Bupati juga berharap Bank Mandiri yang selama ini mendukung dan mensupport PT Ceria Corp, untuk memberikan perhatian yang lebih tinggi lagi pada perusahaan itu, sehingga apa yang direncanakan pihak PT Ceria Corp untuk membangun smelter Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) Line II, sekaligus mengembangkan fasilitas High-Pressure Acid Leaching (HPAL) Line I segera terwujud.
Diakui selama ini PT Ceria telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar tambang dan Kabupaten Kolaka, baik itu pemanfaatan lingkungan, CSR, PPM, termasuk menghadirkan teknologi baru green nikel yang ramah lingkungan dan nantinya dapat di contoh perusahaan lain yang akan membangun smelter di Kolaka.
“Generasi nanti akan bercerita ada smelter merah putih pertama di Kolaka. Ini akan menjadi amal jariah, sekaligus keberadaan smelter ini akan memberikan kontribusi nyata bagi daerah Kabupaten Kolaka, Provinsi Sultra dan Nasional,” kata Amri Djamaluddin.
Bahkan Amri mengaku sangat gembira dengan keberadaan smelter merah putih, sebab berdasarkan informasi dari Kementerian keuangan, tahun ini Pemda Kolaka mendapat dana hasil dari sektor pertambangan sebesar Rp 900 Milyar. Pada hal sebelumnya untuk sektor tambang Pemda Kolaka hanya menerima dana bagi hasil sebanyak Rp 100 – 200 Milyar.
“Alhamdulillah tahun ini bagi hasil sektor pertambangan untuk Kabupaten Kolaka ± Rp 900 milyar. Ini merupakan kontribusi konkrit dan nyata dengan keberadaan Ceria Corp milik anak bangsa, semoga dengan beroperasinya smelter merah putih, dana bagi hasil dari sektor pertambangan semakin meningkat khususnya di Kabupaten Kolaka” ungkap Amri.
