Padang, Beritasatu.com – Puluhan anak-anak korban bencana di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, mengikuti kegiatan trauma healing yang digelar oleh Komunitas Digital Inspiratif (Komdigi) di Akademi Maritim Sapta Samudra (AMSS) Kota Padang, Sabtu (6/12/2025) pagi. Kegiatan ini untuk membantu memulihkan kondisi psikologis anak setelah bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut.
Selain permainan, Komdigi juga menghadirkan sesi dongeng yang menyampaikan pesan penting mengenai menjaga lingkungan, merawat alam, dan larangan merusak hutan, karena kerusakan lingkungan dapat memicu bencana seperti banjir saat hujan deras.
Bima Eka Setiawan, salah satu koordinator lapangan menjelaskan bahwa trauma healing ini bertujuan mengurangi tingkat stres dan kecemasan anak-anak terdampak bencana yang dinilai sebagai kelompok paling rentan dalam situasi darurat, sehingga membutuhkan dukungan emosional yang tepat.
“Kami ingin mereka kembali merasa aman, bisa tertawa, dan perlahan melupakan ketakutan saat bencana terjadi,” ujar Bima.
Melalui kegiatan trauma healing, diharapkan dapat menumbuhkan kembali rasa percaya diri dan rasa aman pada anak-anak, sekaligus membekali mereka dengan pemahaman penting tentang menjaga alam. Dengan demikian, mereka diharapkan tumbuh menjadi generasi peduli lingkungan dan siap menghadapi tantangan tanpa trauma yang membebani.
“Melalui dongeng dan permainan edukatif, kami juga menyisipkan pesan penting tentang ajakan untuk menjaga lingkungan sejak dini,” pungkas Bima.
Kegiatan trauma healing ini rencananya akan terus dilakukan Komdigi di sejumlah lokasi pengungsian lain yang masih dihuni para korban bencana banjir dan tanah longsor di Kota Padang.
