BPO Disdikpora DIY Gelar Lomba Sentra Kewirausahaan Pemuda Berhadiah Ratusan Juta Rupiah

25 October 2022, 12:55

BANTUL—Untuk mendorong pertumbuhan jaringan enterpreneur pemuda, Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY menyelenggarakan kompetisi seleksi Sentra Kewirausahaan Pemuda (SKP) 2022 dengan total hadiah Rp126,5 juta.Kepala Seksi Pemuda BPO Disdikpora DIY Rini Admiwati mengatakan lomba Sentra Kewirausahaan Pemuda atau SKP merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan BPO Disdikpora DIY untuk memilih sentra-sentra kewirausahaan pemuda di wilayah DIY.

Sentra-sentra kewirausahaan pemuda yang potensial akan dikembangkan agar pemuda berkembang dan semakin mandiri sebagai wirausaha-wirausaha muda.

PROMOTED: 

Presidensi G20 Indonesia, Momentum Pulihkan Dunia dari Krisis Global

“Pemuda bisa menjadi pencipta lapangan kerjam bukan pencari kerja sehingga membawa kemajuan kewirausahaan pemuda DIY,” kata Rini di sela-sela kegiatan presentasi dari para peserta SKP 2022 di Balai Pemuda Ambarbinangun, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Bantul, Senin (24/10/2022).Rini mengatakan harapan dari kegiatan SKP tersebut adalah bisa menjadi wadah pengembangan kewirausahaan pemuda secara berkelompok, “Sentra kewirausahaan pemuda bisa menjadi tempat untuk pengembangan potensi di wilayahnya,” ucap Rini.Sementara itu salah satu peserta, Bambang Kusniawan mengatakan usaha yang dikembangkannya adalah R.A.S Mart. Terdapat tiga kategori usaha yang dijalankan namun saling berhubungan, yakni minimarket, fesyen, dan kuliner. Dari ketiga usaha semua yang menjalankan adalah pemuda.Sementara pemasaran dilakukan secara off-line dan on-line, “Produknya fesyen dipasarkan di toko minimakrket, kuliner bahannya diambil di minimarket. Jadi ketiga usaha yang dijalankan ini saling terkait dan saling mendukung,” katanya.Peserta lainnya Jamaludin Nur Ridho, yang mempresentasikan usaha jamur lingzhi mengklaim usahanya bisa menguntungkan bagi para pemuda, bahkan bisa disambi bagi anak muda yang sekolah atau kuliah, karena perawatannya mudah. Cukup dalam ruangan disiram dua kali dalam sehari pagi dan sore kemudian tinggal menunggu panen. “Selama empat bulan cukup disiram dua kali sehari tinggal menunggu panen,” katanya.Ia mengklaim dengan budi daya jamur lingzhi untung banyak. “Per baglog Rp3000. Kalau 8.000 baglog dikalikan Rp3.000 butuh dana Rp21 juta. Profitnya 1.000 baglog 25 kilogram jamur, kalau 8.000 baglog bisa menghasilkan 200-250 kilogram. Kalau diambil rata-rata per kilogramnya 200.000, profit sampai Rp40 juta rupiah, profit sangat untungkan generasi milineia, sambil kuliah bisnis jalan,” paparnya.

Menurut Jamaludin, jamur lingzhi digunakan sebagai obat herbal pencegahan darah tinggi, diabetes, asam urat, badan capai, stamina, dan mencegah berbagai penyakit lainnya. Setelah dipanen, jamur cukup dikeringkan, dirajang sampai pipih, kemudian direbus dan diminum airnya. Untuk pemasaran, kata Jamudin memang jamur tersebut belum banyak dikenal oleh masyarakat sehingga butuh pengenalan pada masyarakat sehingga peluangnya juga tinggi. Adapun kompetisi Seleksi Sentra Kewirausahaan Pemuda (SKP) ini diikuti 8 kelompok pemuda, yakni:Pengembangan usaha petani milenilal melalui budi daya jamur lingzhi (Dari Seyegan, Sleman)Kepuharjo Sport Center (Cangkringan, Sleman)R.A.S Mart (Sewon, Bantul)Lenscape Creative (Mergangsan, Jogja)Santosa Fishery (Kasihan, Bantul)Lapak karya produsen packaging custom (Mantrijeron, Jogja)Jogja Migunani (Ngaglik, Sleman)Sayur Sleman (Caturharjo, Sleman)Total hadiah Rp126,5 juta:

Juara 1: Rp28.120.000Juara 2: Rp25.308.000Juara 3: Rp22.496.000Harapan 1: Rp19.684.000

Harapan 2: Rp16.872.000Harapan 3: Rp14.060.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi