Patung Jenderal Sudirman Bakal Dipindahkan ke Dukuh Atas, Tuai Pro dan Kontra Warga
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merencanakan pemindahan Patung Jenderal Sudirman dari Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, ke lokasi baru di perbatasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menuturkan pemindahan ini bertujuan agar patung lebih terlihat oleh masyarakat, khususnya ketika lalu lintas padat.
“Patung itu betul-betul akan bisa dinikmati oleh warga Jakarta terutama kalau sedang macet, karena akan nampak menjadi lebih baik dan tentunya itu yang kita atur lebih baik prinsipnya pasti akan mendapatkan tempat yang lebih baik,” ujar Pramono, Jumat (3/10/2025).
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menambahkan, pemindahan dilakukan seiring pembangunan kawasan
Transit Oriented Development
(TOD) Dukuh Atas yang akan menjadi simpul utama integrasi moda transportasi massal di Jakarta.
“Itu semua akan terkoneksi satu sama lainnya, jadi ini akan memudahkan masyarakat Jakarta dan non Jakarta juga karena ini akan terhubung semuanya,” kata Dudy.
Nantinya, TOD Dukuh Atas akan menghubungkan MRT, LRT, KRL, hingga kereta bandara, sehingga warga tidak perlu keluar gedung untuk berpindah moda transportasi.
Sebagian warga Jakarta mendukung rencana ini, karena posisi patung saat ini dinilai kurang terlihat.
Rizky Widiyanto (30), warga Jakarta Selatan menyatakan setuju dengan pemindahan itu, demi efektivitas Pembangunan kawasan
Transit Oriented Development
(TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
“Demi efektifitas pembangunan, saya setuju Patung Sudirman direlokasi ke tempat yang lebih baik,” ujar Rizky saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2025).
Rizky menyadari beberapa pihak menolak pemindahan, karena menganggap nama Jalan Jenderal Sudirman kehilangan simbolik.
Namun, ia menilai posisi patung saat ini sulit diperhatikan.
“Jujur, saya enggak pernah
engeh
Patung Sudirman di sebelah mana, di depan gedung apa. Kalau mau lihat patungnya, kayaknya harus benar-benar jeli karena itu jalur protokol dan kendaraan cepat,” kata Rizky.
Menurut dia, jika dipindahkan, Patung Sudirman bisa menjadi bagian dari pusat integrasi transportasi umum di Terminal Dukuh Atas.
“Kalau di depan Terminal Dukuh Atas, itu akan menjadi pusat integrasi transportasi umum. Pengguna transportasi dari Jakarta atau luar Jakarta pasti bisa menikmati. Bisa jadi daya tarik turis juga,” kata Rizky.
KOMPAS.com/Lidia Pratama Febrian Patung Jenderal Sudirman Akan Dipindahkan, Warga: Ini Bukan Cuma Patung, Tapi Simbol Jalan Sudirman
Di sisi lain, warga lain menolak pemindahan. Salah satunya adalah Erfanto (27) dari Jakarta Selatan, yang menilai keberadaan patung saat ini sudah tepat sebagai simbol penghormatan bagi sang pahlawan.
“Salah satu pahlawan besar sudah tepat berada di jalan protokol utama,” ujar Erfanto, Sabtu (4/10/2025).
Ia menekankan pentingnya keterkaitan historis antara nama jalan dan lokasi patung serta simbol perjuangan yang tetap hidup di jantung Ibu Kota.
“Keterkaitan historis antara nama dan tempat, serta sebagai simbol semangat perjuangan yang diabadikan di jantung Ibu Kota Indonesia, Jakarta,” kata Erfanto.
“Keberadaannya di tengah Kota Jakarta menggambarkan, meskipun zaman berubah, semangat perjuangan, patriotisme, dan pengabdian terhadap Tanah Air harus tetap hidup di hati setiap warga negara,” tambahnya.
Erfanto menyarankan agar Pemprov DKI menambah patung pahlawan baru di kawasan Dukuh Atas, tanpa memindahkan patung yang sudah ada.
“Selain untuk mengingat jasa pahlawan, bisa juga sebagai edukasi. Rasanya budget pemindahan dan membuat kembali patung tidak berbeda jauh,” ujar Erfanto.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Patung Jenderal Sudirman Bakal Dipindahkan ke Dukuh Atas, Tuai Pro dan Kontra Warga Megapolitan 5 Oktober 2025
/data/photo/2025/10/03/68df533626e09.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)