Tagana Jadi Tulang Punggung Dapur Umum Pasca Kerusuhan Surabaya

Tagana Jadi Tulang Punggung Dapur Umum Pasca Kerusuhan Surabaya

Surabaya (beritajatim.com) – Tagana Jawa Timur menjadi tulang punggung operasional dapur umum yang didirikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendukung ribuan personel keamanan pasca kerusuhan 30 Agustus 2025 di Surabaya. Dengan melibatkan 150 personel, Tagana bersama unsur relawan lain bekerja menyiapkan ribuan porsi makanan setiap hari.

Kepala Bappeda Jawa Timur, Muhammad Yasin, mengatakan pembentukan dapur umum merupakan instruksi langsung Gubernur Jatim sebagai bagian dari pemulihan keamanan dan ketertiban di sejumlah titik vital. Pelibatan Tagana menjadi kunci karena pengalaman dan keterampilan mereka dalam penanganan bencana.

“Mulai hari ini tadi sudah beroperasi dan melayani 3.500 porsi per hari. Itu untuk penjagaan di Grahadi, di Pahlawan, di Sekretariat Dewan, dan objek-objek vital lainnya. Jadi, kenapa dapur umum, karena ini lebih fleksibel. Kalau perkembangan pergerakan personel banyak lagi, ya kita tinggal nambah porsi begitu saja. Karena kita ini kan punya teman-teman Tagana yang saya kira sudah terlatih,” kata Yasin.

Ketua Tim Kerja Penanganan Bencana Alam Dinas Sosial Jawa Timur, Hanif Ikhsanudin, menjelaskan operasional dapur umum dijalankan penuh oleh Tagana Provinsi Jatim bersama jaringan relawan. Mereka melibatkan Tagana dari kabupaten/kota, Sahabat Tagana, hingga Tagana Rajawali.

“Jumlah personel kami yang membantu persiapan dan pelaksanaan dapur umum ini ada 150 personel dari unsur Tagana Kabupaten Kota, ditambah Sahabat Tagana, Tagana Rajawali yang merupakan unsur dari Tagana, saudara-saudara kita yang Kristiani,” ujar Hanif.

Dapur umum tersebut melayani makan pagi, siang, dan malam, masing-masing 3.500 porsi, sehingga total 10.500 porsi per hari. Menu yang disajikan pun bervariasi untuk menjaga stamina personel keamanan, sekaligus agar mereka tidak merasa bosan.

Menurut Hanif, distribusi makanan dilakukan ke sejumlah titik pengamanan, mulai Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernur, Polrestabes Surabaya, hingga kediaman Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. “Tiga kali dalam sehari, masaknya tiga kali,” tegasnya.

Pemprov Jatim menargetkan dapur umum beroperasi selama 10 hari ke depan dengan anggaran dari APBD Jawa Timur, namun pelaksanaannya akan dievaluasi sesuai perkembangan situasi di lapangan. [tok/beq]