JAKARTA – Tuntutan pekerjaan yang tinggi, tekanan dari atasan, hingga dinamika tim yang kompleks sering kali membuat kesehatan mental pekerja terganggu.
Tak jarang, stres dan kelelahan mental di kantor menjadi bom waktu yang menggerogoti produktivitas dan kebahagiaan seseorang tanpa disadari.
Menurut Annisa Axelta, M.Psi., Psikolog dari Eka Hospital Bekasi, kesehatan mental di tempat kerja adalah aspek penting yang sering diabaikan.
“Banyak orang terbiasa mengabaikan sinyal tubuh dan emosi mereka sendiri. Padahal, menjaga kewarasan di kantor bukan hanya penting untuk diri sendiri, tapi juga demi hubungan sosial dan performa kerja yang berkelanjutan,” jelasnya.
1. Kenali dan mengelola pemicu stres
Langkah pertama menjaga kesehatan mental adalah mengenali sumber tekanan. Apakah datang dari beban kerja yang tidak realistis, komunikasi yang buruk antar tim, atau bahkan lingkungan fisik kerja yang tidak nyaman. Dengan mengetahui pemicunya, kita bisa menyusun strategi penanganan yang lebih tepat.
“Coba catat momen ketika Anda merasa paling tertekan. Dari situ, bisa dikembangkan pola dan solusinya. Misalnya, mengatur ulang prioritas atau berbicara dengan atasan,” ujar Annisa.
2. Belajar berkata “tidak” dan tetapkan batasan
Terlalu sering menerima tugas tambahan bisa menjadi bumerang. Bukan soal tidak mau membantu, tapi penting untuk tahu batas kemampuan diri.
“Kalau Anda merasa mulai kewalahan, tak ada salahnya menolak tugas tambahan dengan bahasa yang komunikatif. Belajar mengatakan ‘tidak’ justru tanda Anda peduli pada performa jangka panjang,” tambahnya.
3. Jaga keseimbangan hidup dan kerja
Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional adalah kunci utama. Pastikan Anda meluangkan waktu untuk diri sendiri, hobi, keluarga, dan istirahat yang cukup. Bahkan aktivitas sederhana seperti berjalan kaki setelah jam kerja bisa membantu meredakan stres.
4. Bangun komunikasi yang terbuka
Bicarakan beban kerja atau masalah psikologis yang Anda hadapi pada rekan kerja yang dipercaya, atasan atau tim HRD. Lingkungan kerja yang sehat adalah tempat di mana komunikasi tidak hanya soal tugas, tapi juga dukungan emosional.
“Tak ada salahnya juga bilang ke rekan kerja kalau kita sedang tidak bisa maksimal mengerjakan tugas. Mungkin butuh 30 menit untuk jeda, lalu setelahnya bisa lanjut lagi,” papar Anissa.
5. Dukungan sosial itu penting
Rekan kerja bisa jadi tempat berbagi cerita yang menyenangkan dan menenangkan. Jangan ragu untuk mencari teman diskusi di kantor, atau curhat pada orang terdekat jika beban mulai terasa berat.
6. Pola hidup sehat untuk jiwa yang stabil
Rutin berolahraga dan menjaga pola makan juga berdampak besar pada mental. Aktivitas fisik melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati, sementara makanan bergizi membantu fungsi otak dan kestabilan emosi.
7. Praktikkan teknik relaksasi
Meditasi, yoga, dan latihan pernapasan terbukti secara ilmiah mampu menurunkan tingkat stres. Anda bisa memulainya dari hal kecil, seperti tarik napas dalam saat merasa panik atau mengambil jeda lima menit untuk menenangkan diri.
8. Jangan ragu mencari bantuan profesional
Jika beban mental sudah sulit diatasi sendiri, tak perlu malu atau takut untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
“Mencari bantuan profesional bukan tanda kelemahan. Justru itu adalah langkah berani untuk memulihkan diri dan kembali kuat,” tegas Annisa.
