Kiki juga mengingatkan para calon PMI untuk berhati-hati terhadap berbagai bentuk penipuan, terutama yang menyangkut keuangan. Mulai dari penggunaan identitas untuk pinjaman ilegal, love scam, hingga bujuk rayu investasi bodong yang sering menargetkan PMI karena dianggap memiliki dana segar.
“Hati-hati banyak sekali skema-skema penipuan-penipuan yang harus diwaspadai supaya Bapak-ibu ini, mas-mbak ini bekerja dengan penuh keringat ya, dengan penuh air mata meninggalkan keluarga di rumah. Jangan sampai nanti pulang-pulang zonk ya,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan banyak PMI yang justru menjadi korban saat sudah kembali ke Indonesia.
“Karena banyak juga kita dengar, baca di berita bukan ketipu di sana tapi ketika balik ke Indonesia di bandara ketemu orang dan lain-lain uangnya hilang dan sebagainya. Ditawar investasi ilegal, investasi bonong dan lain-lain,” ujar Kiki.
Pentingnya Menyiapkan Masa Depan
Menurut Kiki, menjadi PMI bukanlah profesi yang ingin dijalani seumur hidup. Sebagian besar dari mereka berangkat dengan tujuan utama untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga, memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak, atau membangun usaha setelah masa kerja di luar negeri selesai.
Untuk itu, perencanaan keuangan menjadi aspek yang tidak boleh diabaikan. Dalam acara ini, para calon PMI dibekali informasi mengenai pentingnya menabung, merencanakan keuangan, menghindari konsumsi berlebihan, serta potensi untuk memulai usaha kecil menengah (UMKM) sebagai bentuk keberlanjutan ekonomi setelah mereka kembali ke Indonesia.
“Ini salah satu bentuk komitmen OJK untuk berkontribusi ya, untuk memberikan pembekalan kepada mas-mbak para calon PMI. Karena mas-mbak ini dibilang sebagai pahlawan negara, pahlawan bangsa yang banyak memberikan devisa dan lain-lain. Tetapi bagaimana nasib mas-mbak ke depan juga harus tentu kita perjuangkan dan kita fikirkan,” katanya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5192858/original/086787300_1745205923-IMG-20250421-WA0006.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)