Biden Tak Rela Erdogan Dekat-Dekat Putin, AS Tekan Turki

25 October 2022, 20:00

Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) meradang terhadap Turki lantaran negara tersebut ogah menjadikan Rusia sebagai musuhnya.
Berdasarkan laporan Russia Today yang mengutip Bloomberg, Kamis (20/10/2022), pejabat AS secara khusus terbang ke Ankara pada minggu ini untuk menekan pejabat Turki dan para pemimpin bisnis agar mematuhi sanksi anti-Rusia Washington.
Adapun, sejauh ini Turki masih mengambil sikap netral dalam perang di Ukraina meskipun AS telah mengeluarkan beberapa peringatan kepada negara itu.

Dipimpin oleh asisten sekretaris Departemen Keuangan untuk pendanaan teroris dan kejahatan keuangan, Elizabeth Rosenberg, delegasi AS bertemu dengan gubernur Bank Sentral Turki dan kelompok bisnis di Ankara dan Istanbul awal pekan ini. Seorang sumber mengungkapkan Rosenberg bertemu dengan pejabat keuangan lokal pada untuk pembicaraan pribadi.
Rosenberg sebelumnya adalah seorang rekan senior di Center for a New American Security, sebuah think-tank yang sebagian besar didanai oleh industri senjata. Saat bekerja di Departemen Keuangan selama pemerintahan Obama, dia menyusun sanksi terhadap Iran, Libya, dan Suriah.
Departemen Keuangan tidak mengomentari isi pembicaraan Rosenberg, begitu pula sumber tersebut. Namun, para pejabat AS sebelumnya telah menyatakan ketidaksenangan dengan penolakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk memberikan sanksi kepada Moskow atas operasi militernya di Ukraina, dan Amerika telah melakukan kampanye tekanan terhadap Ankara, dengan beberapa hasil.

Di tengah laporan bahwa AS dan Uni Eropa (UE) sedang mempertimbangkan “tindakan negatif” terhadap ekonomi Turki, Wakil Menteri Keuangan Turki Yunus Elitas meyakinkan AS pada Agustus bahwa negaranya “tidak akan mengizinkan pelanggaran sanksi oleh lembaga atau orang manapun”.
Kemudian, setelah peringatan oleh Kantor Pengawasan Aset Asing Departemen Keuangan bulan lalu, kelima bank Turki yang menangani kartu pembayaran Mir Rusia meninggalkan sistem.
Erdogan, bagaimanapun, terus memperdalam hubungan negaranya dengan Rusia. Pemimpin Turki ini telah bertemu rekannya dari Rusia, Vladimir Putin, empat kali dalam empat bulan terakhir. Baru-baru ini, dia menyetujui proposal Putin untuk membuat pusat transit gas internasional di Turki setelah pertemuan di Kazakhstan minggu lalu.

Erdogan juga memanfaatkan hubungannya dengan Moskow dan Kyiv untuk memposisikan dirinya sebagai mediator antara kedua belah pihak. Meskipun pembicaraan damai awal tahun ini di Istanbul tidak membuahkan hasil – diduga karena campur tangan Perdana Menteri Inggris saat itu Boris Johnson, Erdogan mendapat pujian internasional karena mengawasi pembicaraan yang mengarah pada dimulainya kembali pengiriman biji-bijian melintasi Laut Hitam dari pelabuhan Ukraina pada Agustus.

[-]

Diplomasi Erdogan dengan Putin Sukses Bikin Barat Ketar-ketir

(luc/luc)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi