TRIBUNJATENG.COM – “Saatnya duduk di kursi penonton,” begitulah penggalan kutipan Hasan Nasbi setelah mundur dari jabatan kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).
Ia menyebut sudah memikirkan matang-matang sebelum membuat keputusan mundur dari jabatan kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).
Kini dia ingin berada di luar pemerintahan dan memberikan kesempatan kepada figur baru.
“Kesimpulan saya sudah sangat matang bahwa sudah saatnya menepi keluar lapangan dan duduk di kursi penonton, memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan,” ujar Hasan lewat Instagram @totalpolitikcom, dikutip Selasa (29/4/2025).
Hasan sudah mengizinkan Kompas.com untuk mengutip pernyataannya tersebut.
Hasan mengaku sudah mengajukan pengunduran diri sejak 21 April 2025.
Dia menekankan, ini bukan keputusan emosional yang dibuat tiba-tiba.
“Ini rasanya adalah jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang, dan demi kebaikan komunikasi pemerintah yang akan datang,” ucapnya.
Surat itu dikirimkan ke Presiden RI Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
“Surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet,” ujar Hasan.
Profil Hasan Nasbi
Hasan Nasbi merupakan sosok pengamat dan konsultan politik asal Bukittinggi, Sumatera Barat.
Pria kelahiran 11 Oktober 1979 itu mengenyam pendidikan di SMA 2 Bukittinggi dan melanjutkan kuliah ke Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI).
Ia juga sempat menjadi wartawan pada 2005-2006.
Pada 2006-2008, Hasan Nasbi bekerja sebagai peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia.
Hingga akhirnya, ia mendirikan lembaga survei Cyrus Network.
Dalam perjalanannya sebagai konsultan politik, nama Hasan Nasbi melejit ketika menjadi konsultan politik Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2012.
Hasan Nasbi sukses membantu mengantarkan Jokowi-Ahok menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Pada 2017, nama Hasan Nasbi juga menjadi perbincangan karena ia menjadi inisiator berdirinya Teman Ahok, organisasi relawan Ahok pada Pilkada 2017 Jakarta yang maju secara independen.
Hasan Nasbi juga menyatakan dukungannya terhadap Jokowi dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.
Hingga akhirnya pada Pilpres 2024, Hasan Nasbi menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. (*)
