Category: Beritajatim.com Regional

  • Penemuan Kerangka Diduga Kepala dan Badan saat Gali Bekas Taman di Kota Malang

    Penemuan Kerangka Diduga Kepala dan Badan saat Gali Bekas Taman di Kota Malang

    Malang (beritajatim.com) – Para pekerja bangunan saat membongkar bekas taman di sebuah ruko di Jalan Galunggung, Kota Malang menemukan kerangka diduga kepala dan badan manusia. Penemuan itu terjadi pada Rabu, (13/3/2024) kemarin.

    Salah satu pekerja bangunan Hariadi menuturkan mulanya para pekerja beraktivitas seperti biasa. Pada pukul 10.00 WIB saat menggali tanah mereka menemukan benda mencurigakan.

    Para pekerja lalu melihat benda itu ternyata tengkorak kepala di bungkus karung. Lalu, pekerja bangunan juga menemukan tengkorak lainnya diduga tulang belulang tubuh terbungkus spanduk. “Jadi awalnya teman saya gali (gundukan tanah) kemudian menemukan bungkusan spanduk sama karung,” ujar Hariadi, Kamis (14/3/2024).

    Selain kerangka, pekerja bangunan juga menemukan baju dan pakaian dalam wanita dilokasi. Tapi belum bisa dipastikan apakah satu bagian dengan penemuan tengkorak dan kerangka ini.

    Khawatir merusak TKP pekerja bangunan langsung melaporkan temuan ini ke Polisi. Petugas yang mendapatkan laporan itu langsung datang ke lokasi melakukan olah TKP.

    Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan, kerangka tersebut kini telah berada di RSSA Kota Malang. Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan untuk mengetahui apakah kerangka tersebut betul kerangka manusia atau kerangka lainnya.

    “Kita menemukan kerangka yang diduga merupakan tulang belulang manusia yang terbungkus kain banner. Saat ini posisi kerangka ada di RSSA Kota Malang. Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan untuk mengetahui apakah kerangka tersebut betul kerangka manusia bukan hewan,” ujar Danang. (luc/kun)

  • 136 Calon Jemaah Haji Pasuruan Mendapat Pendampingan

    136 Calon Jemaah Haji Pasuruan Mendapat Pendampingan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sebanyak 136 calon jamaah haji (CJH) Kabupaten Pasuruan mendapatkan kuota pendampingan. Hal itu menyusul penerapan kebijakan baru terkait kuota pendamping lansia, jemaah haji penyandang disabilitas, dan penggabungan mahram.

    Data Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan menyebutkan, dari jumlah tersebut, 3 calon jamaah mengalami kegagalan sistem pelunasan pada tahap pertama sehingga harus mengulang prosesnya. Selain itu, terdapat 2 orang pendamping jemaah disabilitas, 8 calon jamaah yang mengajukan pendampingan lansia, dan 123 calon jamaah yang melakukan penggabungan mahram.

    Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan, Syaikhul Hadi, penggabungan mahram merupakan proses penyatuan suami-istri atau anak kandung/orangtua yang terpisah waktu keberangkatannya. “Dengan penggabungan mahram, mereka dapat berangkat haji bersama,” jelas Syaikhul, Kamis (14/3/2024).

    Adapun syarat untuk penggabungan mahram antara lain memiliki hubungan keluarga yang terbukti dengan dokumen resmi seperti akta nikah (untuk suami/istri) dan akta kelahiran atau Kartu Keluarga (untuk anak/orang tua kandung/saudara kandung) yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.

    Selain itu, jemaah yang akan digabung harus sudah melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Bipih) pada tahap pertama dan terdaftar sebagai jamaah haji reguler sebelum 13 Mei 2019, serta memenuhi syarat kesehatan.

    Syaikhul menegaskan bahwa seluruh jemaah termasuk penggabungan mahram dan kategori lainnya, diberikan kesempatan untuk melunasi Bipih pada tahap kedua, yang berlangsung mulai 13 hingga 26 Maret 2024. “Bagi 136 jamaah, silakan melunasi Bipih pada tahap kedua dalam rentang waktu tersebut,” tambahnya.

    Diperkirakan, jika semua jemaah melunasi Bipih pada tahap kedua, maka jumlah total jemaah Pasuruan yang berangkat haji tahun ini mencapai 1.231 orang, termasuk 114 jamaah penggabungan mahram yang tetap melewati Kabupaten Pasuruan.

    “Tahap pertama sudah ada 1.095 jamaah yang melunasi Bipih, termasuk 11 jamaah cadangan. Dengan tambahan 136 jamaah pada tahap kedua, maka totalnya menjadi 1.231 jamaah,” paparnya. [ada/suf]

  • Musim Hujan, Pj Bupati Pasuruan Ingatkan Potensi Munculnya Penyakit

    Musim Hujan, Pj Bupati Pasuruan Ingatkan Potensi Munculnya Penyakit

    Pasuruan (beritajatim.com) – Musim hujan yang melanda Kabupaten Pasuruan beberapa hari terakhir ini membawa potensi munculnya berbagai penyakit. Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan Andriyanto menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit penyerta pasca banjir.

    “Masyarakat perlu mewaspadai beberapa penyakit akibat banjir. Genangan air yang tidak surut dapat menyebabkan hipotermia dan diare,” ujar Andriyanto, Kamis (14/3/2024).

    Andriyanto juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit Leptospirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira Interrogans yang ditularkan melalui tikus.

    “Pemkab Pasuruan berupaya mempercepat surutnya banjir dan memulihkan kondisi lokasi terdampak bencana. Dinas PU Bina Marga, Dinas SDA Cipta Karya, dan DLH sudah bergerak untuk membersihkan lumpur,” terangnya.

    Di sisi lain, Andriyanto mengapresiasi kesigapan Dinas Kesehatan dan OPD terkait dalam penanganan bencana. Tim medis dengan mobil ambulans dan Puskesmas siaga membantu warga, serta pembersihan rumah dan jalan dari endapan lumpur juga dilakukan.

    “Dampak bencana alam memang besar, namun Dinas Kesehatan (Dinkes) sigap dalam menangani setiap daerah yang terkena bencana,” pungkasnya. [ada/suf]

  • 7 Pantai di Malang Selatan Diterjang Banjir ROB

    7 Pantai di Malang Selatan Diterjang Banjir ROB

    Malang (beritajatim.com) –  Cuaca ekstrem terjadi belakangan ini menyebabkan sejumlah pantai di wilayah Malang Selatan diterjang banjir rob dan gelombang tinggi.

    Akibat banjir rob tersebut, aktivitas beberapa nelayan dan wisata sempat terganggu. Seperti banjir rob yang terjadi di Pantai Sendang Biru Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), dan Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, ketinggian gelombang mencapai 12 meter dari bibir pantai.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, M Nur Fuad Fauzi mengatakan, banjir rob dan gelombang air laut naik sampai dengan daratan di kawasan pesisir pantai di wilayah Selatan Kabupaten Malang terjadi sekitar pukul 14.30.

    “Air laut naik sampai daratan di beberapa pesisir pantai yang ada wilayah selatan Kabupaten Malang,” ucapnya, saat dikonfirmasi, Kamis (14/3/2024).

    Menurut Fuad, dalam peristiwa banjir rob tersebut terjadi di tujuh pantai yakni Pantai Ngliyep, Pantai Balekambang, Pantai Batu Bengkung, Pantai Ungapan, Pantai Tamban, Pantai Sendang Biru, dan Pantai Bajul Mati.

    “Kalau di Pantai Bajulmati itu air laut naik sampai dengan daratan dan menggenangi sebagian lahan di sekitar Muara Kondang Anyar, yang mengakibatkan rusaknya pagar kayu pembatas lahan konservasi penyu dan beberapa bangunan gazebo,” tegasnya.

    Banjir Rob di Malang Selatan

    Menurut Fuad, di Pantai Batu Bengkung, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan itu, air laut naik sampai dengan daratan dan menggenangi sebagian lahan serta warung tempat wisata dengan ketinggian air hampir sebatas mata kaki, namun sekarang sudah surut.

    “Di pantai ungapan itu gelombang ombak masih tinggi hingga ke daratan dan sekarang angin cukup kencang, ada 1 warung yang terdampak,” terangnya.

    Untuk di Pantai Tamban, sambung Fuad, saat ini gelombang tinggi hingga ke daratan, begitu dengan Pantai Sendang Biru yang ombaknya masih tinggi hingga ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) bagian selatan dan air sampai hingga loket.

    “Berbeda dengan di pantai Ngliyep, yang gelombang air laut naik sampai badan jalan di tempat wisata dan pasir panjang, namun tidak sampai naik ke pemukiman warga,” bebernya.

    Sementara di Pantai Balekambang, tambah Fuad, gelombang air laut naik sampai badan jalan di tempat wisata, dan mengakibatkan beberapa Spot foto rusak, serta gelombang air laut naik ke pertokoan warga.

    “Tidak ada dampak kerusakan yang fatal dalam kejadian banjir rob, namun hanya kerusakan dua gazebo dengan nilai kerugian material kurang lebih enam juta rupiah,” pungkasnya. (yog/ted)

  • Dugaan Kasus Kepala Bayi Tertinggal, Bidan dan 2 Saksi Diperiksa

    Dugaan Kasus Kepala Bayi Tertinggal, Bidan dan 2 Saksi Diperiksa

    Bangkalan (beritajatim.com) – Bidan berinisial M yang menangani proses persalinan ibu Mukarromah (25) asal Sampang, telah diperiksa polisi.

    Pemeriksaan itu buntut dari kasus dugaan malapraktik terhadap bayi Mukarromah yang kepalanya terputus saat melahirkan di Puskesmas Kedungdung, Kabupaten Bangkalan.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo mengatakan, pihaknya hingga kini masih mendalami kasus tersebut. Sebanyak tiga saksi sudah dimintai keterangan untuk mengungkap dugaan malapraktik tersebut.

    “Sudah ada tiga orang saksi yang kami periksa, dan kasus ini masih kita kembangkan,” terangnya, Kamis (14/3/2024).

    Heru menjelaskan, 3 orang saksi yang diperiksa tersebut berasal dari pihak pelapor dan tenaga kesehatan yang diduga terlibat persalinan Mukarromah yakni bidan M.

    “Saksi yang kami periksa itu bidan M lainnya satu nakes dan satu orang dari keluarga korban,” sambungnya.

    Sebelumnya, kasus dugaan malapraktik viral di media sosial. Dalam sebuah video, pihak keluarga mengaku jika bayinya menjadi korban malapraktik sebuah puskesmas di Bangkalan. Bahkan, akibat kejadian itu kepala bayi terputus saat proses persalinan. [sar/ian]

  • Melihat Tradisi ‘Ngaji’ Kitab Kuning saat Ramadhan di Pesantren Attahdzib Jombang

    Melihat Tradisi ‘Ngaji’ Kitab Kuning saat Ramadhan di Pesantren Attahdzib Jombang

    Jombang (berijatim.com) – Tradisi mengaji kitab kuning saat Ramadhan sudah dilakukan sejak lama oleh Pesantren Attahdzib (PA) Desa Rejoagung Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang.

    Tradisi itu berlangsung turun-temurun. Begitu juga dengan Ramadhan 1445 H ini. Memasuki bulan suci, santri sibuk menyiapkan diri. Mereka mengikuti kegiatan yang sudah ditetapkan oleh pesantren yang berada di perbatasan Jombang dengan Pare Kediri ini.

    Dengan langkah memburu Mohamad Nur Hidayat (12) memasuki salah satu ruangan di pesantren itu, Kamis (14/3/2024). Dia mengenakan sarung dan busana muslim. Layaknya seorang santri, Hidayat juga memakai peci hitam di kepalanya. Santri asal Magetan ini kemudian duduk secara lesehan.

    Di depannya ada meja kecil. Hidayat kemudian meletakkan kitab kuning di meja tersebut. Hidayat tidak sendiri. Puluhan santri lainnya juga berada di ruangan itu. Duduk lesehan. Membawa kitab kuning dan membawa pensil.

    Para santri langsung terdiam ketika seorang guru atau ustaz memasuki ruangan. Dia berada di barisan paling depan. Tak berselang lama, ustaz tersebut memulai kajiannya. Ustaz pesantren Attahdzib ini mengkaji kitab safinatun najah.

    Kitab kuning tersebut membahas tentang rukun iman. Sang ustaz memberi makna secara detail kitab yang dibaca tersebut. Sedangkan puluhan santri di depannya mendengarkan sembari menggoreskan pensil di kitab yang mereka simak.

    Cuaca mendung membuat para santri semakin betah berada di ruangan itu. Pengajian kitab kuning itu selesai ketika memasuki waktu salat zuhur. Azan kemudian berkumandang. Para santri menuju ke masjid setempat untuk menunaikan ibadah salat.

    “Bulan Ramadhan seperti sekarang ini, kegiatan di pondok lebih banyak mengaju kitab kuning. Karena sekolah sedang libur. Hari ini kami mengikuti pengajian kitab kuning safinatun najah. Kitab ini membahas tentang rukun iman,” kata Hidayat sembari menunjukkan kitab yang dimaksud.

    Hidayat yakin, dari mengaji kitab kuning tersebut banyak ilmu yang didapat. Ilmu tentang keimanan, ilmu tentang ketakwaan, dan ilmu lainnya. “Sehingga sangat bermanfaat ketika santri kembali ke tengah masyarakat,” ujar bocah asal Magetan ini.

    Dirintis Sejak 1958

    Santri PA Ngoro Jombang sedang mengikuti ngaji kitab kuning, Kamis (14/3/2024)

    Pengasuh Pesantren Attahzib Ngoro Jombang KH Ahmad Masruh IM mengatakan, secara historis PA dirintis pertama kali oleh Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin di Desa Payak Mundil Ngoro Jombang pada 1958.

    Saat itu Kiai Ihsan Mahin dikenal seorang yang mumpuni dalam bidang agama. Sudah begitu juga sosok yang sabar, gigih, teguh pendirian, dan banyak riyadlah (menempa diri dengan puasa, dzikir, dan tafakkur).

    Mereka melakukan kegiatan tersebut di rumah sang kiai. Karena keuletan dan daya karismatiknya sehingga nama beliau dikenal tidak hanya di wilayah Jawa Timur, akan tetapi hingga Jawa Tengah.

    Seiring perkembangan waktu, jumlah santri bertambah dan berkembang hingga memiliki elemen-elemen seperti Masjid, tempat belajar, dan pondokan yang meskipun pada awalnya amat sederhana. Sehingga kediaman sang kiai tersebut berubah menjadi sebuah Pesantren.

    Kemudian, karena beberapa pertimbangan strategis, pada tahun 1960 PA dipindah ke Desa Rejoagung Kecamatan Ngoro Jombang. Hingga saat ini PA terus berkembang. Jumlah santrinya mencapai dua ribu orang.

    “Saya generasi penerus pertama di Pesantren Attahzib ini. Sekarang ini santri yang belajar berasal dari seluruh Indonesia. Mulai dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Jawa, Papua hingga Mancanegara,” terang Gus Masruh, panggilan akrab KH Ahmad Masruh.

    Gus Masruh menjelaskan, banyak kegiatan santri memasuki Ramadhan seperti sekarang ini. Salah satunya adalah ngaji kitab kuning. Kajian tersebut dilakukan mulai pagi hingga malam. “Ada tujuh puluh kitab kuning,” lanjutnya. [suf]

  • Pekerja Bangunan di Madiun Meninggal saat Pasang Galvalum

    Pekerja Bangunan di Madiun Meninggal saat Pasang Galvalum

    Madiun (beritajatim.com) – Salah seorang pekerja bangunan meninggal dunia saat memasang galvalum di sebuah proyek pembangunan rumah di Desa Purworejo Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (14/3/2024).

    Pekerja bangnan itu adalah Cip Hartawan Setiadi (46) asal Desa Jogodayuh Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Saat kejadian, dia tengah bekerja dengan empat orang rekannya. Mereka bekerja di proyek pembangunan rumah milik Imam Nawawi di Perumahan Segaran Permai.

    Kejadian berawal saat korban mengeluh sakit dan pusing. Namun, korban tetap mengerjakan pemasangan galvalum di lantai atas. Tak lama korban tak sadar hingga terjatuh.

    “Saya langsung lapor pemilik rumah. Lalu diteruskan ke pihak berwajib. Kami bekerja sejak 4 minggu, kurang lebih 4 orang,” kata rekan korban, Samijo.

    Kapolsek Geger AKP Afin Choirudin mengungkapkan, sekitar pukul 11.00 WIB korban mengeluh sakit kepada pemilik rumah Imam Nawawi.

    “Setelah mengeluh sakit, korban yang berprofesi sebagai pekerja merasa pusing, dan tiba tiba meninggal,” ungkapnya.

    Proses evakuasi memakan waktu sekitar 30 menit. Posisi jenazah di lantai dua. Tepatnya ketinggian kurang lebih enam meter. Sehingga, petugas harus memanjat scaffolding.

    “Kami bersama BPBD dan Inafis Polres Madiun evakuasi penurunan korban. Dari hasil pemeriksaan Tim Medis Puskesmas geger. Korban meninggal karena sakit. Tidak ada tanda tanda penganiayaan, jenazah kami serahkan ke pihak keluarga,’’ katanya. [fiq/but]

  • Tok! Tak Boleh Dicicil, Pembayaran THR Resmi Ditetapkan Paling Lambat H-7

    Tok! Tak Boleh Dicicil, Pembayaran THR Resmi Ditetapkan Paling Lambat H-7

    Surabaya (beritajatim.com)– Para pekerja akhirnya bisa bernafas lega lantaran barusaja Menteri Ketenagakerjaan (Menaker)Ida Fauziyah barusaja menetapkan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pekerja. Pembayaran THR secara resmi ditetapkan maksimal H-7 paling lambat. Sementara itu Menaker juga menegaskan perusahaan tidak boleh membayarkan dengan cara dicicil.

    Melansir situs resmi Kementerian Tenaga Kerja (Menaker), Ida Fauziyah menegaskan jika perusahaan wajib mematuhi aturan tersebut dengan tertib. Ia menegaskan surat edaran kaitan pembayaran THR ini akan segera dikeluarkan sebentar lagi. SE ini ditujukan untuk para gubernur di seluruh Indonesia supaya bisa mengawasi perusahaan perusahaan di daerahnya.

    Ida Fauziyah berharap perusahaan dapat memberikan hak berupa tunjangan hari raya ini kepada pekerjanya sesuai dengan jadwal. Hal ini karena pemberian THR merupakan kewajiban perusahaan dan pengusaha yang telah mempekerjakan buruh atau pekerja.

    “Minggu ini akan dikeluarkan SE untuk para gubernur di seluruh Indonesi,” tegasnya.

    Menaker menyatakan pihaknya enggan mendengar ada perusahaan yang tidak membayarkan kewajiban pemberian THR kepada pekerjanya atau pun perusahaan yang membayarkan THR dengan cara di cicil.

    Selama masa lebaran, imbuh Menaker para pekerja memiliki banyak kebutuhan diharapkan dengan THR tersebut mereka bisa mencukupi kebutuhan berlebaran.

    Mengenai kendala atau keluhan para pengusaha akan kewajiban pemberian THR, Menaker menegaskan hingga saat ini tidak ada laporan dari perusahaan atau pemgusaha yang keberatan atau terkendala urusan pembayaran THR.

    “Sampai sekarang tidak, karena semua pengusaha juga tahu itu kewajiban yang mesti dilaksanakan para pengusaha. Seperti tahun lalu kita akan buka posko THR untuk konsultasi pengaduan baik dari kedua belah pihak baik dari pengusaha maupun pekerja,” tuturnya.

    Meski belum ditemui kendala hingga saat ini namun Kementerian Tenaga Kerja tetap membuka posko aduan kaitan THR. [aje]

  • Jalur Sumenep-Pamekasan Banjir, Puluhan Motor Mogok

    Jalur Sumenep-Pamekasan Banjir, Puluhan Motor Mogok

    Sumenep (beritajatim.com) – Jalur utama Sumenep-Pamekasan terendam banjir, dampak hujan yang terus mengguyur dalam tiga hari terakhir. Puluhan sepeda motor pun mogok lantaran nekat menerjang genangan air dengan ketinggian mencapai 40-50 cm.

    Aparat kepolisian yang bertugas saat itupun dengan sigap membantu mendorong sepeda motor warga yang mogok.

    Kasatlantas Polres Sumenep, AKP Alimuddin Nasution mengatakan, genangan air di Jalan Raya Sumenep-Pamekasan ini memang sangat mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Apalagi mengingat jalan ini merupakan akses utama antar kabupaten.

    “Karena itu, kami menurunkan anggota untuk mengurai kemacetan. Selain itu, anggota juga membantu mendorong kendaraan warga yang mogok,” katanya, Kamis (14/3/2024).

    Sambil mengatur lalu lintas untuk mengurai kemacetan akibat banjir, petugas pun meminta warga untuk bersabar dan lebih berhati-hati karena jalan licin.

    “Jadi kami tidak hanya mengatur lalu lintas, tapi kami juga mengimbau pengendara untuk lebih berhati-hati saat melintas,” ujarnya.

    Akses jalan utama Sumenep-Pamekasan ini memang menjadi kawasan langganan banjir ketika intensitas hujan tinggi. Tidak hanya menggenani jalan raya, air juga merendam puluhan hektar lahan sawah di sisi kiri dan kanan jalan. [tem/beq]

  • Sampang Lumpuh Total Akibat Banjir Tiga Hari

    Sampang Lumpuh Total Akibat Banjir Tiga Hari

    Sampang (beritajatim.com) – Aktivitas masyarakat di Kabupaten Sampang lumpuh total akibat banjir yang merendam selama tiga hari. Sejumlah kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga kepolisian tak bisa memberikan pelayanan secara administratif.

    “Terhitung saat ini banjir yang melanda kawasan kota sudah berlangsung selama tiga hari, dan tiga hari pula aktivitas warga terganggu,” ujar Taufik, korban banjir asal Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Kamis (14/3/2024).

    Sementara Tamrin, warga Kelurahan Rongtengah, mengatakan banjir yang menggenangi pemukiman padat penduduk belum juga surut sampai saat ini. Bahkan, sebagian warga belum menurunkan perabotnya dari atas loteng lantaran khawatir terjadi banjir susulan.

    “Air banjir masih banyak yang mengenanggi rumah warga, selain itu cuaca masih mendung dan terkadang hujan, sehingga kami khawatir ada banjir susulan,” imbuhnya.

    Sekadar diketahui, selain banjir masih berlangsung, beberapa kawasan masih terjadi pemadaman jaringan arus listrik.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, banjir air hujan tersebut meluas hingga melanda empat Kecamatan di Kabupaten Sampang, diantarnya Kecamatan Tambelangan, Kecamatan Jrengik, Kecamatan Torjun, dan Kecamatan Sampang.

    Dampak dari banjir tersebut membuat akses jalan nasional penghubung antar kabupaten di Pulau Madura terganggu. [sar/beq]