Tomy menilai, pemerintah seharusnya lebih memperhatikan kualitas dan proses distribusi MBG. Ia mengusulkan agar program tersebut melibatkan pelaku UMKM kantin sekolah.
“Kalau dibuat langsung di kantin sekolah, menunya bisa lebih higienis dan sesuai selera anak. Atau kalau tidak, lebih baik dana MBG diberikan ke orang tua, biar mereka yang masakin. Orang tua lebih tahu apa yang disukai anak-anaknya,” katanya.
Di tengah pro-kontra pelaksanaan program MBG, para orang tua seperti Novi dan Tomy memilih langkah praktis: kembali pada bekal dari rumah.
Bagi mereka, keamanan dan kenyamanan anak saat makan di sekolah jauh lebih penting ketimbang sekadar mengejar program.
Sebelumnya, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal angkat bicara terkait maraknya kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah.
Dia menilai, persoalan tersebut muncul akibat kelalaian petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dengan baik.
“Ketika ada human error atau SOP yang sedikit saja tidak dijalankan, langsung terjadi kejadian luar biasa,” ujar Mirza usai memimpin Rapat Evaluasi Program MBG, Selasa (30/9/2025).
Mirza menerangkan, sejak Januari hingga 27 Agustus 2025, pelaksanaan program MBG berjalan tanpa kendala karena SOP dari Badan Gizi Nasional diterapkan dengan ketat.
“Artinya, ketika SOP dijalankan, selama delapan bulan tidak ada kasus keracunan atau zero accident,” jelas dia.
Namun situasi berubah setelah SOP mulai diabaikan. Kasus pertama terjadi pada 28 Agustus 2025 dan terus berulang hingga saat ini.
“Sampai hari ini sudah ada tujuh lokasi kejadian dengan total korban sekitar 500 orang. Ada yang dirawat dua hari, ada juga yang cukup diperiksa di puskesmas lalu pulang,” paparnya.
Mirza menegaskan, seluruh petugas SPPG wajib kembali bekerja sesuai aturan agar kasus serupa tidak terus terulang.
“Kita menekankan agar seluruh SPPG mengembalikan pola kerja seperti delapan bulan lalu. SOP harus dijalankan dengan sangat ketat,” tegasnya.
Selain itu, dia menginstruksikan seluruh kepala daerah, dinas kesehatan, puskesmas, hingga instansi vertikal di Lampung untuk memperketat pengawasan di dapur MBG.
“Mulai hari ini saya minta seluruh jajaran melakukan pengawasan penuh di setiap dapur MBG,” ucapnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5367717/original/022955900_1759310574-unnamed__24_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)