Jakarta –
Daftar SPBU Shell yang menjual bensin Super makin jarang. Berikut ini daftar SPBU Shell yang masih menjual bensin jenis Super per 15 September 2025.
BBM di SPBU Shell mulai langka. Di beberapa SPBU, BBM Shell stoknya kosong. Di laman resminya, Shell juga mengumumkan bahwa BBM-nya tak tersedia di beberapa jaringan SPBU hingga waktu yang belum ditentukan. Per 15 September 2025, dalam pantauan detikOto, jumlah SPBU yang menjual bensin jenis Super makin sedikit.
Di wilayah Jakarta misalnya, hanya ada 20 SPBU yang menyediakan Shell Super. Padahal, pada 11 September masih ada 43 SPBU Shell yang menjual bensin Super. Di wilayah lain juga jumlahnya menyusut. Untuk tahu lengkapnya, berikut ini daftar SPBU Shell yang menjual BBM Super RON 92 per 15 September 2025 pagi di Jabodetabek.
Daftar SPBU Shell yang Menjual BBM Super
Jakarta Barat
Shell Kyai Tapa-1Shell Meruya Utara-1Shell Peta Selatan-1Shell S Parman-1
Jakarta Utara
Shell Kelapa Gading-1Shell PIK-1Shell Semper-1Shell Sunter Utara-1Shell Yos Sudarso-1
Jakarta Selatan
Shell Ciputat Raya-1Shell Fatmawati-1Shell Kemang Raya-1Shell Radio Dalam-1Shell Satrio-1Shell TB Simatupang-1Shell Tj Barat
Jakarta Pusat
Shell Gn.Sahari-1Shell Suprapto-1
Jakarta Timur
Shell Bekasi Raya-1Shell Jatiwaringin
Tangerang
Shell Alam Sutera-1Shell Bintaro-1Shell Cipondoh-1Shell CO Citra Raya-1Shell Graha Raya-1Shell Gading SerpongShell Karang Tengah-1Shell Pamulang-1Shell PIK-2Shell Soewarna Soetta-1Shell Suvarna Sutera-1
Bogor
Shell Cibinong-1Shell Jagorawi Toll KM21Shell Pasir Angin
Depok
Shell Cinere Raya-1Shell Margonda Raya-1Shell Raya Muchtar-1Shell Siliwangi
Bekasi
Shell Cut Meutia-1Shell Mangunjaya-1
Shell belum memastikan kapan kelangkaan BBM tersebut terjadi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka opsi impor oleh PT Pertamina (Persero) untuk mengatasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU swasta seperti Shell dan lainnya. Hal ini menyusul dorongan dari Kementerian ESDM agar SPBU swasta membeli BBM dari Pertamina.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman mengatakan bahwa opsi penambahan impor BBM dari Pertamina akan terjadi jika stok BBM di kilang Pertamina tidak mencukupi. Kementerian ESDM tengah meminta data volume yang dibutuhkan SPBU swasta dan akan diolah untuk diberikan ke Pertamina.
“Kan gini, ada tambahannya dari SPBU swasta. Kita tugaskan Pertamina satu pintu. Kita minta datanya (ke SPBU swasta). Begitu dapat data, kita kasih tau Pertamina nya. Kata Pertamina, oh ternyata perlu tambahan nih pak, kami harus impor tambahan,” kata Laode dikutip detikFinance.
Meski begitu, Laode mengatakan bahwa SPBU swasta belum menyepakati terkait bakal membeli BBM dari Pertamina untuk mengisi kekosongan BBM. Hal ini berkaitan dengan spesifikasi zat aditifnya.
(dry/din)
