Buah Ini Kehilangan Banyak Nutrisinya jika Dimakan Terlalu Matang

Buah Ini Kehilangan Banyak Nutrisinya jika Dimakan Terlalu Matang

Jakarta, Beritasatu.com – Banyak orang mengira rasa manis pisang yang sangat matang menandakan kandungan nutrisinya lebih kaya. Namun, hasil penelitian menunjukkan hal sebaliknya, ketika pisang melewati tingkat kematangan ideal, kandungan nutrisi esensialnya justru berkurang.

Beberapa studi yang diterbitkan di jurnal Nutrients dan basis data ilmiah PubMed Central mengungkapkan, proses kimia saat pematangan memengaruhi vitamin C, serat prebiotik, dan pati resisten dalam pisang. Saat buah ini menjadi lebih lunak dan muncul bintik-bintik hitam, rasanya memang lebih manis, tetapi kandungan nutrisinya menurun.

Penelitian yang dikutip oleh ahli gizi Amparo Gamero dari La Vanguardia menyebut, salah satu perubahan terbesar pada pisang terlalu matang adalah konversi pati resisten menjadi gula sederhana. Pati resisten berperan penting untuk kesehatan pencernaan dan metabolisme. Ketika berkurang, efek kenyang lebih cepat hilang dan kadar gula darah cenderung naik.

Selain itu, kandungan vitamin C dalam pisang yang terlalu matang juga menurun. Vitamin C, yang penting untuk daya tahan tubuh, mudah rusak karena oksidasi saat buah melewati masa kematangan optimal.

Studi yang dipublikasikan di Scielo menambahkan, proses pematangan berlebihan menurunkan kadar serat larut dan pati resisten, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan fungsi usus.

Saat gula sederhana meningkat, indeks glikemik pisang pun naik, sehingga dapat memicu lonjakan gula darah. Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi penderita diabetes atau resistensi insulin.

Untuk memaksimalkan manfaat pisang, termasuk serat, vitamin C, dan pati resisten, sebaiknya konsumsi saat teksturnya masih padat dengan warna kuning merata tanpa bintik cokelat. Mengonsumsi buah pada tingkat kematangan optimal tidak hanya memberikan rasa terbaik, tetapi juga menjaga kualitas gizi yang terkandung di dalamnya.