Demonstrasi di Magelang Ricuh, Polisi Tangkap 44 Orang Regional 30 Agustus 2025

Demonstrasi di Magelang Ricuh, Polisi Tangkap 44 Orang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Agustus 2025

Demonstrasi di Magelang Ricuh, Polisi Tangkap 44 Orang
Tim Redaksi
MAGELANG, KOMPAS.com
– Aparat kepolisian meringkus 44 orang dalam demonstrasi di Kota Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat (29/8/2025).
Unjuk rasa itu dipicu kematian seorang pengemudi ojek daring, Affan Kurniawan (21), yang dilindas kendaraan taktis Brigade Mobil (Brimob) Polda Metro Jaya di Jakarta pada Kamis (28/8/2025).
Demonstrasi di Magelang berlangsung ricuh sejak sore hingga menjelang tengah malam. Massa menggeruduk Markas Polres Magelang Kota sambil melemparkan berbagai benda, petasan, hingga molotov. Polisi berulang kali membubarkan massa dengan tembakan gas air mata.
Kepala Polres Magelang Kota AKBP Anita Indah Setyaningrum mengatakan, 44 orang ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam kericuhan tersebut.
“Sebagian besar adalah masyarakat Kabupaten Magelang, Purworejo, bahkan Temanggung,” ujarnya saat ditemui, Sabtu (30/8/2025).
Menurut Anita, para terduga pelaku saat ini berstatus saksi dan masih ditahan. Mereka belum mendapat akses bantuan hukum.
“Mereka didominasi kalangan anak-anak dan secara umum berada di rentang kelahiran 2000-2010,” katanya.
Polres Magelang Kota berencana memanggil orang tua atau wali masing-masing terduga pelaku untuk membuat surat pernyataan. Kepala desa atau lurah dari domisili mereka juga akan diundang. Anita menambahkan polisi masih memburu pelaku lain yang terlibat dalam kericuhan.
“Ketika ada masyarakat yang melakukan pelemparan kepada aparat, tentunya kami akan menindaklanjuti untuk melakukan penangkapan,” cetusnya.
Koordinator Umum Aliansi Magelang Memanggil Achmad Rizky Airlangga atau Rangga mengatakan, awalnya demonstrasi memprotes kekerasan polisi terhadap Affan Kurniawan dijadwalkan berlangsung Sabtu dan Minggu (30-31/8/2025).
Menurutnya, pada Jumat sore hanya digelar konsolidasi aspirasi di Taman Pancasila bersama mahasiswa, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas pengemudi ojol. “Tapi, teman-teman menuntut aksi hari ini,” kata Rangga kepada Kompas.com, Jumat.
Ia menegaskan pihaknya menghendaki aksi dilakukan secara damai. “Kami enggak mengharapkan untuk rusuh,” ucapnya. Ia menyebut kericuhan di Markas Polres Magelang Kota di luar kendali Aliansi Magelang Memanggil.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.