Berapa Harga Neta V Diduga Mobil Listrik Esemka Melantai di IIMS 2023?

8 February 2023, 7:58

Jakarta, CNN Indonesia — Mobil listrik Esemka yang diduga merupakan rebadge atau mengganti merek dan menjual ulang dari pabrikan mobil asal China, Hozon Auto akan ditampilkan di pameran otomotif IIMS yang berlangsung mulai 16-26 Februari 2023 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
Ada dua produk Hozon Auto yaitu Neta V dan Neta U, sementara itu diduga bakal menjadi mobil listrik Esemka yakni Neta V.
Neta V memiliki dimensi panjang 4.070 mm, lebar 1.690 mm, dan tinggi 1.555 mm. Sementara, jarak sumbu rodanya 2.420 mm.
Mobil berpenggerak depan dibekali motor listrik 50 kW yang mampu menghasilkan tenaga 95 hp dengan torsi maksimal 150 Nm. Neta V menggendong baterai 38,5 kWh litium-ion yang ditenagai e-motor dan diklaim mampu menempuh jarak 401 km dengan kapasitas daya baterai penuh.

Neta V dibanderol dengan harga US$14.200 atau sekitar Rp211 juta di China.
Sementara, Neta U dihargai US$11.350 atau sekitar Rp169 juta. Mobil ini memiliki tampilan lebih futuristik, tapi wajahnya masih mirip dengan Tesla dengan grill depan tertutup.
Mobil menggunakan baterai dengan kapasitas 58 kWh dan dibekali motor listrik yang mampu menyemburkan tenaga hingga 163 hp. Ketika baterai terisi penuh mobil ini mampu menempuh jarak hingga 400 km.
Rebadge salah satu aktivitas bisnis otomotif “termudah”. Pabrikan tidak perlu menyiapkan RnD, yang dimulai dari proses desain hingga pembuatan produk. Rebadge sudah bukan rahasia umum dari perusahaan Esemka.
Sebelumnya produk pikap Bima dan Garuda merupakan “daur ulang” dari produk mobil China. Mobil-mobil tersebut sudah dijual dalam beberapa tahun terakhir.

Sejarah Esemka
Esemka dimulai pada 2007 yang mulanya dibuat sebagai proyek belajar siswa SMK di Solo. Esemka menjadi wadah pembuktian diri dari beberapa orang yang memilikikeyakinan bahwa anak-anak Indonesia mampu membuat mobil dengan kemampuan mereka sendiri.
Esemka kemudian berhasil membuat mobil pertama mereka bernama Rajawali yang pada akhirnya diluncurkan dan digunakan oleh Joko Widodo saat menjadi Walikota Solo sebagai kendaraan dinas. Kendati begitu, Rajawali saat itu tidak lolos uji kelayakan dan emisi.
Perakitan Esemka sempat di bawah kendali Sukiyat, Pemilik Bengkel Kiat di Klaten. Sukiat melibatkan para murid SMK Solo kala itu dalam merakit SUV Esemka.
Seiring berjalannya waktu, Esemka resmi masuk industri otomotif dengan membentuk badan usaha yang diberi nama PT Solo Manufaktur Kreasi. Sampai saat ini, Esemka telah mengantongi izin untuk memproduksi delapan kendaraan dengan berbagai variasi, di antaranya; Esemka Bima, Esemka Digdaya, Esemka Garuda, dan Esemka Borneo.
Sepanjang sejarah, Esemka selalu berkaitan dengan politik dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mobil ini sempat digunakan Jokowi dalam perjalanan dari Solo ke Jakarta saat ikut Pilkada DKI Jakarta 2012.

Pamor Esemka kemudian meredup ketika Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI. Namun, Esemka kembali meroket ketika Jokowi kampanye menjadi Presiden pada 2014.
Pada April 2015 berdiri perusahaan Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH) sebagai pengelola Esemka yang dipimpin oleh mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono. ACEH merupakan gabungan dari Solo Manufaktur Kreasi (SMK) dan Adiperkasa Citra Lestari.
pada Januari 2016, ACEH membangun pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah. Setahun berselang atau 2017, Esemka dijadwalkan memproduksi kendaraan, namun akhirnya dinyatakan belum siap, dan 2019 pabrik resmi dibuka.
Setelahnya, nama Esemka kembali lenyap bak ditelan bumi. Bisa dibilang, kegiatan bisnis Esemka terendus hanya pada awal pendirian pabrik.
Saat itu Esemka mulai aktif menerima banyak order yang kebanyakan berasal dari instansi pemerintahan seperti TNI Angkatan Udara, Kementerian Pertahanan, hingga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

[Gambas:Video CNN]
(dmr/mik)

[Gambas:Video CNN]