Majene, Beritasatu.com – Seekor paus sperma atau paus kepala kotak sepanjang sekitar 11 meter ditemukan mati terdampar di Pantai Dusun Tangnga-Tangnga, Desa Tubo Selatan, Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada Jumat (25/7/2025).
Mamalia laut tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan yang baru kembali dari melaut. Dalam video amatir yang direkam warga, terlihat paus sepanjang 11,2 meter dengan lebar 1,7 meter sudah dalam kondisi membusuk dan mengeluarkan bau menyengat.
Warga segera melaporkan penemuan itu kepada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Barat untuk penanganan lebih lanjut. Berdasarkan pengamatan, pada tubuh paus terlihat ada luka robek di sekitar sirip (flipper) yang diduga akibat tergores batu karang sebelum terdampar ke tepi pantai.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti penyebab ikan yang dilindungi itu mati, namun rahang paus tersebut diduga telah dipotong dan diambil oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Beberapa jam setelah ditemukan mati, sejumlah warga datang dan memotong organ badan paus. Akibatnya kawasan pantai lokasi ditemukan paus itu dipenuhi oleh darah.
Untuk mencegah potensi penyebaran penyakit, pihak DKP merencanakan bangkai paus akan ditarik menggunakan perahu ke tengah laut untuk kemudian ditenggelamkan.
Kepala Dusun Tangnga-Tangnga Muhammad Tahir mengungkapkan, dirinya telah mengimbau warga untuk tidak mengganggu paus tersebut. Namun, imbauan itu diabaikan oleh sejumlah oknum yang diduga berasal dari luar desa.
“Menurut informasi dari masyarakat, ada salah seorang warga yang datang mengambil rahangnya, padahal saya sudah imbau agar tidak menggangu paus itu sebelum dinas terkait datang ke lokasi,” kata Tahir kepada wartawan, Jumat (25/7/2025).
Ia menyebutkan, peristiwa paus terdampar ini merupakan yang pertama kali terjadi di wilayahnya, sehingga warga begitu heboh dan berbondong-bondong datang ke lokasi.
“Setahu saya paus terdampar seperti ini baru pertamakali terjadi di wilayah ini, makanya kami bingung harus bagaimana penanganannya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya Perikanan DKP Sulawesi Barat Zaehu M, mengatakan paus tersebut mengalami luka di bagian perut dan kemungkinan terbawa arus hingga akhirnya terdampar di bibir pantai.
“Paus ini diduga terkena batu karang, ada luka robek di bagian perut sehingga tidak bisa lagi mencari makan hingga akhirnya terdampar,” jelas Zaehu.
Ia memastikan, penanganan bangkai paus akan segera dilakukan, bekerja sama dengan masyarakat setempat.
“Kami sudah berbicara terkait penanganannya, saat pasang laut paus ini akan dibawa ke tengah laut untuk ditenggelamkan,” tutupnya.
