Penggila Seni, Alasan Arak-Arak Road To Art Jog 2025 Digelar di Surabaya Surabaya 20 April 2025

Penggila Seni, Alasan Arak-Arak Road To Art Jog 2025 Digelar di Surabaya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        20 April 2025

Penggila Seni, Alasan Arak-Arak Road To Art Jog 2025 Digelar di Surabaya
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Pendiri sekaligus Direktur Art Jog,
Heri Pemad
, memilih Surabaya sebagai kota pembuka untuk pameran sebelum puncak acara di Yogyakarta.
Keputusan ini diambil bukan tanpa alasan, mengingat Surabaya menjadi salah satu kota dengan jumlah penikmat seni yang signifikan.
Selama lebih dari satu dekade menggelar pameran akbar Art Jog, Heri telah mengundang para penikmat seni dari berbagai daerah, termasuk tamu mancanegara.
Ia mencatat bahwa mayoritas penikmat seni yang hadir setiap tahunnya berasal dari Jakarta, diikuti oleh Surabaya sebagai tamu kedua terbanyak.
“Surabaya tamu kedua terbanyak setelah Jakarta. Banyak juga seniman dari Jawa Timur yang main atau tinggal di Yogyakarta lalu datang ke Art Jog,” ujarnya pada Sabtu (19/4/2025).
Pameran bertajuk “Arak-Arak Road to
Art Jog 2025
” yang menampilkan karya
Jompet Kuswidananto
, merupakan bentuk loyalitas untuk menyapa penikmat dan pengamat seni di Surabaya dan sekitarnya.
“Ini bagian dari loyalitas, kami menyapa teman-teman di sini,” ujar Heri.
Art Jog memilih sebuah bangunan yang mangkrak selama 35 tahun di Lantai 3 Pasar Tunjungan Surabaya sebagai venue pameran.
Heri menegaskan bahwa ruangan tersebut dapat menjadi wadah yang tepat untuk memajang karya seni.
“Keberhasilan (mengubah bangunan mangkrak menjadi venue) bukan hanya kita yang berada di sini, tapi maknanya lebih dari sekadar memajang karya,” tuturnya.
Namun, di balik sambutan hangat yang diterima, Heri mengungkapkan kekhawatirannya.
Ia merasa khawatir bahwa revitalisasi ruangan ini dapat berdampak pada ekosistem ekonomi di sekitar.
“Saya justru khawatir kita bisa menjadikan tempat 35 tahun mangkrak ini dihuni teman-teman kreatif, dampaknya luar biasa ke masalah ekonomi,” ujarnya.
Heri menekankan bahwa ia tidak bermaksud menyinggung Pemerintah Kota Surabaya atau pihak swasta, namun berharap agar bangunan kosong tersebut dapat dikelola dengan baik.
Ia juga meminta agar kondisi pedagang di kios-kios Pasar Tunjungan Surabaya menjadi prioritas.
“Saya justru khawatir teman-teman (pedagang kios) di sana, tolong utamakan mereka, jangan sampai ada yang merasa terpinggirkan. Karena itu takut membuat kami merasa bersalah,” pungkasnya.
Pameran “Arak-Arakan” karya Jompet Kuswidananto akan berlangsung mulai 19 April hingga 03 Mei 2025 di Lantai 3 Pasar Tunjungan Surabaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.