Warga Minta Patung Ikan Gabus di Tambun Utara Dibuat Permanen
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com
— Warga Kampung Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, mendorong pemerintah membuat tugu ikan gabus secara permanen.
Syarif (42), salah satu warga asli Desa Gabus Srijaya menyebut pemerintah tak boleh menyia-nyiakan inisiatif warga yang telah membangun patung secara mandiri.
“Ya ibaratnya kan ini warganya udah mulai, udah viral, naikin nama kita. Semoga aja pemerintah mau bikin patung yang beneran gitu, biar permanen,” kata Syarif saat ditemui
Kompas.com,
Minggu (19/10/2025).
Alasannya, patung ikan gabus yang terletak di area pintu keluar Tol Gabus itu merupakan semi-permanen yang dibuat secara swadaya oleh warga.
Bahan yang digunakan pun hanya dari anyaman bambu dan karpet, sehingga mudah rusak.
“Harusnya kan dia (tugu) tuh disemen atau apa gitu, kalau ini kan cuma pakai bambu sama karpet. Itu ada umurnya lah, seiring waktu pasti bakal rusak,” ucap dia.
Sejak dahulu, wilayah Tambun Utara dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak sekali ikan gabus di rawa dan kalinya.
Namun, saat ini keberadaan ikan gabus tersebut sudah semakin jarang ditemui seiring dengan hilangnya rawa-rawa yang dibabat pembangunan perumahan.
“Jadi walaupun ikannya udah makin jarang keliatan, jangan sampai kita lupa nih sama asal-usul nama Kampung Gabus. Harus tetep ada tuh gabus sebagai identitas kita,” ucap dia.
Senada, Edi (46) warga Kampung Gabus lainnya, juga merasa sekarang jarang melihat ikan gabus di kali. Berbeda dengan saat dirinya masih kecil, puluhan tahun lalu.
“Dari zaman dulu memang, dari rawa sampai ke got, selokan lah bahasanya, itu banyak banget ikan gabusnya, terkenal lah. Tapi sekarang memang udah tinggal sedikit,” kata Edi.
Karenanya, Edi sangat mendukung apabila pemerintah Kecamatan Tambun Utara ingin membuat sebuah tugu ikan gabus secara permanen.
Alasannya, sejumlah daerah lain di Kabupaten Bekasi sudah memiliki ikon resminya masing-masing yang dijadikan tugu.
Misalnya, Desa Sukatani yang memiliki tugu Pak Tani dan Ibu Tani sebagai ikon dan identitas warganya sebagai kampung petani.
“Saya pribadi sih setuju banget, dan kepinginnya memang tugu permanen lah, jadi ikon beneran. Kayak seumpama di Kota Bekasi itu bambu runcing tugunya, nah di sini itu (tugu) jadi ciri khasnya Kampung Gabus,” ucap Edi.
Camat Tambun Utara, Najmuddin mengamini bahwa patung ikan gabus yang saat ini berdiri belum bisa disebut sebagai tugu dan ikon.
“Belum bisa disebut tugu itu kalau menurut saya, masih seperti boneka gitu lah, karena kalau tugu biasanya kan dari beton, besi, atau apa gitu kan, permanen,” kata Najmudin kepada
Kompas.com,
Minggu.
Meski begitu, Najmuddin menyebut telah mempertimbangkan pembuatan tugu ikan gabus permanen.
Namun, rencana tersebut masih membutuhkan diskusi dan perencanaan mendalam yang melibatkan dinas terkait serta tokoh budaya masyarakat.
“Nanti kita lihat aturannya, regulasinya, apakah diperbolehkan membangun tugu ikan gabus di posisi sekarang. Karena itu kan di jalan raya utama, terus di depan tol, mungkin Dinas Pertamanan dan yang lain berkenan enggak,” kata dia.
Selain itu, ikon budaya bagi masyarakat Tambun Utara bukan hanya ikan gabus, tapi ada juga topeng-topengan dan Tarian Ujungan yang memang terkenal di Kabupaten Bekasi.
Karenanya, Najmuddin mengaku akan berdiskusi juga dengan tokoh-tokoh budaya dan perwakilan masyarakat untuk memilih mana yang akan dijadikan ikon utama secara permanen.
“Kita nanti diskusi dengan tokoh budaya bekasi, kita akan coba mengeksplor, apakah ini (ikan gabus) akan kita jadikan simbol dari Tambun Utara atau Tari Ujungan, gitu,” kata Najmudin.
Meski begitu, Najmuddin tak menampik bahwa ikan gabus saat ini memang merupakan objek budaya yang paling mencerminkan warga Tambun Utara.
“Itu (ikan gabus) memang sebuah entitas budaya di daerah kami. Termasuk, di Tambun Utara itu dari total delapan desa, lima desanya itu disebutnya Kampung Gabus,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, tugu ikan gabus yang berada di kawasan Jalan Gabus Raya, tepatnya di pintu keluar Tol Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menuai perhatian publik.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, tugu tersebut diletakkan berseberangan dengan Tugu Golok yang sejak lama diletakkan di exit tol sebagai ikon Kabupaten Bekasi.
Terlihat bentuk ikan gabus yang terbuat dari bahan bambu dan karpet itu memiliki panjang kurang lebih lima meter.
Kerangka tugu di bagian dalamnya dibuat dari anyaman bambu yang membentuk badan ikan gabus.
Di bagian luarnya, bahan karpet dibuat mengikuti pola tubuh dari ikan gabus, mulai dari kepala, badan, mata, ekor, hingga detail sisik-sisiknya.
Patung gabus itu berdiri dengan ditopang oleh kerangka besi yang juga memiliki bentuk ikan gabus pada sisi kanannya.
Terlihat beberapa kali warga yang melintas menggunakan mobil maupun motor mengambil gambar tugu tersebut.
Patung ikan gabus tersebut merupakan hasil pembuatan secara swadaya masyarakat tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pemerintah.
Total dana sejumlah Rp 2,5 juta dihabiskan dari hasil patungan warga dan dikerjakan selama kurang lebih dua minggu hingga satu bulan.
Patung itu dibuat sebagai bentuk kreativitas masyarakat dalam meramaikan acara Festival Kali Gabus untuk merayakan HUT ke-80 RI pada Agustus 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Warga Minta Patung Ikan Gabus di Tambun Utara Dibuat Permanen Megapolitan 19 Oktober 2025
/data/photo/2025/10/19/68f487426422d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)