Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak dunia mengalami pelemahan pada Kamis. Pelemahan harga minyak ini karena data ekonomi AS terbaru membuat para investor khawatir bahwa Federal Reserve (The Fed) tidak akan terlalu agresif dalam memangkas suku bunga.
Mengutip CNBC, Jumat (26/9/2025), harga minyak berjangka Brent turun 0,09% menjadi USD 69,25 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 0,18% menjadi USD 64,87 per barel.
Kedua harga acuan ini sebenarnya sempat melonjak 2,5% pada hari sebelumnya, didorong oleh penurunan tak terduga persediaan minyak mentah AS dan kekhawatiran serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia akan mengganggu pasokan.
Namun pada perdagangan Kamis, harga minyak mentah mengalami pelemahan karena Produk domestik bruto (PDB) AS direvisi naik menjadi 3,8% pada kuartal terakhir.
Data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan ini membuat pasar khawatir The Fed akan lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4723197/original/079083300_1705922196-fotor-ai-20240122181351.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)