Lumajang, Beritasatu.com – Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mencapai swasembada gula nasional dalam jangka waktu maksimal lima tahun ke depan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman, saat meninjau kebun tebu berproduktivitas tinggi (P240T) di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kunjungan kerja tersebut merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat sektor perkebunan, khususnya tebu, sebagai salah satu komoditas kunci dalam ketahanan pangan dan energi nasional.
“Kita mulai fokus ke komoditas perkebunan, terutama tebu. Mudah-mudahan dalam dua hingga lima tahun ke depan, kita bisa mencapai swasembada gula,” ujar Amran Sulaiman, Selasa (10/6/2025).
Amran menyoroti penurunan drastis produktivitas tebu Indonesia dibandingkan dengan masa kolonial Belanda. Ia menyebutkan bahwa pada masa itu, produksi gula bisa mencapai 14 ton per hektare, sementara saat ini hanya sekitar 8–10 ton per hektare.
“Dahulu zaman Belanda bisa 14 ton per hektare, sekarang turun 4 ton. Doakan, mudah-mudahan hasil panen kita bisa seperti saat zaman Belanda, produksinya ya, bukan kondisinya,” tegas Amran.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Pertanian turut melakukan panen dan tanam simbolis di kebun P240T, serta menyaksikan pemaparan roadmap dari PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) terkait pengembangan kebun tebu berbasis teknologi dan berkelanjutan.
Ia menegaskan bahwa jika produksi dan efisiensi dapat ditingkatkan, Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan gula konsumsi dalam negeri, tetapi juga dapat menekan impor gula industri yang nilainya mencapai puluhan triliun rupiah.
“Kalau target gula konsumsi bisa kita penuhi tahun ini atau tahun depan, berikutnya kita kejar swasembada gula industri. Kita bisa hemat devisa hingga Rp 40 triliun per tahun,” katanya.
Dengan optimisme dan langkah konkret yang telah disusun, Amran berharap transformasi sektor tebu dapat berjalan masif dan berkelanjutan. Tujuannya adalah menjadikan Indonesia mandiri dalam produksi gula sekaligus memperkuat perekonomian nasional berbasis pertanian.
