Daun dadap menempati posisi khusus dalam sistem kepercayaan masyarakat Cilacap. Tanaman ini tidak hanya dipercaya mampu menangkal petir saat dibawa di atas kepala, tetapi juga sering digunakan sebagai komponen dalam berbagai ritual perlindungan lainnya.
Keyakinan ini berakar pada anggapan bahwa daun dadap mengandung energi positif yang dapat menetralisir energi negatif, termasuk daya listrik yang dibawa petir. Dalam konteks yang lebih luas, daun dadap juga memainkan peran dalam berbagai ritual adat masyarakat Jawa.
Tanaman dadap mudah dikenali dari ciri khasnya, yakni daun majemuk berwarna hijau terang dan bunga berwarna merah menyala. Dalam tradisi masyarakat, tanaman ini kerap dimanfaatkan sebagai salah satu komponen penting berbagai upacara adat.
Daun dadap memegang peran penting dalam berbagai ritual adat masyarakat. Tanaman ini digunakan mulai dari upacara bersih desa, pemanggilan hujan, hingga pengobatan tradisional.
Meskipun di era modern tradisi membawa daun dadap saat hujan semakin jarang ditemui, terutama di wilayah perkotaan, praktik ini masih dapat dijumpai di beberapa daerah pedesaan. Kelestarian tradisi ini merupakan ketahanan masyarakat Cilacap dalam menghadapi hujan disertai petir.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4899761/original/017055300_1721789143-pexels-sohi-807598.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)