Blitar (beritajatim.com) – Ratusan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Blitar – Pusat Madiun menunjukkan aksi nyata kepedulian terhadap lingkungan dengan terjun langsung membersihkan bantaran sungai di Jalan Cemara, Kelurahan Rembang, Kecamatan Sananwetan. Aksi ini merupakan wujud nyata dari ajaran luhur organisasi, yaitu Memayu Hayuning Bawono atau turut serta memperindah tatanan dunia.
Kegiatan bakti sosial yang diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan World Cleanup Day (WCD) 2025 yang mengusung tema besar “Menuju Indonesia Bersih 2029”.
Antusiasme terlihat jelas saat para anggota PSHT bahu-membahu bersama masyarakat, institusi pemerintah, pelajar, serta personel dari Kodim 0808 dan Yonif 511. Kehadiran Wakil Wali Kota Blitar, Elim Tyu Samba, yang turun langsung meninjau lokasi, semakin menambah semangat para peserta.
Anggota PSHT Blitar turun tangan selamatkan sungai. (foto : Winanto/beritajatim.com)
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar, Jajuk Indihartati, memberikan apresiasi tinggi terhadap partisipasi aktif PSHT. Menurutnya, sinergi antara organisasi masyarakat dan pemerintah adalah kunci keberhasilan program lingkungan.
“Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi kerelaan saudara-saudara dari PSHT Cabang Kota Blitar yang sudah sering berkolaborasi dengan kami. Kondisi sungai di Jalan Cemara ini memang membutuhkan perhatian karena banyak sampah dan tanaman liar yang menghambat aliran,” ujar Jajuk Indihartati.
Ia menambahkan, setelah dibersihkan bersama seluruh komponen masyarakat, kondisi sungai kini jauh lebih baik. “Alhamdulillah, sekarang sungainya menjadi bersih. Kami harapkan aliran air dapat kembali lancar, terutama untuk mencegah potensi genangan saat musim hujan tiba,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PSHT Cabang Kota Blitar, Miskan Hadi Prasetyo, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari panggilan jiwa setiap insan SH Terate. Menurutnya, seorang pendekar tidak hanya dilatih untuk menjaga diri, tetapi juga untuk memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat luas.
“Ini adalah penjabaran dari ajaran kami untuk ikut Memayu Hayuning Bawono. Kami ingin menunjukkan bahwa insan pencak silat memiliki peran sosial dan tanggung jawab untuk menjaga ekosistem,” ungkap Miskan.
Ia berharap, melalui kegiatan seperti ini, rasa empati, jiwa sosial, dan tali persaudaraan antar anggota maupun dengan masyarakat umum dapat terus tumbuh. “Semoga kebersamaan ini membawa dampak positif yang berkelanjutan, tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk mempererat silaturahmi kita semua. Semoga kegiatan ini mendapat ridho dan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa,” tutupnya.
Aksi kolaboratif ini berhasil mengubah wajah bantaran Sungai Cemara menjadi lebih bersih dan asri, membuktikan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian bersama adalah kekuatan utama dalam menjaga kelestarian lingkungan di Kota Blitar. (owi/but)
