Liputan6.com, Jakarta – Layanan kesehatan bagi warga terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara, dipastikan berjalan optimal. Hingga Jumat (5/12/2025), sebanyak 5.700 warga telah mendapatkan pelayanan medis dari tim kesehatan gabungan.
Keluhan kesehatan yang paling banyak ditangani meliputi batuk, flu, gatal-gatal, mual, dan diare, yang umum muncul pascabencana.
Plt Direktur RSUD Pandan, dr. Fadli Syahputra, menyampaikan bahwa RSUD Pandan tetap berfungsi maksimal karena tidak terdampak langsung oleh banjir. Rumah sakit juga menerima dukungan tambahan berupa enam dokter spesialis dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU).
Kepala Dinas Kesehatan Tapteng, Lisnawati Panjaitan, menegaskan bahwa tidak ada kendala berarti dalam pelayanan kesehatan di lapangan, meskipun dua puskesmas sempat terdampak dan kini sudah beroperasi kembali.
“Kami langsung turun ke rumah-rumah warga dan membentuk posko. Sampai hari ini sudah ada 63 posko kesehatan di seluruh Kabupaten Tapteng,” kata Lisnawati dari Pusat Informasi Kemkomdigi di GOR Pandan, Jumat (5/12/2025).
Pelayanan diberikan melalui sistem door-to-door, puskesmas, posko kesehatan, hingga layanan rujukan di RSUD Pandan. Untuk menjangkau wilayah yang masih terisolasi, tenaga kesehatan TNI diturunkan menggunakan helikopter.
“Situasi warga Tapanuli Tengah yang terdampak banjir semua terlayani dengan baik. Di hari kedua setelah bencana, seluruh tenaga kesehatan sudah aktif di titik-titik lokasi banjir,” ujarnya.
Misteri gelondongan kayu yang terbawa hanyut dalam bencana banjir bandang di Sumatra mulai terjawab. Kapolri, Jend. Listyo Sigit Prabowo mengungkap tim di lapangan menemukan bahwa ada bekas mesin gergaji di gelondongan kayu yang terseret banjir.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434969/original/030263100_1764997967-b2f9c993-36a1-4ba6-8649-7d85fae68d5c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)