Usai Viral Warga Mengaku Beli Pertamax Campur Air di SPBU Ciliwung Kota Malang, Ini Bantahan Pertamina

Usai Viral Warga Mengaku Beli Pertamax Campur Air di SPBU Ciliwung Kota Malang, Ini Bantahan Pertamina

Malang (beritajatim.com) – Pertamina membantah pengakuan warga Singosari yang menggegerkan media sosial karena mengaku membeli Pertamax bercampur air di SPBU Ciliwung Kota Malang pada Sabtu, 12 April 2025. Viralnya pengakuan ini telah menyebar di sejumlah media sosial.

Dalam informasi yang beredar di media sosial konsumen pertamina itu mengaku membeli Pertamax bercampur air saat memeriksa kendaraanya yang mogok. Usai merekam video pertamax bercampur air dia sempat mendatangi SPBU Ciliwung untuk komplain.

“Bukti komplain ada, katanya Sabtu pagi ngisi Pertamax di SPBU sini. Konsumen sepertinya kurang terima klarifikasi kami. Konsumen mau memviralkan di sosmed dan sama pengawas dipersilahkan,” ujar Supervisor SPBU Ciliwung, Sugeng Triswantoro, Senin, (14/4/2025).

Sugeng menduga Pertamax bercampur air di tangki motor milik konsumen bisa saja disebabkan saat menyuci kendaraan. Sebab, sejauh ini baru satu konsumen yang komplain terkait dugaan Pertamax bercampur air.

“Bisa saja kemasukan air waktu nyuci jadi kurang safety memang tankinya sepeda itu,” ujar Sugeng.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan, tidak ditemukan air di tangki Pertamax SPBU Ciliwung. Pertamina sudah melakukan pengecekan disaksikan Polresta Malang menggunakan dipstick dengan menggunakan pasta air untuk mengecek kandungan air.

“Jika terdapat kandungan air, maka dipstick itu berubah warna menjadi merah muda, jika tidak atau tetap kandungan BBM murni maka dipstick itu tetap berwarna abu-abu. Dari dua kali jenis pengecekan memang hasilnya BBM Pertamax itu murni dan tidak ada kandungan air,” ujar Ahad.

Setelah pengecekan di lapangan, dari pembelian 440 pada nozzle yang sama di hari Sabtu, 12 April 2925 sebagaimana pengakuan konsumen yang motornya tercampur air. Hanya satu orang yang menyampaikan komplain.

“Harusnya kalau tercampur air logikanya yang laporan tidak satu saja. Setelah pengisian itu konsumen yang bersangkutan pulang ke rumahnya di Singosari dan baru mengkomunikasikan bahwa adanya keluhan air bercampur BBM Pertamax yang diisi sehari sebelumnya,” ujar Ahad. (luc/ian)