JAKARTA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut Museum Tubuh di Jatim Park 1 sebagai laboratorium budaya masa depan, bukan sekadar tempat liburan.
Saat meninjau museum tersebut di Kota Batu, Jawa Timur, Minggu 20 April, Fadli memuji pendekatan edukatif dan naratif yang ditawarkan museum sebagai bentuk baru literasi budaya di Indonesia.
“Biasanya kita belajar tubuh manusia dari buku teks. Tapi di sini, alur penceritaannya dibuat hidup, menarik, bahkan menyentuh secara emosional,” ujar Fadli Zon.
Museum Tubuh atau The Bagong Adventure Human Body Museum menghadirkan replika organ tubuh manusia secara lengkap—dari otak hingga sistem pencernaan—dengan pendekatan interaktif dan visual. Bagi Fadli, museum ini bukan hanya tentang edukasi medis, tetapi juga menyentuh aspek filosofi dan nilai budaya dalam mengenal diri.
“Ini adalah gerakan literasi anatomi bangsa. Pemahaman tubuh yang baik adalah langkah awal mencintai diri dan budaya yang melahirkan kita,” tuturnya.
Fadli menekankan kekuatan storytelling sebagai keunggulan museum. Setiap bagian tubuh disajikan dengan narasi kontekstual yang memudahkan pemahaman, khususnya bagi generasi muda.
“Museum ini bukan hanya tempat melihat koleksi, tapi tempat mengalami. Semua elemen, dari desain hingga atmosfer ruang, dirancang untuk menghubungkan pengunjung dengan tubuhnya sendiri,” katanya.
Data menunjukkan Museum Tubuh menarik rata-rata 10.000 pengunjung per hari. Bagi Fadli, angka ini membuktikan tingginya minat publik terhadap wisata edukatif berkualitas. Ia berharap konsep serupa diterapkan di museum lain di seluruh Indonesia.
“Museum Louvre di Paris bisa membuat orang antre dua jam. Kenapa kita tidak bisa punya kebanggaan serupa? Museum harus jadi ruang hidup yang membentuk wawasan,” tambahnya.
Ia juga mengapresiasi Pemerintah Kota Batu yang berhasil menyatukan unsur budaya, edukasi, dan pariwisata dalam satu kawasan ramah keluarga. Fasilitas seperti kafe, toko cinderamata, dan restoran dinilai ikut memperkuat daya tarik museum.
Fadli menegaskan bahwa Kementerian Kebudayaan akan terus mendukung inovasi seperti ini. Museum Tubuh di Jatim Park 1 diharapkan menjadi pionir ekosistem museum baru: progresif, adaptif, dan menyenangkan—tempat belajar tubuh sekaligus memahami jati diri bangsa.
