Adik Kim Jong-un Turut Kecam AS yang Kirim Tank Abrams ke Ukraina

28 January 2023, 13:36

Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang berpengaruh, Kim Yo-jong, mengutuk keputusan Amerika Serikat (AS) untuk memasok tank-tank tempur canggih kepada Ukraina dalam membantu memerangi pasukan Rusia.

Ia menuduh Washington telah melintasi garis merah dan meningkatkan perang proksi yang dirancang untuk menghancurkan Moskow.

Kim Yo Jong menggarisbawahi keberpihakan Korea Utara yang semakin dalam dengan Rusia atas perang di Ukraina.

Sementara Korea Utara juga berkonfrontasi dengan AS dan sekutu-sekutunya di Asia mengenai program senjata nuklir dan rudal yang sedang berkembang.

“Saya menyatakan keprihatinan serius atas peningkatan situasi perang yang dilakukan oleh AS dengan menyediakan perangkat keras militer kepada Ukraina untuk serangan darat,” ujar Kim Yo Jong dalam sebuah pernyataan, yang merupakan pernyataan publik pertamanya dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Akhirnya AS Kirim 31 Tank Abrams untuk Perkuat Militer Ukraina

“AS adalah penjahat besar yang menjadi ancaman dan tantangan serius bagi keamanan strategis Rusia dan mendorong situasi regional ke tahap yang lebih parah,” kata Kim, yang merupakan wakil direktur departemen Komite Pusat Partai Pekerja Korea.

“Saya tidak meragukan bahwa perangkat keras militer apa pun yang dibanggakan oleh AS dan Barat akan hancur berkeping-keping di hadapan semangat juang yang tak tergoyahkan dan kekuatan tentara dan rakyat Rusia yang heroik,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa Korea Utara akan selalu berdiri di parit yang sama dengan Rusia.

Komentar Kim, yang disampaikan oleh Kantor Berita Pusat Korea, muncul setelah AS mengatakan akan mengirim 31 tank M1 Abrams ke Ukraina, membalikkan keraguan berbulan-bulan yang dilakukan oleh Washington mengenai masalah ini.

Pengumuman AS ini menyusul keputusan Jerman untuk juga menyediakan 14 tank Leopard 2 A6 untuk Ukraina dari stoknya sendiri.

Kim mengatakan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden semakin melewati garis merah dengan mengirimkan tank-tank andalannnya ke Ukraina.

Kim juga menegaskan bahwa keputusan tersebut mencerminkan niat jahat untuk merealisasikan tujuan hegemoniknya dengan memperluas perang proksi untuk menghancurkan Rusia.

Korea Utara menyalahkan AS atas krisis di Ukraina, dan bersikeras bahwa kebijakan hegemonik Barat telah memaksa Rusia untuk mengambil tindakan militer untuk melindungi kepentingan keamanannya.

Korea Utara juga merupakan satu-satunya negara selain Rusia dan Suriah yang mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, dua wilayah separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.

Korea Utara juga mengisyaratkan rencana untuk mengirim pekerja ke sana untuk membantu upaya pembangunan kembali.

AS menuduh Korea Utara mengirimkan pasokan besar peluru artileri dan amunisi lainnya ke Rusia untuk mendukung serangannya di Ukraina, meskipun Korea Utara telah berulang kali membantah klaim tersebut.

Pyongyang juga telah mempercepat pengembangan persenjataannya, menguji coba lebih dari 70 rudal pada tahun 2022 saja, termasuk rudal balistik antarbenua berkemampuan nuklir. (Aljazeera/Fer/OL-09)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi