Lebih lanjut, dalam paparannya dirinci realisasi ekosistem ketahanan pangannya, diantaranya Program cetak sawah dan intensifikasi lahan menyerap anggaran Rp 6,6 triliun, atau 60,6 persen dari pagu Rp 10,9 triliun, dengan capaian luasan lahan mencapai 160,5 ribu hektare.
Sementara itu, pembangunan dan pengelolaan infrastruktur sumber daya air menyerap Rp 11,9 triliun atau 65,9 persen dari pagu Rp 23 triliun, dengan progres antara lain bendungan mencapai 83,1 persen dari target 15 unit, irigasi 48,7 persen dari target 216 ribu hektare, serta operasi dan pemeliharaan SDA (Orpras SDA) sebesar 72,1 persen dari target.
Selain itu, alokasi Rp 2,1 triliun atau 79,8 persen dari pagu Rp2,6 triliun digunakan untuk pengembangan sektor kelautan dan perikanan serta komoditas pendukung, seperti Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP), budidaya ikan nila salin (BINS), dan peningkatan produksi garam nasional.
Di sisi lain, Operasi Investasi Pemerintah (OIP) Bulog telah terealisasi penuh sebesar Rp 22,1 triliun atau 100 persen dari pagu, dengan capaian penyerapan per Oktober 2025 berupa beras 494 ribu ton, gabah 1,64 juta ton, dan jagung 347,6 ton.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5437722/original/073155100_1765261366-IMG_2796.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)