Ada Keperluan Terkait Dinas, Hakim Agung Gazalba Saleh Tak Penuhi Panggilan KPK

14 October 2022, 23:40

Merdeka.com – Hakim Agung Gazalba Saleh tidak memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (14/10) kemarin. Seharusnya, dia diperiksa dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA) dengan tersangka Hakim Agung nonaktif Sudrajad Dimyati.
“Informasi yang kami terima, kedua saksi tersebut mengonfirmasi tidak hadir karena melaksanakan tugas dinas. Tim penyidik akan kembali melakukan penjadwalan ulang,” ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Jumat (14/10).

KPK telah menetapkan 10 orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Sebagai penerima suap, Hakim Agung nonaktif Sudrajad Dimyati, panitera pengganti MA Elly Tri Pangestu, PNS pada Kepaniteraan MA Desy Yustria, dan Muhajir Habibie serta dua PNS MA Nurmanto Akmal serta Albasri.
Sementara, yang diduga sebagai pemberi suap yakni dua orang pengacara bernama Yosep Parera dan Eko Suparno, serta dua pengurus koperasi Intidana, yakni Heryanto Tanaka, serta Ivan Dwi Kusuma Sujanto.

2 dari 2 halaman
Kasus yang Menjerat Dimyati

Dimyati disebut menerima suap terkait dengan kasasi pailit Koperasi Simpan Pinjam Intidana. Dimyati diduga menerima Rp 800 juta untuk memutus koperasi tersebut telah bangkrut.
Kasus kepailitan Koperasi Simpan Pinjam Intidana ini sendiri telah diputus oleh Mahkamah Agung. Dimyati yang menjadi hakim ketua dalam perkara itu menyatakan koperasi yang beroperasi di Jawa Tengah tersebut pailit.
Padahal dalam tingkat pertama dan kedua, gugatan yang diajukan oleh Ivan dan Heryanto itu ditolak.
Penetapan tersangka ini merupakan hasil gelar perkara pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Jakarta dan Semarang pada Rabu, 21 September 2022 hingga Kamis, 22 September 2022.

Atas perbuatannya, Heryanto Tanaka, Ivan Dwi Kusuma Sujanto, Yosep, dan Eko Suparno yang diduga sebagai pihak pemberi disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 atau Pasal 6 huruf a UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Sementara Dimyati, Elly Tri Pangestu, Desy Yustria, Nurmanto Akmal, Albasri, dan Muhajir Habibie yang diduga penerima disangkakan melanggar Pasal 12 huruf c atau Pasal 12 huruf a atau b Jo Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com [lia]Baca juga:
KPK Perpanjang Masa Penahanan Hakim Agung Sudrajad Dimyati hingga 21 November 2022
KPK Panggil Hakim Agung Gazalba Saleh Terkait Kasus Penanganan Perkara di MA
Periksa Asisten Hakim Agung, KPK Sita Dokumen Suap Penanganan Perkara di MA
KPK Kembali Periksa Perantara Suap Hakim Agung Sudrajad Dimyati
Sudrajad Dimyati jadi Tersangka Korupsi, DPR Cabut Persetujuan Sebagai Hakim Agung
Satu Lagi Penyuap Hakim Agung Sudrajad Dimyati Ditahan KPK