Category: Beritajatim.com Regional

  • Jembatan Menuju Pura Balekambang Malang Rusak, Satu Gazebo Pantai Ngliyep Hancur

    Jembatan Menuju Pura Balekambang Malang Rusak, Satu Gazebo Pantai Ngliyep Hancur

    Malang (beritajatim.com) – Cuaca ekstrim kembali menerjang Kabupaten Malang. Akibatnya, jembatan menuju Pura Luhur Amertha Jati di Pantai Balekambang, Kabupaten Malang rusak diterjang gelombang tinggi.

    Sementara di Pantai Ngliyep juga dikabarkan satu gazebo mengalami kerusakan.

    Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perumda Jasa Yasa selaku pengelola pantai milik Pemkab Malang, Raden Djoni Sudjatmoko mengatakan, saat ini cuaca kembali normal dan tim langsung melakukan perbaikan-perbaikan.

    “Kerusakan hanya terjadi pada lantai jembatan, tidak sampai pada struktur jembatan. Sehingga hari ini kami langsung mulai perbaikan,” kata Djoni, Sabtu (16/3/2024).

    Djoni menjelaskan, untuk jembatan Balekambang terpaksa ditutup. Namun demikian, tidak berpengaruh terhadap suasana pantai. Katanya, pantai Balekambang hingga saat ini tetap dibuka untuk wisatawan yang hendak berlibur di Balekambang.

    “Hanya akses menuju Pura saja yang ditutup,” ujarnya.

    Saat disinggung apakah air laut juga sampai menerjang kios-kios yang ada di sekitaran Balekambang, Djoni mengatakan tidak. Air laut yang sedang pasang dengan ketinggian yang tidak seperti biasanya, hanya menyentuh di bibir pantai saja.

    “Airnya nggak ada yang sampai kios hanya sampai menyentuh bibir jalan,” katanya.

    “Jadi yang sedikit ada kerusakan cuman lantai jembatan, dan langsung mulai kami perbaiki hari ini. Struktur jembatan aman nggak ada kerusakan,” lanjutnya.

    Djoni menambahkan, untuk fasilitas pantai tidak ada kerusakan yang serius di sana walaupun ada satu pohon yang tumbang. Pohon tumbang itupun bukan karena air laut, tapi karena hempasan angin yang sangat kencang.

    Tak hanya di Balekambang, di pantai Ngliyep juga tak luput dari amukan angin. Akibatnya, satu gazebo di sana alami kerusakan.

    Kata Djoni, dua pantai milik Pemkab Malang itu sudah diperbaiki dan kembali normal. Kemudian tetap dibuka bagi masyarakat umum yang hendak berlibur ke area pantai tersebut. (yog/ted)

  • Mushola Panggung An-Nur, Saksi Perjuangan Pangeran Diponegoro di Blitar

    Mushola Panggung An-Nur, Saksi Perjuangan Pangeran Diponegoro di Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Mushola An-Nur di Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar diyakini masyarakat sekitar sebagai peninggalan Pangeran Diponegoro bersama pengikutnya.

    Mushola itu diyakini warga adalah bangunan yang didirikan oleh Pangeran Diponegoro.

    “Sejak berdirinya langgar gantung ini. yang didirikan oleh Mbah Irodikoro sebagai inisiatifnya. Mendirikan sejak tahun 1825–1830 sampai saat ini masih berdiri dan berfungsi,” kata Isman Hadi, Ketua Takmir Mushola An-Nur Plosokerep Blitar.

    Sejarah berdirinya Mushola An-Nur bermula dari pelarian Laskar Diponegoro bernama Irodikoro. Ia adalah Bupati Demak yang sekarang adalah Kudus.

    Dalam pelariannya, Irodikoro tiba di sebuah hutan yang sangat lebat dan banyak ditumbuhi pohon ploso. Di tengah hutan tersebut, Irodikoro bertemu dengan tiga orang yang sudah lebih dahulu menghuni kawasan tersebut, yaitu Mbah Sirodongso, Mbah Singodongso, dan Mbah Morodongso.

    Ketiga orang inilah yang pertama menebang (membabat) hutan ploso yang sangat lebat. Selanjutnya di situ didirikan sebuah desa yang diberi nama Plosokerep.

    Berselang setahun setelah berdirinya Desa Plosokerep, Mbah Singodongso kedatangan tamu seorang anggota pasukan Diponegoro yang sedang menjadi buronan Belanda. Orang itu adalah Irodikoro.

    Irodikoro kemudian diambil mantu oleh Mbah Singodongso yang kemudian beranak cucu di Plosokerep. Sang pangeran yang sebelumnya terlibat perang dengan Belanda akhirnya bersembunyi di hutan belantara Plosokrep.

    Di sana pangeran Diponegoro membangun sebuah mushola yang saat ini dikenal sebagai Langgar An-Nur sebagai tempat beribadah dan tempat berkumpul untuk mengatur strategi mengalahkan Belanda.

    Di depan mushola tersebut, Pangeran Diponegoro menanam beberapa pohon sawo kecik sebagai penanda. Nama ‘sawo’ sendiri diambil dari Bahasa Arab yang berarti ‘sama’.

    Tanda pohon sawo kecik tersebut juga berfungsi sebagai penanda. Jika sewaktu-waktu terjadi peperangan di sekitar tempat tersebut, maka tanda tersebut menunjukkan pendukung laskar perjuangan Diponegoro.

    “Bagaimana caranya, orang-orang sini yang waktu itu masih awam dengan agama terutama Agama Islam. Oleh sebab itu merintis pendidikan Agama Islam di Plosokerep di Blitar ini dengan cara mendirikan tempat ibadah, bukan hanya untuk dibuat ibadah saja tetapi juga dipakai untuk belajar Agama Islam. Mengumpulkan anak-anak di sekitar untuk diajari pendidikan Agama Islam,” bebernya.

    Arsitektur mushola ini juga cukup unik. Lantaran lantai dari mushola ini tidak menyentuh tanah alias menggantung. Model bangunan mushola ini mirip rumah joglo dengan konstruksi bangunan berupa kayu jati.

    Lantai dan tiang bangunan tersebut berbahan kayu jati. Sedangkan dindingnya dari anyaman bambu. “Langkah tersebut, konstruksinya berbahan kayu dan bambu,” tegasnya

    Berdiri sejak tahun 1826-1828, bangunan Mushola An-Nur peninggalan Pangeran Diponegoro ini masih tetap sama. Pihak takmir mushola tidak pernah sekalipun mengganti atau mengubah desain dari bangunan bersejarah ini. (owi/ted)

  • Sejumlah Wilayah Pantura Jawa Tengah Terdampak Cuaca Ekstrem

    Sejumlah Wilayah Pantura Jawa Tengah Terdampak Cuaca Ekstrem

    Jakarta (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah Kabupaten/Kota di Pantai Utara (Pantura) Jawa bagian tengah terdampak bencana hidrometeorologi basah akibat cuaca ekstrem.

    Cuaca ekstrem yang ditandai dengan intensitas curah hujan tinggi disertai petir dan angin kencang sebelumnya termonitor dari satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak Rabu (13/3/2024) lalu.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, konsentrasi awan yang memicu cuaca ekstrem ini ditandai dengan adanya warna merah-oranye pada peta satelit di sepanjang garis pantai mulai dari Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati dan Kabupaten Grobogan.

    “Hasil akumulasi data yang dihimpun tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Jumat (15/3), sejumlah wilayah Kabupaten/Kota telah melaporkan kejadian bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor,” papar Muhari.

    Muhari menambahkan, BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, telah mengeluarkan informasi awal peringatan dini cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi hingga pekan depan.

    Menurut BMKG, lanjut Muhari, wilayah Jawa Tengah terpantau adanya gangguan pada atmosfer hingga menyebabkan potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh gelombang equatorial rossby, gangguan atmosfer madden julian oscillation (MJO) dan kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia serta bibit siklon tropis 94S di teluk Carpentaria sekitar utara Australia.

    Adapun kondisi tersebut menurut BMKG dapat mengakibatkan peningkatan intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah. Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Tengah dapat berlangsung hingga tanggal 18 Maret 2024.

    “BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak bencana seperti banjir, banjir bandang tanah longsor, angin kencang, sambaran petir dan pohon tumbang,” ujarnya. (ted)

  • Kronologi Gadis Magetan Meninggal Tertabrak Truk Usai Terjeblos Lubang Jalan Ngawi

    Kronologi Gadis Magetan Meninggal Tertabrak Truk Usai Terjeblos Lubang Jalan Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Yuliana Ajeng Pradita (27) warga Desa Kalang Kecamatan Sidorejo Kabupaten Magetan, Jawa Timur meninggal dunia usai mengalami kecelakaan di Jalan Raya Ngawi-Solo masuk desa Pengkol Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Sabtu (16/3/2024) pukul 11.45 WIB. 

    Dia terjeblos lubang di jalan yang merupakan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia.

    Usai terjeblos, korban kemudian terjatuh dan naasnya, di depannya ada truk yang kemudian menabraknya. 

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi Ipda Yudhi Yulianto menerangkan, kejadian berawal saat korban yang mengendarai Honda Beat (sebelumnya ditulis NMax) nopol H 2684 QW berkendara dari arah Ngawi ke arah Solo. Sampai di lokasi korban menabrak lubang di  jalan sehingga oleng ke kanan. 

    ‘’Nah, dari arah berlawanan ini melaju truk nopol S 9263 NH yang dikendarai oleh Abd Kharis (44) warga Desa Grobogan, Mojowarno, Jombang. Karena jarak sudah dekat dan tidak bisa menghindar, truk ini akhirnya menabrak Honda Beat. Akibatnya korban meninggal dunia dan saat ini sudah dievakuasi ke RSUD dr Soeroto,’’ terang Yudhi. 

    Saat ini dua kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah diamankan di Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. Sementara, pengemudi truk masih dimintai keterangan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Kecelakaan itu masih dalam penyelidikan Polres Ngawi. 

    Diketahui, Gadis asal Desa Kalang Kecamatan Sidorejo Kabupaten Magetan meninggal dunia akibat kecelakaan di Jalan Raya Ngawi-Solo masuk Desa Pengkol Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, Sabtu (16/3/2024)

    Adalah Yuliana Ajeng Pradita (27), dia mengendarai motor N-Max. Dia merupakan karyawan swasta. Diduga, dia terjatuh karena melintasi lubang di jalan raya tersebut. Naasnya, ada kendaraan lain yang saat itu melintas dan kemudian menabraknya. 

    Akibatnya, korban meninggal di lokasi kejadian. Untuk kendaraan korban mengalami kerusakan parah akibat kejadian tersebut. [fiq/ted]

     

  • Gadis Magetan Meninggal Ditabrak Truk Usai Terjeblos Lubang Jalan di Ngawi 

    Gadis Magetan Meninggal Ditabrak Truk Usai Terjeblos Lubang Jalan di Ngawi 

    Ngawi (beritajatim.com) – Gadis asal Desa Kalang, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan meninggal dunia akibat kecelakaan di Jalan Raya Ngawi-Solo masuk Desa Pengkol, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Sabtu (16/3/2024)

    Adalah Yuliana Ajeng Pradita (27), karyawan swasta. Saat kejadian, dia mengendarai motor N-Max.

    Diduga, Yuliana terjatuh karena terjeblon lubang di jalan raya tersebut. Naasnya, ada kendaraan lain yang saat itu melintas dan kemudian menabraknya.

    Akibatnya, korban meninggal di lokasi kejadian. Untuk kendaraan korban mengalami kerusakan parah akibat kejadian tersebut.

    “Kami masih melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara (TKP),” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi Ipda Yudhi Yulianto.

    Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pengamanan di lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Masih belum diketahui penyebab pasti kejadian tersebut. [fiq/beq]

  • Jadwal Buka Puasa 16 Maret 2024 Kediri, Tulungagung, Nganjuk

    Jadwal Buka Puasa 16 Maret 2024 Kediri, Tulungagung, Nganjuk

    Kediri (beritajatim.com) – Bagi umat Islam yang menjalankan puasa Ramadhan, momen berbuka puasa menjadi saat yang dinanti-nantikan dengan penuh harap dan kegembiraan setiap harinya.

    Berbuka puasa bersama keluarga dan sesama umat Islam adalah momen berharga yang memperkuat ikatan kebersamaan dan keagamaan. Berikut jadwal berbuka puasa untuk wilayah Kediri, Tulungagung, dan Nganjuk hari ini, 16 Maret 2024

    Jadwal Buka Puasa 16 Maret 2023

    1. Kabupaten Kediri

    Imsak: 04:11 WIB
    Subuh: 04:21 WIB
    Dhuha: 06:00 WIB
    Dhuhur: 11:44 WIB
    Asar: 14:54 WIB
    Maghrib: 17:48 WIB
    Isya: 18:56 WIB

    2. Kota Kediri

    Imsak: 04:11 WIB
    Subuh: 04:21 WIB
    Dhuha: 06:00 WIB
    Dhuhur: 11:44 WIB
    Asar: 14:54 WIB
    Maghrib: 17:48 WIB
    Isya: 18:56 WIB

    3. Tulungagung

    Imsak: 04:12 WIB
    Subuh: 04:22 WIB
    Dhuha: 06:01 WIB
    Dhuhur: 11:44 WIB
    Asar: 14:55 WIB
    Maghrib: 17:48 WIB
    Isya: 18:58 WIB

    4. Nganjuk

    Imsak: 04:12 WIB
    Subuh: O4:22 WIB
    Dhuhur: 11:44 WIB
    Asar: 14:54 WIB
    Maghrib: 17:48 WIB
    Isya: 18:57 WIB

  • Imbas Banjir Semarang, 3 Perjalanan Kereta Api di Daop 8 Dibatalkan

    Imbas Banjir Semarang, 3 Perjalanan Kereta Api di Daop 8 Dibatalkan

    Surabaya (beritajatim.com) – Penanganan terhadap banjir yang mengakibatkan terganggunya perjalanan kereta api di wilayah Daop 4 Semarang terus dilakukan. Imbas dari kejadian tersebut beberapa kereta api jarak jauh keberangkatan dari Daop 8 Surabaya mengalami perubahan pola operasi dan juga pembatalan keberangkatan.

    Manager Humas K-A-I Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menjelaskan sampai saat ini ada 3 kereta api jarak jauh keberangkatan dari Stasiun Surabaya Pasar Turi dibatalkan. Diantaranya kereta api Sembrani relasi Surabaya Pasarturi – Gambir, kereta api Airlangga relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen dan kereta api Ambarawa relasi Surabaya Pasarturi – Semarang Tawang Bank Jateng.

    Dari ketiga kereta api yang dilakukan pembatalan total ada 659 pelanggan kereta api yang terdampak. Penumpang yang telah memiliki tiket bisa melakukan proses pembatalan tiket di loket stasiun keberangkatan dengan bea kembali 100 persen diluar bea pesan.

  • Pengendara Motor Roda 3 di Kediri Tewas Diterjang KA Dhoho

    Pengendara Motor Roda 3 di Kediri Tewas Diterjang KA Dhoho

    Kediri (beritajatim.com) – Pengendara motor roda 3 jenis tossa di Kediri Nur Kholis (45) diterjang Kereta Api Dhoho jurusan Blitar-Kertosono di perlintasan Kelurahan Kaliombo, Kecamatan Kota Kediri. Akibatnya, warga Dusun Kolak Selatan, Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri itu tewas.

    “Setelah mendapat perawatan di IGD RS Bhayangakara Kediri selang beberapa jam dinyatakan meninggal,” ujar Kasat Lantas Polres Kediri Kota AKP Andhini Puspa Nugraha, Sabtu pagi (16/3/2024).

    Andhini mengatakan, peristiwa itu berlangsung pada Jumat (15/3/2024) pukul 23.30 WIB. Awalnya korban mengendara motor roda tiga tossa dengan nomor polisi AG 5590 OK dengan kecepatan sedang.

    Kendaraan korban melaju dari arah timur menuju ke barat. Saat melintas di perlintasan kereta api, dari arah selatan menuju ke utara melaju Kereta Api Dhoho jurusan Kertosono, sehingga tabrakan pun tak dapat dihindarkan.

    “Diduga kurang fokus dan tidak memperhatikan kondisi perlintasan kereta api saat melintas, korban ditabrak kereta api yang melintas,” ujar AKP Andhini Puspa Nugraha.

    Akibat kecelakaan itu, kendaraan tossa korban yang memuat sembako rusak berat. Sementara korban mengalami luka berat di bagian kepala langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.

    “Akhirnya pengendara tossa ini tertabrak kereta api hingga mengalami luka luka, diduga korban kurang memperhatikan situasi dan kondisi perlintasan saat akan melintas,” kata Andhini Puspa.

    Di lokasi kejadian, sejumlah barang yang dibawa oleh korban jatuh berserakan. Di antaranya, tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram, galon air minum dan kerupuk. Semuanya merupakan barang dagangan korban yang hendak dijual. [nm/beq]

  • Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Sabtu 16 Maret 2024

    Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Sabtu 16 Maret 2024

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang raya hari ini, Sabtu 16 Maret 2024 di wilayah kabupaten dan kota, serta Kota Batu.

    Prakirawan Levi Ratnasari, S.Tr., melaporkan bahwa cuaca kota Malang pagi hari cuaca hujan ringan. “Kemudian pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca berawan. Cuaca hujan petir terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB,” tulis Levi Ratnasari dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Pukul 16.00 diperkirakan cuaca hujan petir. BMKG Juanda menghimbau masyarakat agar waspada terhadap angin kencang. Pada pukul 19.00 WIB diperkirakan cuaca berawan. Pukul 22.00 WIB diperkirakan masih berawan.

    Hari Minggu (17/3/2024) dini hari cuaca diperkirakan cuaca berawan. Suhu dengan kondisi tersebut berada pada angka 23 derajat celcius. Pagi hari pukul 07.00 cuaca di kota Malang diperkirakan cuaca cerah berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Sabtu (16/3/2024) sebagian besar kecamatan hujan ringan. Cuaca berawan terjadi di Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Donomulyo, Karangploso, Lawang, Singosari, Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon.

    Pukul 10.00 WIB diperkirakan cuaca berawan di Jabung, Pakis, Poncokusumo, Tajinan, Tumpang, Wajak. Kemudian, sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca hujan ringan.

    Pukul 13.00 WIB hujan ringan terjadi Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Donomulyo, Ampelgading, Dampit, Tirtoyudo. Sebagian besar kecamatan kabupaten Malang cuaca hujan petir.

    “Pukul 16.00 WIB sebagian besar kecamatan kabupaten Malang cuaca hujan ringan. Hujan petir terjadi di Karangploso, Lawang, Singosari, Kalipare, Donomulyo, Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Jabung, Pakis, Poncokusumo, Tajinan, Tumpang, Wajak,” tulis Levi Ratnasari dari laman resmi BMKG Juanda.

    Pukul 19.00 WIB di cuaca hujan ringan terjadi di Donomulyo. Sebagian besar kecamatan kabupaten Malang cuaca cerah berawan dan berawan.

    Pukul 22.00 WIB cuaca sebagian besar kecamatan cuaca berawan. Hujan ringan terjadi di Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Karangploso, Lawang, Singosari. Cuaca hujan petir di Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan.

    Dini hari Minggu (17/3/2024) sebagian besar wilayah cuaca hujan ringan dan berawan. Cuaca cerah berawan terjadi di Jabung, Pakis, Poncokusumo, Tajinan, Tumpang, Wajak. Suhu dengan kondisi tersebut berada di angka 23 derajat celcius.

    Pukul 07.00 seluruh kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Hujan ringan terjadi di Karangploso, Lawang, Singosari.

    Kota Batu pada Sabtu 16 Maret 2024 pagi hari diperkirakan cuaca berawan. Pukul 10.00 WIB cuaca hujan ringan. Cuaca hujan petir terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca hujan petir.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca berawan pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca hujan ringan. Dini hari Minggu 17 Maret 2024 cuaca berawan dan hujan ringan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca hujan ringan. [dan/beq]

  • Jumat Curhat Bareng Pengusaha Rokok Lokal, Ini Pesan Kapolres Malang

    Jumat Curhat Bareng Pengusaha Rokok Lokal, Ini Pesan Kapolres Malang

    Malang (beritajatim.com) – Polres Malang terus mengintensifkan Forum Jumat Curhat sebagai bentuk upaya menerima serta menampung aspirasi dan keluhan masyarakat. Kali ini, forum tersebut dilaksanakan bersama komunitas Pengusaha Rokok lokal di CV Cakra Mas, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jumat (15/3/2024).

    Forum Jumat Curhat dipimpin langsung oleh Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, didampingi pejabat utama Polres Malang serta Muspika Kecamatan Gondanglegi. Tidak hanya itu, puluhan pengusaha rokok lokal dari wilayah Kabupaten Malang juga turut hadir dalam forum ini.

    Dalam sambutannya, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menyatakan, bahwa kunjungannya bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi serta menjalin hubungan yang baik dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kabupaten Malang.

    Kapolres juga menekankan pentingnya dukungan dan partisipasi dari semua pihak untuk memastikan kondisi Kabupaten Malang tetap aman, nyaman, dan kondusif.

    “Terima kasih atas seluruh dukungan dan partisipasi untuk menjaga wilayah Kabupaten Malang tetap aman dan kondusif, tanpa dukungan bapak-bapak sekalian, hal ini sulit dapat terwujud,” ucap Kholis, Jumat (15/3/2024).

    Salah satu isu yang dibahas dalam kesempatan tersebut adalah upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas. Menurut Kapolres, kecelakaan lalu lintas masih menjadi penyumbang korban meninggal dunia tertinggi selain penyakit kronis.

    Oleh karena itu, peran serta para pengusaha rokok yang memiliki banyak karyawan menjadi krusial dalam menghimbau agar karyawan-karyawan mereka tertib berlalu lintas.

    “Masalah khusus dan PR kami di Kabupaten Malang adalah kecelakaan, karena masalah lain bisa kami atasi dengan bantuan bapak-bapak. Kami berharap para pengusaha dapat membantu mengedukasi karyawan mereka untuk tertib dan patuh berlalu lintas,” tutur Kholis.

    Sementara itu, Ketua Paguyuban Pengusaha Rokok Lokal Kabupaten Malang, H Zubaidi Aziz, menyambut baik silaturahmi yang dilakukan oleh Kapolres Malang beserta jajarannya. Bagi para pengusaha, keamanan dan kenyamanan dalam bermasyarakat dan berusaha adalah hal yang sangat mereka dambakan.

    “Kami merasa bangga bahwa Kapolres bisa duduk di sini bersama kami para pengusaha rokok. Semoga sinergi antara kepolisian dan komunitas pengusaha rokok ini dapat memberikan berkah dan keberkahan dari Allah SWT,” pungkasnya. (yog/ian)