Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menjadi tuan rumah pertemuan rutin tiga organisasi perempuan tingkat regional, yakni Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan (DWP), dan Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) se-Bakorwil Bojonegoro. Kegiatan ini digelar di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto.
Pertemuan tersebut tidak hanya menjadi ajang konsolidasi program kerja antarwilayah, tetapi juga menjadi ruang apresiasi terhadap kekayaan budaya dan kreativitas lokal. Acara diawali dengan penampilan Tari Sekar Mojo sebagai tarian penyambutan. Suasana semakin hangat saat anak-anak berkebutuhan khusus dari SLB B Pertiwi, binaan DWP Kota Mojokerto.
Para siswa mempersembahkan Tari Sorote Lintang dan pertunjukan angklung. Dengan penuh kepekaan terhadap irama dan isyarat, mereka tampil kompak dan mengharukan. Kemeriahan berlanjut dengan peragaan busana batik oleh para duta batik Kota Mojokerto. Mereka menampilkan karya unggulan dari Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra.
Karya unggulan yang menonjolkan motif khas dan desain elegan, mencerminkan identitas lokal yang kaya nilai budaya. Para peserta juga diajak menikmati city tour ke sejumlah ikon Kota Mojokerto, seperti Pusat Grosir Sepatu, Kolam Pemandian Sekarsari, Skywalk Mojopahit di Alun-alun Wiraraja, Rumah Rakyat, Taman Bahari Majapahit, dan PLUT Maja Citra Kinarya.
Wakil Wali Kota Mojokerto, Rachman Sidharta Arisandi menyambut para tamu dan menyampaikan pandangannya mengenai keunggulan Kota Mojokerto. Cak Sandi (sapaan akrab, red) mengakui jika wilayah Kota Mojokerto memang kecil, namun justru hal tersebut menjadi potensi terbesar bagi Kota Mojokerto.
“Ibarat kelas private, jumlah warga yang sedikit memberikan kesempatan menjadikan Mojokerto sebagai kota percontohan. Sinergi harus dibangun dari akar, bukan dari menara-menara gading. Kita ingin membangun masyarakat yang kuat dari dasar,” ungkapnya, Kamis (22/5/2025)
Cak Sandi menegaskan pentingnya forum Bakorwil sebagai wadah penyatuan, tidak hanya dalam hal program kerja, tetapi juga semangat dan jiwa antar wilayah. Melalui semangat kolaboratif dan kearifan lokal yang diusung, pertemuan tersebut menjadi momentum memperkuat sinergi organisasi perempuan se-Bakorwil Bojonegoro sekaligus menegaskan posisi Mojokerto sebagai kota kecil dengan visi besar. [tin/suf]
