Ponorogo (beritajatim.com) – Sebanyak 11 rumah di Desa Jrakah Kecamatan Sambit Ponorogo terdampak tanah longsor. Tidak ada korban jiwa dalam musibah yang terjadi pada hari Kamis (15/5) petang kemarin. Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta.
“Jadi laporan awal ada 10 titik longsor, tetapi setelah kita cek ada 11 titik rumah yang bagian rumahnya tertimpa tanah longsor,” kata Kapolsek Sambit, AKP Baderi, Jumat (16/5/2025).
Belasan titik itu, mayoritas tebing yang ada di samping rumah mengalami longsor. Ada material longsor yang menerjang tembok sampi, dapur hingga rumah bagian depan. Baderi menyebut bahwa tidak ada yang sampai tertutup material penuh, hanya ada sebagian rumah yang terkena saja.
“Tidak ada yang terkena total rumahnya terkena longsor hanya sebagian rumah saja yang kena longsor,” ungkap Baderi.
Baderi mengungkapkan bahwa longsor terjadi setelah wilayah Desa Jrakah tersebut diguyur hujan lebat selama 2 jam pada Kamis sore. Di sana, keadaan tanahnya labil serta tidak ada saluran air atau selokan.
“Air hujan dimungkinkan masuk ke rongga tanah dan akhirnya jadi longsor,” katanya.
Baderi menambahkan bahwa pihaknya bersama TNI dan warga belum bisa melaksanakan kerja bakti untuk mengeluarkan material longsor dari rumah yang terdampak. Sebab, keadaan tanah saat ini masih labil. Dikhawatirkan jika material longsor itu dibersihkan, dan hujan lagi , bisa menyebabkan longsor susulan.
“Kita sementara ini belum bisa kerja bakti, tanah yang labih dikhawatirkan ada longsor susulan. Warga yang terdampak juga dihimbau kalau terjadi hujan untuk meninggalkan rumahnya, mengungsi ke rumah saudara atau keluarga dekat yang lebih aman,” pungkasnya. (end/but)
