Bantah Abaikan Surat Perbaikan Jalan, Lurah Pakualam: Setiap Keluhan Selalu Direspons Megapolitan 26 Agustus 2025

Bantah Abaikan Surat Perbaikan Jalan, Lurah Pakualam: Setiap Keluhan Selalu Direspons
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Agustus 2025

Bantah Abaikan Surat Perbaikan Jalan, Lurah Pakualam: Setiap Keluhan Selalu Direspons
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Lurah Pakualam, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Sukron Makmun, membantah telah mengabaikan surat permohonan perbaikan jalan dari warga sejak 10 tahun lalu.
Ia mengaku, pihaknya selalu merespons setiap keluhan maupun surat yang masuk dari warga terkait jalan rusak di wilayah perbatasan Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang.
“Setiap keluhan selalu ditanggapi dan direspons. Tanah tersebut masih milik pengembang dan berbatasan dengan Kota Tangerang,” ujar Sukron saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (26/8/2025).
Sukron menjelaskan, jalan sepanjang 297 meter yang kini diperbaiki warga secara swadaya itu hingga saat ini masih berstatus aset pengembang di kawasan Alam Sutera.
Tentunya dengan status tersebut, pemerintah daerah tidak bisa melakukan perbaikan infrastruktur apapun di lokasi itu.
“Setiap pengerjaan pemerintah harus jelas status haknya. Selain bukan aset pemerintah, tidak bisa dilakukan,” kata dia.
Ia menambahkan, pihak kelurahan juga sudah menyampaikan persoalan itu kepada Pemerintah Kota Tangerang.
Namun, hingga kini belum ada tanggapan apapun dan masih menunggu tindak lanjutnya.
“Secara hukum, jalan tersebut bukan aset Pemkot Tangsel. Jalur akses menuju Kampung Kandang Sapi berada di atas lahan milik pengembang dan masuk wilayah administrasi Kota Tangerang,” jelas dia.
Sebelumnya, Ketua RT 01 RW 03 Pakualam, Damsik (50), mengatakan, warga terpaksa patungan untuk memperbaiki jalan tersebut karena permohonan perbaikan yang diajukan ke kelurahan tak kunjung ditanggapi.
“Kalau kerusakan jalan itu sudah lama sekali, lebih dari 15 tahun. Kami sudah sering menyurati, bahkan sejak 10 tahun lalu lewat musrenbang maupun proposal, tapi tidak ada tanggapan,” ujar Damsik saat ditemui Kompas.com, Senin (25/8/2025).
Karena tak ada tanggapan dari pemerintah, akhirnya warga memutuskan mengumpulkan dana swadaya dengan nominal seikhlasnya.
Bahkan, kata Damsik, pihaknya juga mendapatkan donatur yang enggan disebutkan namanya.
Setelah dana terkumpul, warga mulai bergotong royong untuk memperbaiki jalanan sepanjang 297 meter.
Sekitar 50 meter jalan masuk wilayah Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, sedangkan sisanya berada di wilayah Tangsel.
Kegiatan gotong royong dimulai pada Sabtu (23/8/2025) pagi hingga malam hari.
“Jadi Sabtu pagi kami bergerak, siangnya kami pengecoran sampai malam,” imbuh dia.
Dana yang dikucurkan untuk perbaikan akses utama Kampung Kandang Sapi itu mencapai sekitar Rp 50 juta.
“Daripada menunggu ke APBD yang enggak ada keluar-keluar, ya sudah patungan saja,” jelas Damsik.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.