Seoul, Beritasatu.com – Presiden baru Korea Selatan Lee Jae-myung langsung mengadakan rapat kabinet pertamanya setelah terpilih. Rapat ini difokuskan pada penyusunan paket darurat untuk mengatasi pertumbuhan ekonomi yang stagnan dan mendorong pengeluaran rumah tangga agar dapat bergerak.
Lee mulai menjabat pada hari Rabu (4/6/2025), beberapa jam setelah gelombang kemarahan atas darurat militer singkat yang diberlakukan oleh Yoon Suk Yeol guna memenangkan pemilihan. Upaya pemerintahan militer tersebut menyebabkan Yoon digulingkan, dan mengirimkan gelombang kejut pada negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia ini.
Dalam sambutan singkat pada publik, Lee mengatakan tidak ada waktu untuk bersantai-santai. Mereka harus mulai bekerja karena rakyat sedang menghadapi kesulitan. Lee sejauh ini hanya mencalonkan sekutu politik dan veteran legislatif sebagai menteri, dan sedang berusaha keras untuk membentuk kabinet dan staf kantornya untuk menjaga kesinambungan dalam pemerintahan.
Pemimpin baru itu mengungkapkan kebingungannya setelah memasuki kantor kepresidenan, lantaran kantor itu tidak memiliki komputer, printer, bahkan pena. Dilansir dari Reuters, kantor baru Lee sunyi seperti “kuburan”, setelah pejabat pemerintah yang ditugaskan di sana dicopot dari jabatan mereka.
Lee menjadikan pemulihan ekonomi sebagai salah satu prioritas utamanya, dan berjanji untuk segera mengeluarkan belanja fiskal setidaknya 30 triliun won atau sekira US$ 22 miliar. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi negara tersebut diproyeksikan hanya sebesar 0,8 persen, turun dari sebelumnya 1,5%.
