Ragam Sampo Alami Nenek Moyang yang Kini Kembali Populer

Ragam Sampo Alami Nenek Moyang yang Kini Kembali Populer

Di beberapa daerah, sabun batangan buatan tangan yang terbuat dari lemak hewani dan abu kayu juga digunakan. Sabun alkali tradisional ini mirip dengan yang digunakan oleh peradaban kuno seperti Mesir, di mana campuran lemak dan abu menjadi bahan dasar pembersih.

Penggunaan sampo berbahan kimia mulai populer di Indonesia pada tahun 1950-an. Pada dekade berikutnya, variasi sampo semakin beragam dengan kehadiran produk khusus untuk rambut kering, berminyak, atau berketombe.

Meski sampo modern telah mendominasi pasar, beberapa masyarakat di pedesaan seperti suku Badui masih mempertahankan penggunaan bahan alami. Ramuan tradisional tidak hanya dianggap lebih ramah lingkungan, tetapi juga diwariskan sebagai bagian dari kearifan lokal dalam merawat kebersihan dan kesehatan rambut.

Beberapa tahun terakhir, tren kembali ke bahan alami mulai muncul. Beberapa merek lokal bahkan menghadirkan sampo berbahan dasar abu merang, lidah buaya, atau ekstrak daun sirih sebagai alternatif modern dari ramuan tradisional.

Penulis: Ade Yofi Faidzun