Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatatkan performa positif sepanjang Mei 2025 dengan penguatan sebesar 7,44% disertai aksi beli investor asing senilai Rp 6,18 triliun. Tren positif ini diperkirakan akan berlanjut pada Juni 2025.
Menurut analisis dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, IHSG diprediksi bergerak di kisaran 7.000–7.300, dengan potensi menembus level resistance 7.300 apabila didukung oleh berlanjutnya net buy asing, stimulus domestik, serta stabilitas nilai tukar rupiah.
“IHSG akan bergerak sideways cenderung menguat pada Juni 2025 dalam rentang 7.000–7.300, dengan kecenderungan menembus resistance 7.300,” tulis Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Liza C Suryanata dalam risetnya, Rabu (28/5/2025).
Liza menjelaskan, sejumlah sentimen positif dalam negeri akan mendorong kinerja IHSG pada Juni. Di antaranya adalah window dressing akhir semester, peningkatan konsumsi rumah tangga karena libur sekolah, serta penurunan suku bunga penjaminan LPS dari 4,25% menjadi 4%.
Sementara dari sisi eksternal, pelaku pasar perlu mencermati potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed dalam FOMC Meeting Juni-Juli, serta kemungkinan akumulasi saham oleh fund manager di sektor-sektor berpotensi tinggi.
“Masih ada risiko negosiasi tarif antara Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan Uni Eropa serta tensi geopolitik global. Namun, apabila tidak memburuk, sentimen pasar bisa tetap stabil. Jangan lupa 9 Juli adalah batas akhir jeda 90 hari tarif liberation day. Kami perkirakan mendekati tanggal tersebut akan terjadi perundingan negosiasi antara AS dan negara mitra dagang,” tambah Liza.
Berdasarkan riset Kiwoom Sekuritas Indonesia, sektor-sektor saham yang berpotensi menguat pada Juni meliputi sektor konsumsi atau ritel, sektor transportasi, sektor perbankan, sektor properti, sektor teknologi, dan sektor energi.
“Juni 2025 membawa momentum positif yang cukup kuat untuk pasar saham Indonesia, baik dari sisi stimulus fiskal, stabilitas moneter, hingga penguatan rupiah. Apabila ditambahkan sentimen dovish The Fed, peluang IHSG menembus 7.300 cukup terbuka dengan arus dana asing yang bisa kembali deras. Namun, hati-hati terhadap potensi gejolak global dan siklus ketidakpastian suku bunga eksternal,” tutup Liza.
