bergejolak diperkirakan akan pulih dari deflasi 0,32% menjadi inflasi 0,48% di akhir tahun. 

    Secara umum, prediksi dari para ekonom tersebut terpantau berada dalam batas bawah target pemerintah dan Bank Indonesia yang sebesar 1,5% hingga 3,5%. Proyeksi tersebut juga tercatat lebih rendah dari asumsi dasar pemerintah dalam APBN 2024 yang sebesar 2,8%. 

    Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan capaian IHK Indonesia secara bulanan dan tahunan 2024 pada Kamis (2/01/2025) pukul 11.00 WIB. 

  • IMF Soroti Ekonomi Indonesia Tumbuh Cemerlang dalam 2 Dekade, Ekonom: Masih Banyak PR

    IMF Soroti Ekonomi Indonesia Tumbuh Cemerlang dalam 2 Dekade, Ekonom: Masih Banyak PR

    Bisnis.com, JAKARTA — International Monetary Fund atau IMF menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mengalami tranformasi yang luar biasa dalam dua dekade terakhir.

    Hal tersebut tercermin dari produk domestik bruto (PDB) 2023 yang meningkat empat kali lipat menjadi US$1,4 triliun. 

    IMF menyampaikan bahwa kenaikan PDB tersebut diiringi dengan jumlah penduduk yang hidup dengan pendapatan kurang dari US$2,15 per hari telah menurun sepuluh kali lipat, menjadi kurang dari 2%. 

    “Di Jakarta, pendapatan rata-rata hampir sama dengan Polandia dan tidak jauh berbeda dengan Portugal,” tulisnya dalam unggahan di akun resmi @the_imf, dikutip pada Senin (30/12/2024).  

    Sementara mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia 2023 yang diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp20.892,4 triliun. PDB per kapita tercatat mencapai Rp75 juta atau US$4.919,7. 

    Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal tak menampik bahwa indikator ekonomi Indonesia memang telah bertumbuh empat kali lipat. Namun perlu juga melihat dari sisi distribusi PDB dan struktur PDB per kapita. 

    Menurutnya, kesenjangan masih sangat terlihat dari kelompok atas dan bawah maupun kesenjangan antarwilayah.  

    “Jadi walaupun PDB naik empat kali lipat, tapi ini lebih banyak digerakkan oleh kelompok atas atau sektor tertentu atau digerakkan oleh fluktuasi harga komoditas,” ujarnya, Senin (30/12/2024).  

    Faisal memandang pemerintah tidak boleh berbangga diri karena masih banyak tugas alias pekerjaan rumah (PR) untuk memperbaiki ekonomi Tanah Air. Di mana bukan hanya tumbuh lebih tinggi sebagaimana cita-cita Presiden Prabowo Subianto, namun juga lebih adil.  

    Utamanya menjadi PR bagi pemerintah untuk membuat pertumbuhan yang merata dan tidak terkonsentrasi hanya di pusat atau satu kelompok saja.  

    Belum lagi masalah kelompok menengah yang turun kelas akibat ketidakmampuan untuk berkonsumsi dan penurunan daya beli menjadi penghambat ekonomi tidak dapat tumbuh lebih cepat dan stagnan di 5%. 

    Faisal menilai walaupun sudah tumbuh empat kali lipat, itu pun masih kalah cepat dengan negara setara yang lain.  

    Sementara masalah distribusi pendapatan, banyak hal yang masih menjadi permasalahan sampai sekarang, baik dari rasio gini (tingkat ketimpangan), struktur kekayaan, hingga perbedaan kepemilikan aset.  

    Disamping pemerintah berusaha mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru, pertumbuhan produksi masih lambat dari konsumsi. Tercermin dari komposisi konsumsi yang paling tinggi terhadap PDB.  

    Untuk 2024, pemerintah berharap ekonomi mampu tetap tumbuh di atas 5% dan mencapai 5,2% pada 2025. 

  • Krakatau Steel Raih Pendapatan USD657,5 Juta di 2024

    Krakatau Steel Raih Pendapatan USD657,5 Juta di 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sampai dengan Kuartal III tahun 2024 mencatatkan pendapatan senilai USD657,5 juta serta volume penjualan sebesar 532,2 ribu ton atau 66,3% dari total pendapatan.

    “Di tahun 2025 ini dengan target beroperasinya kembali Pabrik Hot Strip Mill, kami proyeksikan akan terjadi peningkatan pendapatan dan volume penjualan baja. Hal ini juga diperkuat setelah sebelumnya beberapa waktu lalu kami telah menandatangani Long Term Supply Agreement dengan 23 perusahaan distributor, pabrikan, maupun coil centre untuk suplai produk baja mencapai 38.500 ton per bulan selama 1-2 tahun ke depan,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar.

    Selain itu Perseroan di tahun 2024 berhasil melaksanakan Long Term Supply Agreement sebesar total 1.256.000 ton dengan rincian Hot Rolled Coil 786.000 ton dan Cold Rolled Coil sebesar 470.000 ton.

    Secara konsolidasi, hingga Triwulan III tahun 2024 Krakatau Steel Group telah mencatatkan Pendapatan senilai USD657,5 juta dengan rincian Pendapatan Produk Baja senilai USD436,1 juta dan Pendapatan Non Baja senilai USD221,4 juta.

    “Hingga September 2024 secara konsolidasi, Perseroan juga mencatatkan laba bruto sebesar USD64,3 juta dan Perseroan berhasil menurunkan Biaya SGA sebesar 15% melalui program efisiensi yang secara konsisten dijalankan,” tambah Akbar.

    Lebih lanjut Akbar juga menyampaikan bahwa kontribusi pajak Krakatau Steel untuk negara cukup besar yakni mencapai Rp1,83 triliun hingga periode September 2024. Secara konsisten kami taat akan pajak dan membayarkan kewajiban kami tepat waktu.

    Akbar juga menyebutkan bahwa beberapa proyek strategis telah rampung diselesaikan oleh Krakatau Steel Group diantaranya proyek pipa baja untuk transmisi gas bumi Cirebon-Semarang oleh PT Krakatau Pipe Industries, Desal-Demin Water di Plant Sumbawa, Nusa Tenggara Barat oleh PT Krakatau Tirta Industri serta proyek Integrated Warehouse Stage #2 dan pengadaan Kapal Tunda oleh PT Krakatau Bandar Samudera.

    Dengan sinergi dan kolaborasi Krakatau Steel Group, kemudian transformasi dan restrukturisasi lanjutan yang terus kami lakukan serta dukungan dari pemerintah, kami yakin bahwa di tahun 2025 Krakatau Steel dapat meningkatkan kinerjanya dan bersama mitra industri baja lainnya dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan industri nasional yang mendorong terwujudnya peningkatan perekonomian Indonesia hingga 8%.

    “Pada hari ini juga, kami telah berhasil menghasilkan produk pertama Hot Rolled Coil dalam rangka Hot Comissioning yang merupakan bagian dari progress recovery Switch House Hot Strip Mill. Dengan beroperasinya kembali fasilitas produksi Hot Strip Mill, kami optimistis Krakatau Steel akan dapat kembali memasok kebutuhan baja nasional secara optimal,” pungkas Akbar.

  • Peritel Masih Tunggu Aturan PPN 12% Barang Mewah, Harga Berubah?

    Peritel Masih Tunggu Aturan PPN 12% Barang Mewah, Harga Berubah?

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) masih menunggu terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait dengan pengenaan tarif pajak pertambahan nilai atau Tarif PPN 12% untuk barang dan jasa mewah yang bakal berlaku mulai 1 Januari 2025.

    Ketua Umum Aprindo Solihin mengatakan bahwa dengan adanya peraturan pelaksanaan melalui PMK, maka akan terlihat jelas barang dan jasa mana saja yang bakal kena tarif PPN 12% pada awal 2025.

    “Iya dong [masih menunggu PMK], kalau enggak gimana, kita mau ngomong dari dasar apa? Karena janjinya Pak Menko [Airlangga] akan keluar sebelum Januari lah pasti, karena ini berlaku Januari,” ujar Solihin saat dihubungi Bisnis, Senin (30/12/2024).

    Untuk itu, Solihin mengaku masih menunggu aturan tersebut terbit. “Kita masih nunggu sampai dengan besok, sampai nanti malam, besok ya, kita lihat,” imbuhnya.

    Kendati demikian, jika PMK itu tak kunjung terbit, Solihin menyebut pihaknya akan mengambil langkah untuk menetapkan PPN 12% di supermarket.

    “Kesiapan kita sebetulnya karena kita punya sistem, kalau suatu saat dan memang belum ada PMK-nya, kita pasti ambil langkah untuk menetapkan PPN tersebut,” ungkapnya.

    Namun, Solihin menyatakan bahwa Aprindo juga tidak ingin mengambil langkah gegabah dalam menetapkan tarif PPN 12% sebelum adanya peraturan dari pemerintah. “Kita juga enggak mau gegabah, kita harus tahu PMK-nya,” jelasnya.

    Lebih lanjut, dia meyakini aturan terkait pengenaan PPN 12% akan terbit sebelum Januari, sama seperti yang disampaikan Menko Airlangga Hartarto.

    “Kita tunggu ya, sabar ya, nanti kita sama-sama mengamati. Harapan kita kan, Presiden kita kan selalu enggak ingin memberatkan rakyatnya, mudah-mudahan kebijakan itu juga enggak memberatkan rakyat pada umumnya,” tuturnya.

    Dalam catatan Bisnis, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan PMK yang mengatur tentang barang dan jasa mewah akan diterbitkan sebelum Januari 2025. Hal ini seiring dengan pengenaan tarif PPN yang naik dari 11% menjadi 12% pada awal 2025.

    Airlangga menjelaskan bahwa aturan dan klasifikasi untuk barang dan jasa mewah akan diterbitkan melalui PMK. “[PMK barang dan jasa mewah] sebelum 1 Januari [2025],” kata Airlangga saat ditemui di Alfamart Drive Thru Alam Sutra, Kota Tangerang, Banten, Minggu (22/12/2024).

    Dalam aturan itu, Airlangga hanya menyampaikan bahwa pemerintah akan memasukkan kategori barang dan jasa mewah dan bukan. “Ya nanti ditentukan ada PMK-nya apa yang kategori mewah dan non mewah,” ungkapnya.

    Sayangnya, dia tak berkomentar lebih jauh terkait barang dan jasa mewah yang menjadi pertimbangan pemerintah. “Pertimbangannya nanti kita lihat,” singkatnya.

    Mengutip dari laman resmi Kemenko Perekonomian, Minggu (22/12/2024), pemerintah mengenakan PPN sebesar 12% terhadap barang dan jasa mewah yang dikonsumsi masyarakat mampu yang sebelumnya tidak dikenakan PPN.

    Perinciannya, bahan makanan premium yang di antaranya beras premium, buah-buahan premium, ikan premium, dan daging premium.

    Kemudian, PPN 12% juga dikenakan untuk pelayanan kesehatan medis premium, jasa pendidikan premium, dan listrik pelanggan rumah tangga sebesar 3500 VA-6600 VA.

  • Penerapan PPN 12% Tinggal Menghitung Hari, Sederet Aturan Pendukung Belum Terbit

    Penerapan PPN 12% Tinggal Menghitung Hari, Sederet Aturan Pendukung Belum Terbit

    Bisnis.com, JAKARTA — PPN 12% akan efektif berlaku per 1 Januari 2025 alias dua hari lagi. Sementara terpantau aturan terkait PPN Ditanggung Pemerintah, kebijakan insentif, maupun pengenaan PPN untuk barang mewah belum terbit. 

    Meski pemerintah masih memiliki sisa hari ini dan besok untuk menerbitkan ketentuan tersebut, tetapi otoritas terkait belum dapat memastikan kapan aturan tersebut akan meluncur. 

    Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Keuangan Deni Surjantoro pun menyampaikan bahwa saat ini aturan mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang Ditanggung Pemerintah (DTP) maupun untuk barang mewah, masih dalam penggodokan. “[Ketentuan tersebut] masih dalam pembahasan,” ujarnya, Senin (30/12/2024). 

    Meski pemerintah tetap menaikkan tarif PPN menjadi 12%, otoritas fiskal juga memberikan insentif berupa PPN DTP 1% atas tiga bapokting Minyak Kita, tepung terigu, dan gula industri. 

    Sementara pemerintah juga berencana menerapkan PPN 12% untuk barang/jasa mewah yang sebelumnya tidak dipungut pajak. 

    Penyesuaian tarif PPN untuk barang/jasa mewah tersebut rencananya untuk jasa pendidikan termasuk uang sekolah atau uang kuliah di fasilitas pendidikan internasional atau yang berbayar mahal. 

    Kemudian untuk layanan rumah sakit kelas VIP (premium) dan kelompok makanan yang berasal dari impor atau harga premium. 

    Barang/jasa tersebut akan dikenakan tarif PPN 12% dengan melakukan revisi Peraturan Pemerintah (PP) No. 49/2022 tentang Pajak Pertambahan Nilai Dibebaskan dan Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Tidak Dipungut atas Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu dan/atau Penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu dan/atau Pemanfaatan Jasa Kena Pajak Tertentu dari Luar Daerah Pabean.

    Lebih lanjut, untuk PPN DTP bapokting saja membutuhkan revisi PMK untuk masing-masing barangnya. Begitu pula dengan pemberian insentif PPN DTP properti yang sejatinya berakhir pada 2024 dan akan pemerintah perpanjang hingga akhir 2025. 

    Sebelumnya, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan menyampaikan sekalipun peraturan belum terbit, untuk barang keputuhan pokok dan barang penting (bapokting) tetap 11% dan jasa pendidikan/kesehatan akan tetap bebas PPN pada 1 Januari mendatang. 

  • Saham Maskapai dan Agen Perjalanan Korsel Ambruk Imbas Kecelakaan Jeju Air

    Saham Maskapai dan Agen Perjalanan Korsel Ambruk Imbas Kecelakaan Jeju Air

    Bisnis.com, JAKARTA – Saham maskapai penerbangan harga rendah atau low cost carrier Korea Selatan Jeju Air mencapai rekor terendah pada Senin (30/12/2024) setelah kecelakaan udara paling mematikan di negara itu menewaskan 179 orang. Mayoritas saham penerbangan dan agen perjalanan di negara tersebut juga terpantau melemah

    Mengutip Reuters, saham Jeju Air diperdagangkan turun 8,4% setelah jatuh 15,7% pada awal sesi menjadi 6.920 won, atau terendah sejak terdaftar pada 2015. Sementara itu, saham AK Holdings, perusahaan induk Jeju Air, anjlok 12% dan mencapai level terendah dalam 16 tahun.

    Kecelakaan pada hari Minggu di Bandara Internasional Muan adalah penerbangan fatal pertama bagi Jeju Air, maskapai berbiaya rendah yang didirikan pada tahun 2005 dan maskapai penerbangan terbesar ketiga di negara itu berdasarkan jumlah penumpang.

    Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok telah memerintahkan pemeriksaan keselamatan darurat terhadap seluruh sistem operasi maskapai penerbangan negara itu setelah pekerjaan pemulihan kecelakaan Jeju Air selesai.

    Di antara maskapai berbiaya rendah lainnya, Air Busan, naik lebih dari 15%. Jin Air (272450.KS) dan T’way Air terpantau turun setelah naik masing-masing sebanyak 5,4% dan 7,3%.

    Selanjutnya, saham dua maskapai besar Korea Selatan, Korean Air Lines turun 1,3% dan Asiana Airlines juga melemah 0,8%.

    “Butuh waktu untuk menilai penyebab kecelakaan, tetapi sentimen konsumen pasti akan terpengaruh, karena kredibilitas penting bagi maskapai berbiaya rendah yang kursi dan layanannya tidak jauh berbeda satu sama lain,” kata Yang Seung-yoon, analis di Eugene Investment Securities.

    “Dalam hal permintaan perjalanan secara keseluruhan, mungkin ada beberapa pembatalan dalam jangka pendek, tetapi tidak mungkin melemah secara struktural.”

    Banyak korban kecelakaan pesawat, tampaknya kembali dari liburan untuk musim liburan Natal, kata para pejabat.

    Saham agen perjalanan juga melemah, dengan Hanatour Service turun sebanyak 7% dan Very Good Tour melemah sebanyak 11%.