48 Orang Penumpang dan Kru Kabin Pesawat Antonov Rusia Dipastikan Tewas

48 Orang Penumpang dan Kru Kabin Pesawat Antonov Rusia Dipastikan Tewas

JAKARTA – Otoritas memastikan 48 orang yang berada di pesawat Antonov An-24 Rusia tewas akibat kecelakaan. Badan pesawat Antonov terbakar yang berusia hampir 50 tahun, terlihat di darat oleh helikopter.

Ada 42 penumpang, termasuk lima anak-anak, dan enam awak kapal di dalamnya.

Saat ini penyidik membuka kasus pidana atas dugaan pelanggaran lalu lintas udara dan peraturan transportasi udara, yang mengakibatkan kematian lebih dari dua orang akibat kelalaian.

Rekaman video dari helikopter menunjukkan pesawat jatuh di area hutan lebat dan asap pucat terlihat mengepul dari lokasi kecelakaan.

Tidak ada jalan menuju lokasi dan tim penyelamat yang berjumlah lebih dari 100 orang terpaksa menggunakan alat berat untuk membuka jalur ke sana.

Dilansir Reuters, Kamis, 24 Juli, Vasily Orlov, gubernur wilayah Amur, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menyatakan tiga hari berkabung, serta memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang.

“Dengan berat hati, saya sampaikan bahwa, berdasarkan data awal, tidak ada korban selamat dari kecelakaan pesawat An-24 di Distrik Tynda. Tim penyelamat telah mencapai lokasi kecelakaan,” ujarnya, Kamis, 24 Juli.

Pesawat tersebut merupakan pesawat milik maskapai penerbangan regional swasta yang berbasis di Siberia, Angara.

Nomor ekor pesawat menunjukkan pesawat tersebut dibuat pada tahun 1976 dan dioperasikan oleh maskapai penerbangan nasional Soviet, Aeroflot, sebelum runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari kota Blagoveshchensk ke Tynda, kota terpencil dan persimpangan kereta api penting di wilayah Amur yang berbatasan dengan China, dan menghilang dari radar saat bersiap mendarat.

Puing-puing pesawat ditemukan di bukit sekitar 15 km (10 mil) dari Tynda, kantor berita Interfax mengutip pernyataan petugas layanan darurat.

Asap mengepul di lokasi kecelakaan pesawat di Wilayah Amur.

Pemerintah federal Rusia mengatakan telah membentuk komisi untuk menangani dampak kecelakaan tersebut dan pihak berwenang mengumumkan penyelidikan atas penyebabnya.

Kremlin mengatakan Presiden Vladimir Putin telah diberitahu tentang kecelakaan tersebut.

Setidaknya satu warga negara China dilaporkan berada di dalam pesawat dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan belasungkawa kepada Putin atas kecelakaan tersebut.