Progres Jembatan Gantung Lamseupeung–Lambhuk di Banda Aceh Sudah 90,76 Persen, Rampung Juli 2025

Progres Jembatan Gantung Lamseupeung–Lambhuk di Banda Aceh Sudah 90,76 Persen, Rampung Juli 2025

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus berupaya merampungkan pembangunan Jembatan Gantung Gampong Lamseupeung–Gampong Lambhuk yang menghubungkan Kecamatan Lueng Bata dengan Ulee Kareng di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.

Adapun progres pembangunan jembatan dengan total panjang 80 meter dan lebar 1,80 meter itu telah mencapai 90,76 persen hingga 23 Juni 2025.

“Secara fisik, progres pembangunan jembatan hingga 23 Juni 2025 telah mencapai 90,76 persen dan ditargetkan selesai Juli 2025,” ujar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU Heri Yugiantoro dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 26 Juni.

Heri menjelaskan, konstruksi Jembatan Gantung Gampong Lamseupeung–Gampong Lambhuk didesain dengan tipe rigid simetris dan pondasi bore pile, sehingga memenuhi standar untuk jembatan gantung aman dan nyaman dilalui pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor.

Oleh karena itu, kehadiran jembatan tersebut sudah sangat ditunggu masyarakat lantaran manfaatnya tidak hanya mempermudah akses antar wilayah, tetapi juga mempermudah warga beribadah menuju Masjid Haji Keuchik Leumik yang menjadi tempat ibadah utama.

“Sebelumnya, jemaah dari Lambhuk dan Beurawe harus melewati Jembatan Simpang Surabaya jauh. Kini, akses lebih mudah, terutama bagi lansia dan jamaah yang ingin beribadah tepat waktu,” tuturnya.

Dengan desain ikonik, Jembatan Gantung Gampong Lamseupeung–Gampong Lambhuk yang berada berseberangan dengan Masjid Haji Keuchik Leumik diharapkan juga dapat menambah keindahan area sekitar masjid serta berpotensi sebagai objek foto untuk menambah daya tarik wisatawan di Banda Aceh.

Diketahui, Kementerian PU dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah tidak hanya membangun infrastruktur jalan tol, tetapi juga infrastruktur kerakyatan seperti jembatan gantung.

Jembatan gantung merupakan akses penghubung yang memiliki peran vital untuk mempermudah mobilitas kegiatan sosial dan perekonomian masyarakat.

Keberadaan jembatan gantung diyakini bisa membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar, terutama dalam mempercepat mobilitas harian masyarakat yang sebelumnya harus menempuh jalur memutar cukup jauh.